Holla,, author balik.. Masih ada kah penumpang di kapal ini? Author mah masa bodo dengan rumor itu.. Author akan tetap penumpang setia kapal ini.. 😁😁 Ini cerita kedua author.. Selamat membaca gaess.. Maaf kalo ada typo dan ceritanya gaje.. Selamat membaca semuanya...
Disini si Daddy berbeda ya gaess,, author buat Daddy disini futa, jika kalian tidak suka membaca bau-bau unsur seperti itu kalian bisa skip, author tidak maksa kalian buat baca cerita author ini kok.. ☺☺
"Irin, temenin gue ke toko buku yuk"
"Gak bisa Bec, tadi mama udah nelfon katanya di suruh pulang"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis bernama Rebecca Patricia mempout bibirnya saat mendengar penolakan sahabatnya itu untuk dia ajak ke toko buku.
"Lagian lo mau ngapain ke toko buku?" Irin melirik sekilas sahabatnya itu lalu kembali fokus membereskan barang-barang nya ke dalam tas. Mata kuliah sudah selesai dan mereka akan pulang.
"Gue meu beli novel"
"Novel lo yang di rumah masih kurang?" Tanya Irin. Karena dia tau sahabatnya ini suka sekali mengoleksi novel, bahkan di rumahnya saja ada ruangan khusus untuk membaca buku. Irin berdiri dari duduk lalu menghampiri becca yang tangan duduk di atas mejanya, tidak jauh dari meja Irin.
"Udah gue baca semuanya" Becca turun dari atas meja. "Ayolah temenin gue" Becca menggenggam tangan Irin memohon pada sahabatnya itu. Irin menghela nafas "maaf ya becca, gue gak bisa. Lo pergi sendiri aja ya" Ucap Irin menyesal.
"Yaudah deh gak papa, lo hati-hati pulangnya" Ucap Becca.
"Siap, yuk ke depan" Irin menggandeng tangan becca berjalan bersama menuju parkiran.
Becca melambaikan tangannya saat mobil temannya sudah pergi, menghela nafas, dia harus sendirian hari ini pergi ke toko buku. Becca mengambil kunci mobilnya lalu masuk ke dalam mobil dan segera pergi ke toko buka yang dia tuju.
**********
Becca menyusuri rak-rak buku yang berisi novel, dia sedang memilih. Langkahnya terhenti saat melihat salah satu novel yang menarik baginya, tangannya terulur ke atas untuk mengambil novel tersebut namun tidak sampai, beberapa kali dia mencoba untuk mengambil novel itu tetap tidak bisa. Sampai dia melompat-lompat kecil pu tetap tidak bisa. Dia menggerutu dalam hati, kenapa badannya pendek seperti ini?
"Ini yang bikin rak buku setinggi ini siapa sih?" Gerutu Becca masih mencoba meraih novel itu.
Tiba-tiba sebuah tangan dari arah belakang mengambil novel tersebut. Becca menoleh ke belakang ingin melihat siapa orang yang sudah mengambil novel pilihannya. Ketika berbalik badan, dia mematung, nafasnya tercekat melihat orang yang berdiri di depannya. Bahkan matanya pun tidak berkedip melihat orang itu. Untuk sesaat dia terpesona dengan orang di depannya ini.
