"Come on, Ver. Don't be stupid for love. "
Vera tetap berjalan tanpa menggubris omongan lelaki tampan berkulit pucat itu.
"Coba pikirin lagi, gue jauh lebih paripurna dari Reno, tajir? gue gak jauh dibawah dia, dan untuk ranking, gue masih di atasnya! "
Memang benar tentang masalah ranking. Tak semudah itu mengubah ranking Reno yang sangat rendah karena perbuatannya selama ini, walaupun ia mengikuti OSN.
Meskipun berbeda angkatan, dapat dilihat bahwa ranking Reno masih berada dibawah Sarga walaupun hanya berbeda tipis sekali.
"Gue jamin, kalau lo jadian sama gue lo bakal makmur sampai lulus nanti. Siswa lain bakal tunduk takut sama lo kayak mereka tunduk ke gue. " Berbeda dengan Reno, siswa lainnya takut karena ia sering hilang kontrol emosinya secara tiba-tiba. Sedangkan Sarga lebih senang bermain-main dan mempermalukan orang sesuka hati.
Walaupun kadang jika Kevin dan Zafran merasa Sarga berlebihan mereka akan menghentikan teman psikopatnya itu.
"Gak butuh. "
Sarga muak, ia tak pernah memohon pada siapapun seperti ini sebelumnya. Tapi lihat, bagaimana tangguh dan songongnya Vera menolak tawarannya sedari tadi.
"Lo kira gue gak tau? "
Vera kembali tak peduli dan berjalan cepat dengan wajah datarnya.
"Soal lo kerja sama sama Sir Arsen?" Kali ini kalimat Sarga berhasil menghentikan langkah kecil Vera. Sarga tersenyum puas.
"Emang lo kira gue gak tau kalau sikap lo di depan Reno palsu? Just for your stupid ass scholar? "
Vera tak mengatakan apapun, lebih tepatnya tak dapat mengucapkan apapun.
"Padahal gue juga gampang banget ngasih beasiswa penuh buat lo dimana aja. " Ucapnya dengan lagak sombong serta tangannya yang ia lipat di depan dada. Vera kesal, ia merasa bahwa ia dianggap orang yang mudah dipancing, harga dirinya terasa diinjak oleh Sarga.
"Lo gak tau apa-apa Kak. Gak usah sok nawarin beasiswa, gue gak tertarik. "
Sarga terkekeh melihat Vera yang ternyata sangat menggemaskan saat kesal, apa ia mulai jatuh cinta?
"Gimana ya kira-kira reaksi Reno pas tau kalau dia ditipu perempuan kesayangannya? " Vera rasanya ingin menampar diri sendiri ketika sadar bahwa ia hanya memancing segala masalah baru.
"Tebakan gue sih dia bakal ngamuk di ruang pelatihan dan mengganggu semua siswa, dikeluarin dari kelompok OSN, dan yang paling kita tunggu adalah ketika lo ditendang Sir Arsen dan gagal nerima beasiswanya. " Sarga tertawa seakan tak punya hati, senang melihat wajah Vera yang akan meledak jika dipancing lagi.
"Lo mau apa sih kak? "
"You."
Vera memutar bola matanya, entah berapa kali Sarga menyatakan perasaannya tetapi rasanya Vera dapat merasakan kepalsuan disana.
"Serius, kak. " Ucap Vera frustasi.
"Gue udah lebih dari serius ini. " Sarga mengedikkan bahu tak peduli, wajahnya pun tak terlihat serius sama sekali.
"Mau ngapain emang? untuk apa? " Sarga tersenyum usil.
"Maunya diapain, hm? " melihat raut wajah serta suara mesum Sarga emosi Vera seketika naik, padahal ia tak mengharapkan hal seperti itu sama sekali.
"Gak usah aneh-aneh ya brengsek, kalau mau mesum sewa pelacur aja sana! "
"Ngapain? Lo kan sebenernya mau tapi gengsi doang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
VERENO
Romance"Lo gak ganti baju? seragam lo basah semua gitu" "Daritadi gue ngurusin lo. Mana sempet" "Beha lo ngejeplak" "RENO BNGSAT"