15. Yakult

23 5 0
                                    

Pesona cowok bandar narkoba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesona cowok bandar narkoba

●●●

Athalia berjalan sendirian di lorong rumah sakit. Wajahnya terlihat pucat usai menerima telfon dari seseorang. Gadis dengan wajah bule itu sesekali mengusap air matanya.

Dibelakang Athalia ada Ganesh yang berjalan santai dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana. Tidak perduli dengan lingkungan sekitar, dia hanya mengikuti langkah Athalia.

Seminggu di rumah sakit, kini bapak Satya sudah diperbolehkan untuk pulang. Athalia menangis bahagia, berbeda dengan Ganesh yang hanya diam menatap interaksi Athalia dan Satya. Matanya menatap tak minat, bahkan ia enggan bertanya. Ganesh ingin tidak perduli dengan keadaan Satya.

"Gak seneng kalau Papa sembuh, Kak?" tanya Athalia menatap Ganesh. Alisnya menekuk tanda dirinya tak suka dengan reaksi Ganesh. Harusnya kakaknya itu ikut merasa senang, namun ekspresi wajahnya seperti tidak suka.

"Mungkin Ganesh lagi capek, Atha. Kalian akur di rumah, kan?" Satya bertanya sambil menatap kedua anaknya bergilir. Ragu dengan eksperimen Ganesh, dan diyakinkan oleh ekspresi Athalia. Satya ingin menarik kesimpulan jika kedua anaknya akur, meski keduanya tidak me jawab.

Athalia membantu membawa barang milik Satya, sementara Ganesh hanya membantu untuk membawa tas kecil milik Athalia. Anak itu memang harapan orang tua. Apalagi secara terang-terangan, Satya memuji Athalia didepan teman-temannya dibandingkan dengan Ganesh sendiri.

Ganesh menatap interaksi antara ayah dan anak yang seakan merupakan kehadiran dirinya. Dia tahu sudah mengecewakan keluarga, namun alasan dirinya melakukan itu juga karena keluarganya. Sama seperti yang Devanka katakan, Ganesh akan bahagia meski caranya salah. Memang siapa yang berani menentang Ganesh?

"Ganesh, Papa mau bicara sama kamu." Satya menggiring Ganesh menuju ruang tamu. Dia menatap Ganesh miris. Putranya, putra kebanggannya dulu, kini terasa asing baginya. Akrab hanya di sekolah, jika di rumah, Ganesh hanya sekedar berbicara singkat dengan dirinya.

"Mama kamu besok bakal pulang, jadi jaga sikap kamu," ujar Satya.

Ganesh mengangguk. "Papa tenang aja. Selama rahasia Ganesh aman, Ganesh bakal nurut."

Lowbattery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang