BAB 4: BERTAHAN HIDUP (4)

1.2K 126 10
                                    

Frederick bersandar ke kursi yang dia rasa sangat nyaman sekarang. Mengambil napas panjang dan menghembuskannya. Perasaannya sangat lega sekarang.

Ding!

[SELAMAT TELAH MENYELESAIKAN QUEST 1#]

[HADIAH UNTUK QUEST 1# AKAN SEGERA DIBERIKAN.]

Ini masih permulaan dan hadiah apa pun Frederick dapatkan dia berharap itu berguna.

Frederick tidak mengerti kenapa tokoh Frederick mengabaikan semua laporan penting itu hanya untuk menghabiskan waktu dengan si badut—Olivia, wanita simpanannya. Lagi pula dilihat dari segi mana pun Astoria lebih baik darinya.

Mungkin benar kata orang. Cinta itu sebuah penyakit yang sulit disembuhkan. Bahkan membuat tokoh Frederick mengalami kebutaan sampai tidak menyadari Astoria.

Ding!

[SELAMAT]

[ANDA MENDAPATKAN HADIAH BERUPA KEMAMPUAN PERSEPSI LEVEL 5]

"Hm, lumayan untuk permulaan."

Ding!

[KARENA BERHASIL MENYELESAIKAN QUEST PERTAMA SEBELUM TENGGAT WAKTUNYA ANDA MENDAPATKAN HADIAH.

APA ANDA INGIN MEMBUKANYA?]

[YES / NO]

"Tentu saja, ya. Cepat buka."agar aku bisa cepat mandi dan pergi tidur.

Ding!

[SELAMAT]

[ANDA BERHASIL MEMBUKA LOTRE DAN MENDAPATKAN TIGA KALI KESEMPATAN.]

"Oh, aku mendapatkan gacha? Cepat lakukan, Sistem."

Di depannya yang awalnya kosong perlahan terlihat bayangan semu mesin yang berputar dengan banyak hal tergambar disana sebagai simbol hadiah apa yang dia dapatkan.

Ding!

[SILAHKAN TARIK TUAS MERAHNYA.]

Frederick bangun dan menarik tuas yang dimaksudkan. Segera gambaran penuh simbol hadiah yang entah nanti dia dapatkan berjalan sangat cepat, seperti mesin lotre disebuah kasino. Entah apa yang dia dapatkan, tapi Frederick harap itu bisa membantunya bertahan di dunia ini.

Ding!

Gambar yang bergerak sangat cepat berhenti seketika dan berhenti pada gambar kosong tak ada apa pun.

"Kau bercanda ya! Kenapa berhenti di tempat yang kosong?!" Frederick yang marah mengguncang mesin yang terlihat semu itu, tapi bisa dia sentuh dan menendangnya seperti mesin minuman kaleng yang mencuri uangnya yang tak memberikannya kembalian.

Ding!

Mesin itu kembali berputar dan berhenti disebuah gambar ponsel. Frederick yang melihat itu sedikit kebingungan. Apa makna simbol ponsel?

Ding!

[SELAMAT]

[ANDA MENDAPATKAN SALINAN DARI JUDUL NOVEL 'KAISAR ASTORIA'.]

Frederick tersenyum lebar melihat hadiah yang dia dapatkan. Dua tahun itu mungkin bukan waktu yang lama jika dijalani, tapi Frederick yang tak mempunyai kemampuan yang bisa merekam apa pun dalam sekali lihat merasa sangat senang akan hasil gacha pertamanya. Frederick bisa membaca ulang kembali novel itu sembari memikirkan rencana masa depannya.

Melihat simbol ponsel mungkin karena cerita Kaisar Astoria yang dia baca secara online disalah satu situs website tempat baca online yang cukup besar. Frederick kembali menarik tuas dan menunggu dengan sabar hadiah apa lagi yang akan dia dapatkan setelah ini.

Ding!

[SELAMAT]

[ANDA MENDAPATKAN KEMAMPUAN AURA KAISAR LEVEL 1.]

Oh, ini awal yang bagus, batin Frederick yang menyadari dari nama kemampuannya.

Ketiga kalinya Frederick menarik tuasnya dan langsung mendapatkan hasilnya yang tidak memuaskan. Perasaannya langsung turun menatap apa yang dia dapatkan.

Ding!

[SELAMAT]

[ANDA MENDAPATKAN KEMAMPUAN SEORANG SENIMAN LEVEL 10.]

Dari sekian banyak yang dia dapatkan kenapa harus kemampuan seorang seniman dan itu level penuh?!

Kemapuan seniman itu untuk apa dimasa sekarang. Bahkan dimasa depan akan terjadi perang besar. Frederick mencoba mengumpulkan kekuatan untuk dua tahun kedepannya karena setelah dua tahun kedepannya—ketika Astoria menduduki singgasana dan menjadi Kaisar. Tak lama perang pecah. Serangan dari laut seperti monster ikan yang bisa berjalan seperti layaknya manusia atau monster berbentuk aneh yang bisa berubah seperti manusia dari wilayah utara berhasil dipukul mundur. Meskipun, memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

"Seniman untuk apa kemampuan itu untuk bertahan hidup dimasa kekacauan itu, hah?! Sistem, apa ini benar? Kau tidak salah memberiku hadiah?" Ada banyak sekali pertanyaan ketika Frederick mendengar suara notifikasi seperti ponsel itu.

Ding!

[APA ANDA INGIN MENARIK HADIAHNYA?]

"Apa aku akan mendapatkan yang lebih baik?"

Ding!

[TIDAK, HADIAH YANG DITARIK TIDAK BISA DIAMBIL KEMBALI DAN TAK MENDAPATKAN GANTI RUGI.

APA ANDA INGIN MENERIMA KETIGA HADIAH DI ATAS?]

[YES / NO]

Frederick tentu saja menerima itu semua dan memikirkan rencana masa depan jika ketika dia dan Astoria bercerai.

"Aku ingat tokoh Frederick punya keponakan."

Dilain sisi Olivia yang sudah mempersiapkan dirinya untuk malam ini membuang bantalnya dengan kesal. Dia menunggu Frederick sejak selesai makan malam dan kini sudah lewat tengah malam.

Dimana kekasihnya itu?

Apa dia melupakan dirinya?

Frederick bukan orang seperti itu. Dia akan senang jika diundang olehnya terlebih dahulu. Padahal dia sudah banyak melakukan banyak persiapan. Mulai dari dekorasi kamar, lilin, hingga pakaian menggoda yang pasti tidak bisa Frederick tolak.

"Anakku, kenapa?"

Suara dari sang ibu yang datang tepat pintu terbuka membuat Olivia langsung mengeluarkan kekhawatirannya. "Ibu, Frederick kenapa tidak datang? Apa dia melupakanku?" Memeluk ibunya dengan menenggelamkan kepalanya ke dada sang wanita yang tela melahirkannya.

"Mana mungkin." Tangannya yang sudah keriput terangkat dan perlahan dia mengelus puncak kepala putrinya. "Putri ibu yang cantik ini, mana mungkin Yang Mulia melupakanmu?" Suaranya yang lembut dan terdengar menyakinkan membuat Olivia sedikit terhibur.

"Tapi, kenapa dia belum juga datang?" Mendongakkan kepalanya dan menatap nanar sang ibu.

"Kata ayah lampu ruang kerja Yang Mulia masih menyala sampai sekarang dan pelayan terus mengantarkan makanan sejak tadi siang."

"Berarti dia tidak bersama wanita itu, kan?"

"Tenang saja." Wanita yang Olivia panggil ibu tersenyum dan menangkup wajah putri semata wayangnya. "Mana mungkin Yang mulia berpaling dari putriku yang cantik ini."

Mendapatkan perlakukan menggelikan dengan kedua hidung mereka yang saling bergesekan membuat Olivia terkekeh.

Mungkin Frederick sedang sibuk dan tak ingin diganggu. Besok pagi aku akan menjenguknya, batin Olivia dengan optimis, tapi siapa sangka jika esok harinya dia tidak akan melihat batang hidung lelaki yang tengah dia pikirkan sekarang.
.
.
.
Frederick lari mbak dari kamu, ga kuat 😭🙌

Lagi ngabayangin dia lagi persiapan pasutri, tapi make up tebal kek ini 👉🤡

Ngakak sumpah 😭

Raja Terburuk: antagonis kecil ingin hidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang