BAB 46: BENCANA PEMBAWA BERKAH (1)

372 59 46
                                    

Hampir lupa semuanya
Makasih yang sudah bertahan dan singgah ke cerita ini sampai sudah terbaca lebih dari 10k pembaca

Terima kasih banyak, Reader-nim 🙇

Saya benar-benar terharu poll 😭 padahal genre ini minim banget yang angkat di WP yang target penyelesaiannya bisa ratusan chp

Cerita ini terinspirasi dari trash counts family, orv juga bisa, atau beberapa manhwa seperti solo Leveling dll... yang sudah pernah aku baca dan juga campuran dari fanfiction Naruto + one piece yang sering aku baca dari China juga, hehe (⁠*⁠'⁠ω⁠`⁠*⁠)

Alasannya bikin cerita ini pengen punya MC cowok yang engga pikirkan cewek mulu, engga mesum, engga gila kekuatan banget juga 😌

Jujur saja Frederick ini ceritanya tiba-tiba muncul dan langsung aku buat dan publish diawal gitu aja. Setelah itu dapet 5 bab langsung buat outline sampai 3 season, wehehehe 🌚🌚🌚

Jadi, aku up bukan karena writer block. Gegara kesibukan dan punggung ku sering sakit, udah 😭😭😭

Double up mau engga 👀???

~~~

Astoria bangun lebih awal hari ini. Semuanya terlihat masih sama seperti dalam ingatannya. Hingga satu sosok yang tiba-tiba muncul tidur di sofanya.

Caspian yang menyadari tatapan itu menyapa Astoria.

"Yo! Akhirnya putri tidur bangun juga."

Astoria lekas melempar bantalnya dan berlari keluar. Dengan sedikit kekuatan yang selama ini Astoria latih bersama Torin. Bantal itu berhasil menghantam wajah Caspian. Ketika diluar Astoria melihat Torin yang tengah menebarkan pakan burung di taman berteriak, "TORIN! ADA ORANG MESUM DI KAMARKU!"

Torin berbalik dengan seekor burung bersarang diatas kepalanya. Sekaan seperti rambut Torin yang sedikit ikal adalah sebuah sarang.

"Yang Mulia, selamat pagi. Anda bangun lebih awal hari ini."

"Bukan itu sekarang! Ada penyusup di kamarku! Kenapa kau tidak tahu hah?!"

"Penyusup? Maksud Anda penyihir itu?"

"Penyihir? Aku tidak tahu, tapi usir dia!"

Torin yang melihat Astoria datang tanpa memakai alas kaki dan masih memakai piyamanya sedikit tipis seperti yang Frederick katakan tadi malam. Torin memberikan selendang kepada Astoria guna menutup bahu hingga belahan dadanya yang terlihat sangat jelas.

"Penyihir itu dalam pengawasan, Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir," ucap Torin yang mempertahankan ketenangannya.

Astoria lekas mengeratkan selendangnya dan baru menyadarinya jika dirinya setengah telanjang sekarang. Wajahnya sedikit memerah karena malu, tapi mendengar jika penyusup yang dimaksud penyihir itu adalah orang Frederick, membuat Astoria sedikit tenang.

Berbanding terbalik dengan Frederick yang tengah menagih hadiahnya yang berhasil menggagalkan penyusup yang tidak terjadi dalam novel kepada Sistem.

"Yang benar saja. Apa sistem juga bisa korup, hm?" Menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menunggu suara yang selalu menggetarkan hatinya kini membuatnya kesal.

Ding!

[SISTEM INI MANA MUNGKIN KORUP.]

"Lalu? Jelaskan bagaimana bisa aku tidak mendapatkan hadiah kali ini?" Satu alis terangkat. Menunggu jawaban yang sangat dia inginkan.

Astoria yang tidak mengetahui apanyang Frederick lakukan terus mendorong Torin untuk pergi ke kamarnya dan mengusir orang yang dimata Astoria sebagai mesum karena tiba-tiba sudah ada dikamarnya.

Raja Terburuk: antagonis kecil ingin hidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang