9. Who knows?

64 7 1
                                    

Hayiii Semuaaa

Gimana nih pembaca Lowbattery??
New readers adakah???

Jadi, di chapter kali ini kalian bakal dibikin kesel sama .... sama siapa yaaaa???

Yukkk mari kita bacaa

"Kamu bilang kalau dia bahagia, maka kamu juga ikut bahagia, tapi gimana sama hati kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu bilang kalau dia bahagia, maka kamu juga ikut bahagia, tapi gimana sama hati kamu?"

~Lavanya nice try

•••

Perkara Farraz kemarin dijadikan pelajaran bagi para siswa disekolah. Dikumpulkan pagi-pagi karena sosialisasi polisi lalulintas membuat para siswa merasa malas.

Sementara itu, ada tiga orang gadis yang mencoba bolos lewat koridor belakang uks. Koridor yang lumayan sepi, anti kena patroli osis, soalnya deretan kelas disana adalah kelas yang akan direnovasi oleh pihak sekolah.

Jika bisa menebak siapa ketiga gadis itu, maka kalian benar. Mereka adalah Valgumi, Athalia, dan Lavanya. Tiga pentolan kelas sepuluh versi perempuan. Setelah bernego dengan ketua kelas, ketiganya bisa bolos dengan aman dan sentosa.

"Si ibuk ketos nggak bakal kesini, kan?" tanya Athalia sedikit takut.

Valgumi menggeleng.  "Nggak bakal, lo lupa kalau Rangga bakal bilang kita bertiga permisi ke toilet?" ujar Valgumi membuat Athalia menghembuskan nafas lega.

Mereka duduk dikursi panjang yang menghadap langsung ke taman belakang sekolah yang sudah lama tidak dibersihkan.

"Ehh....gue baru inget, disini dulu jadi---" ucapan Athalia terpotong karena ada suara benda terjatuh.

Ketiga gadis itu merasa was-was, rasanya ada yang mengawasi mereka. Athalia mengedarkan pandangannya, dia meneguk ludahnya kasar. "Tempat temen sekelas Kak Ganesh meninggal itu disini," ucapnya pelan.

Lavanya yang diam daritadi langsung mendekat ke Valgumi. "Kalau gitu ceritanya gue gabakalan mau ikut bolos," ucapnya gemetar.

Suara benda jatuh terdengar kembali. Membuat ketiga gadis itu berteriak kencang dan berlari ke arah lapangan sekolah. Biarkan mereka mendapatkan hukuman, asalkan nggak liat setan.

Tak lama Khaia muncul dengan panci yang dia bawa, dengan Rangga disebelahnya menatap cewek itu ngeri.

"Makasih infonya Rangga, sekarang kamu balik aja ke barisan di lapangan."

Lowbattery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang