18

2.6K 175 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Pagi ini, seperti yang Jisoo bilang. Dia akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk sekaligus bertanya kepada orang yang menusuk dirinya sendiri di kantor Freen. Di temani Lisa dan Heng, mereke bertiga berjalan di lorong rumah sakit, mencari letak ruang ICU. Sebelumnya mereka sudah bertanya ke resepsionis.

Tadi pagi-pagi sekali, Heng dan Nam datang ke rumah untuk melihat Becca. Mereka sudah tau tentang masalah Freen dan tentu saja mereka percaya dengan menantunya, tidak mungkin Freen melakukan itu. Jadilah Heng menemani Jisoo dan Lisa ke rumah sakit, Saint tidak bisa ikut karna dia harus menggantikan Freen meeting penting di kantor.

Mereka bertiga berhenti tidak jauh dari ruangan ICU. Di depan ruang ICU ada dua orang polisi yang sedang menjaga.

"Kita ke sana, Pih?" Tanya Jisoo.

"Tapi kalo orang itu masih di ICU, itu artinya keadaannya sangat parah." Ucap Lisa.

"Lisa benar, tapi kita harus tetap mengetahui keadaan orang itu." Ucap Heng.

"Kalo begitu kita ke sana" Ucap Jisoo langsung berjalan mendahului Lisa Heng.

Heng dan Lisa saling pandang lalu mengikuti Jisoo yang sudah sampai di depan ruang ICU dan sedang mengobrol dengan polisi.

"Anda siapanya pasien?" Tanya salah satu Polisi yang berpostur tubuh gemuk.

"Saya temannya, pak. Tadi saya ke rumahnya, tetangganya bilang dia lagi ada di rumah sakit" Jawab Jisoo.

Lisa terkekeh di samping Heng melihat Jisoo yang berusaha meyakinkan para polisi. Sementara Heng hanya diam memperhatikan menantunya.

"Lalu keluarganya dimana?" Tanya polisi yang berbadan kurus dan tinggi.

"Dia tidak punya keluarga, pak. Cuma saya aja teman sekaligus keluarganya, Pak. Tolong izinkan saya menjenguknya" Ucap Jisoo menangkup kedua tangannya di depan dada dan jangan lupakan wajahnya yang memelas memohon kepada dua polisi itu. Jisoo melirik Heng dan Lisa yang menahan tawa melihat dia yang mencoba membohongi polisi. Jisoo menggeram dalam hati, bukannya bantuin malah ketawa.

Heng dan Lisa menetralkan kembali wajah mereka saat dua polisi menatap mereka berdua.

"Kalo mereka siapa?" Tanya Polisi berbadan gemuk.

"Ah. Itu yang tua, pamannya temen saya, pak. Dan yang di sebelahnya itu temennya juga. Tolong izinkan kita masuk, pak. Kita mau liat temen kita. Bapak gak kasian sama pamannya, dia udah bela-belain ke sini loh, pak buat jenguk keponakannya. Masa bapak gak nge bolehin kita masuk" Ucap Jisoo.

"Baiklah, kalian boleh masuk" Ucap polisi berbadan kurus.

Jisoo tersenyum lebar, begitupun dengan Lisa. Heng hanya tersenyum tipis menatap Jisoo yang berhasil meyakinkan kedua polisi itu. Ya, walaupun dia sedikit kesal karna Jisoo mengatainya tua tadi.

My Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang