BAB 20: KEBERUNTUNGAN FREDERICK (1)

752 88 4
                                    

Halo semuanya~ 👋 😽
Aku agak sibuk akhir tahun ini ya. Jadi kalau jam up nya berantakan mohon dimaafkan semuanya 🙏

PS: saya tipe human yang lupa hari :)

Author ini akan semakin membuat Frederick tersiksa, tenang saja ^^

Cuss langsung baca aja (⁠^⁠∇⁠^⁠)⁠ノ⁠♪

~~~

Astoria dengan amarah yang memuncak datang langsung ke kantor Frederick. Datang dengan hidungnya yang kembang kempis. Bernad yang melihat kedatangan Astoria ke Istana Azure cukup terkejut.

Astoria mengabaikan pertanyaan Bernad atas kehadirannya di istana ini. Astoria memilih pergi dengan seorang pria yang memilih tubuh besar belakangnya mengikutinya dengan sabar. Mengikuti Astoria seperti bayangannya sendiri.

Melihat pintu ruang kerja Frederick. Astoria langsung membantingnya dan berteriak tidak terima tepat di depan wajah Frederick yang tengah tersenyum ingin menyapanya.

"Apa-apaan kau ini?! Untuk apa coba dia?!"

Frederick yang sudah menduga akan reaksi Astoria. Berusaha mempertahankan senyumannya. Melihat dibelakang ada orang yang baru saja dia kirim untuk menjaga Astoria malam tadi. Jauh dibelakang Bernad yang mengerti membantu menutup pintu.

"Uhm... Yang Mulia, saya hanya klon saja." Sebagai klon yang ditinggal. Klon juga butuh perlindungan dari kekuatan protagonis yang sudah banyak meningkat sebelum alur utama dimulai.

"Bajing*n! Dimana Frederick?!!"

Suara Astoria lekas menggema di seluruh bangunan yang membuat para pekerja istana berkeringat dingin. Sepertinya Ratu mereka tidak banyak berubah juga. Memikirkan Raja mereka juga membuat punggung mereka merinding.

Kombinasi yang sangat mematikan. Yang satu Raja Terburuk dan Ratu Gila. Entah kenapa mereka bisa bertahan dibawah kekuasaan mereka adalah suatu keberuntungan.

Frederick yang tengah pergi berlibur—mengerjakan quest berburu—bersin seketika. "Apa tugasnya kurang?" Memikirkan tugas yang Frederick berikan dengan contoh yang baik dari hasil rapat yang terakhir. Para pejabat dan bangsawan pasti tengah membicarakannya.

Ya, pasti itu.

Astoria yang masih belum puas dengan pernyataan klon Frederick. Menggebrak meja. Pria yang berdiri dibelakang menatap mereka berdua dengan tidak tertarik pertengkaran suami istri ini. Dia hanya menjalankan tugas yang diberikan.

"Kau sama saja dengannya! Berikan aku penjelasan! Kenapa ada orang ini didepan kamarku?! Katakan!" Astoria meraih krah kemeja panjang hitam klon Frederick. Menariknya untuk mendekat ke wajahnya. Itu bukan jawaban yang Astoria inginkan.

"I-itu pengawal baru."

Klon Frederick dan Frederick memiliki ketakutan yang sama. Astoria yang marah pasti akan memukulnya dan menyembuhkannya terus menerus sampai dia merasa puas.

"Aku tidak butuh!" Wajah Astoria yang melotot di depan wajahnya membuat klon semakin tertekan.

"Yang Mulia, Frederick ada tugas diluar selama sebulan kurang lebih." Klon Frederick harus meluruskan ini.

"Apa katamu?!"

Suara Astoria bisa Klon Frederick yakini menggema sampai bisa terdengar dari luar. Bahkan pria yang baru saja Frederick bawa dari luar itu menutup telinganya dengan wajah kebingungan menatap Klon Frederick dan Astoria secara bergantian.

"Yang Mulia, tolong ...."

"Kenapa dia tidak membawaku?!"

"I-itu, itu dia, dia tugasnya berat."

Raja Terburuk: antagonis kecil ingin hidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang