chapt eleven

439 44 2
                                    

Vera menuruni tangga dengan perlahan, ia takut akan berpapasan dengan Reno yang semalam menginap di rumahnya. Tetapi ia tak menemukan sosok lelaki itu di ruang tamu. Selimut dan bantalnya pun sudah rapih tertata di atas meja ruang tamu, menandakan Reno telah pergi meninggalkan rumah Vera.

Gadis tersebut merasa lega dan berjalan ke arah dapur, berniat membuat sarapan sebelum bersiap sekolah. Saat sibuk membuat sandwich, matanya menangkap selembar sticky note pink di kulkas. Vera menggeleng, lelaki itu memang suka mengambil barang kesukaannya tanpa izin.

Ia berjalan mendekat untuk membaca pesan yang tertera di sticky notes tersebut.

"im sorry, i love you. "

Dua kata yang tak seirama, tetapi begitu berarti untuk Vera. 'Sorry' dan 'love' begitu mengikis hati Vera, rasa kecewa itu kembali menggebu dadanya. Tanpa ia sadari, air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. Vera sadar, ia telah jatuh hati pada Reno.

-----

Tidak seperti hari-hari biasanya, Reno tak menghampiri dan menempeli Vera sama sekali. Walaupun masuk sekolah, ia ingin menghindari Vera, tak ingin membuat gadis kesayangannya sedih apalagi kecewa setiap melihatnya.

Sedangkan Vera, ia mencoba melupakan Reno dengan mendengarkan penjelasan guru, tak seperti biasanya.

"Ceca, main yuk" ajak Vera membuat lamunan Ceca terganggu.

"Serius lo? tumben banget. " Mata mengantuknya bahkan langsung melotot tak percaya.

"Lagi bosen di rumah, mumpung ayah pergi. " Vera mengangkat bahunya. Ceca yang kegirangan langsung mencolek Sekar yang sudah terlelap di sampingnya, heboh dengan apa yang ia dengar sebelumnya dari teman nolepnya itu.







"Cowok lo kemana emang? " Vera hanya mengangkat bahunya seolah tak peduli.

"Bukan cowok gue. "

"Halaah semua orang juga tau si Reno udah kayak cicak kalau sama lo. Nempel mulu" Sekar menoyor pelan kepala Vera, dibalas tepisan kasarnya.

"Enggak pacaran. "

"Iya Ver, terserah lo. "

Karena ajakan Vera tadi, sekarang ketiga sekawan itu sedang menuju cafe yang sedang hits, ide dari Ceca. Ketiganya sibuk bergosip, apa lagi ada berita kalau gurunya ada yang ketahuan bermain di club dekat sekolah. Sebenarnya Vera kurang suka aktivitas di luar rumah seperti ini, tetapi semenjak kedatangan Reno di hidupnya, ia rasanya ingin mencari keindahan lainnya di dunia ini.

"Lah anjir? kanjeng ratu! " Jangan heran,
Zafran seperti biasa bertingkah heboh hanya karena hal kecil. Sarga yang berdiri beberapa langkah dibelakangnya langsung menjambak rambut jamet Zafran.

"Hei Ver. " Bukan Sarga, tapi Kevin.

"Hai kak. " Setelah mendapat jawaban Vera, Kevin segera melangkahkan kakinya ke lantai dua, diikuti dengan Rizky yang melambaikan tangannya ke arah Vera.

"Hai sayang. " Sarga bercengir kuda, tak peduli dengan kedua teman Vera yang sudah melongo.

"Kak." Vera menatap Sarga kesal. Ia tak ingin ada kesalah pahaman dan berakhir dengan dirinya yang diinterogasi kedua sahabatnya.

"I'll pay for your food, cutie. " Sarga dengan tak tahu dirinya mengelus lembut rambut lepek Vera dan langsung berjalan ke lantai atas, dimana teman-temannya menunggu.

VERENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang