chapt twenty four

427 38 8
                                    

Sudah seminggu Sarga dengan enaknya meminta affection dari Vera. Pelukan, kecupan, bahkan ciuman dimanapun ia inginkan. Semua karena ia memiliki rahasia besar Vera, mengenai beasiswa dari Arsen. Vera pun mau tak mau, karena tepat dihari keberangkatan Reno kemarin Arsen mengapresiasinya dengan bentuk apartemen mewah di New York bernamakan dirinya.

Arsen sudah percaya bulat pada Vera, begitupun sebaliknya. Keduanya merasa bahwa rencana yang mereka bangun akan menjadi simbiosis mutualisme, dan berjanji untuk tidak mengecewakan satu sama lain.

Sedangkan di kota sebrang Reno dengan rajin terus belajar tanpa banyak bersosialisasi. Ketika malam, peserta lainnya akan bertukar cerita serta pemikiran mereka bersama-sama tanpa Reno. Ia akan cepat-cepat kembali ke kamarnya dan menghubungi Vera, walaupun tak setiap saat Vera akan membalas atau mengangkat panggilannya.

Lagi-lagi ia patuh pada Sarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lagi-lagi ia patuh pada Sarga. Rasanya tangannya gatal untuk mengadu pada Reno, tetapi ia tak ingin membuat lelaki itu khawatir apalagi jika ia sampai mendatangi Sarga langsung. Yang ada persiapan OSN nya tak berjalan lancar dan rencana yang ia dan Arsen bangun gagal.

"Lo mau kemana lagi? "

"Ke Pak Agam bentar. " Bohong.

"Kok lemes? Lo bikin ulah lagi? "

"Biasa."

Sekar dan Ceca tentu percaya, karena Vera sering sekali bermasalah dengan gurunya satu itu. Karena gurunya cukup santai, Vera sering bolos dan tak mempedulikan tugas serta penilaiannya. Toh pelajaran Pak Agam tidak masuk rapor.

"Hai sayang. "

Tidak hanya ada Sarga disana, melainkan Kevin, Zafran, serta.. Rizky?

"Sar. Lo bisa berenti gak sih nyuruh dia semau lo? " Ucap Kevin dengan suara yang masih santai, ia duduk di motor besarnya sambil memghisap putung rokok.

"em.. enggak. " Dengan lagaknya ia terkekeh dan melempar putung rokonya ke arah ban motor Kevin, Kevin pun tak berani membalas dan hanya menggelenglan kepala.

"Long time no see Ver. "

Vera hanya tersenyum membalas sapaan Zafran, lalu ia menatap Rizky yang terduduk di tanah sambil menunduk.

"Gak usah peduliin. Dia sama kayak Reno sekarang. Munafik. "

"Gue beneran gak ngapa-ngapain anjing, lo salah paham. "

"Berisik bangsat lo gak berhak ngomong sekarang. "

Rasanya Vera tak tega melihat Rizky yang dulunya dekat dengan Sarga tetapi sekarang tak lagi karena dirinya.

"Ayo kak, sekarang aja. Gue masih ada kelas. " Sarga terkekeh sambil berjalan mendekat.

"see? Siapa coba yang maksa? orang dia mau sendiri. "

Kevin memutar bola matanya, walaupun Zafran terkekeh, didalam hatinya ia tau betul bahwa Vera hanya terpaksa melakukan ini.

"Ayo kak. "

VERENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang