14

3.2K 205 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Becca berjalan menuruni tangga sambil meringis memegangi pipinya yang terluka, pipinya terasa nyeri saat dia sedang menguap. Tangan kanannya mengusap perutnya yang sudah sedikit membuncit. Pukul 5 petang, Becca terbangun dari tidurnya, menatap sekeliling kamarnya namun tidak ada orang. Freen pun tidak ada, kemana Suaminya itu setelah mengantarkannya pulang tadi? Pikirnya. Akhirnya Becca berjalan keluar untuk mencari orang rumah.

Di ruang tengah juga tidak ada orang, sepi. Samar-samar dia mendengarkan suara dari dapur. Di langkahkan kaki nya ke dapur, di sana ada Rose dan Jennie yang sedang masak untuk makan malam. Becca melangkah masuk ke dalam dapur dan duduk di kursi bar.

"Kak.."

Rose yang sedang berbicara dengan Jennie, menoleh ke belakang, Jennie juga. Melihat adiknya yang sudah bangun.

"Hei... " Rose mencuci tangannya lalu menghampiri Becca. "Gimana keadaan kamu, sudah lebih baik" Tanya Rose.

Becca hanya mengangguk saja, pipinya masih sakit jika dia berbicara. Dan ini juga mulai berdenyut, padahal sudah di obati tadi di rumah sakit. Becca tersenyum membalas senyuman Jennie saat tersenyum padanya.

Rose tersenyum. "Ini masih sakit" Tangan Rose menangkup pelan pipi Becca yang terluka.

"Masih, malahan sekarang terasa berdenyut" Ucap Becca pelan sambil memanyunkan bibirnya.
Rose dan Jennie terkekeh melihat Becca.

"Kasian adik kesayangan kakak." Ucap Rose mengusap pelan luka Becca. "Maafin kakak, ya. Seharusnya tadi kakak bisa cegah kamu pergi sendiri, pasti kejadiannya bakalan gak seperti ini. Kamu juga pasti gak bakal di culik"

"Bukan salah kakak. Udah, yang penting aku udah selamat. Dan ini bisa menjadi pelajaran buat kita supaya bisa lebih hati-hati" Ucap Becca menggenggam tangan Rose yang berada di pipinya.

Rose mengangguk tersenyum lalu di kecup nya lembut kening Becca. Becca hanya memejamkan matanya saat merasakan ciuman dari Rose. Kakaknya memang selalu seperti ini, jika Dia sedang terluka saat sedang bersama Rose. Pasti kakaknya akan menyalahkan dirinya sendiri. Jennie tersenyum melihat interaksi kakak adik di depannya.

"Oh ya, yang lain pada ke mana?" Tanya Becca.

"Freen tadi paling keluar buat nebus obat kamu dan Dia mau pergi ke kantor polisi sebentar menyusul Jisoo dan Lisa. Mungkin sebentar lagi mereka akan pulang" Jawab Rose. Dia kembali sibuk bersama Jennie membuat makan malam. Becca mengangguk.

Selang beberapa menit terdengar suara langkah kaki dan suara ribut. Dan mereka yakin itu adalah suara Freen dan Lisa.

"Terus sekarang ayam warna-warni nya gimana, Freen? Masih hidup?" Tanya Lisa. Mereka sudah dekat dengan pintu masuk dapur. Jadi Becca, Rose dan Jennie bisa mendengar suara mereka.

"Masih dong, udah besar-besar sekarang" Ucap Freen. Mereka sudah masuk ke dalam dapur.

"Loh, sayang? Udah bangun?" Freen berjalan cepat mendekati Becca. Dia duduk di samping Becca. Dan Becca otomatis memutar tubuhnya ke samping menghadap Freen. Dan Jisoo dan Lisa sudah menghampiri istri mereka masing-masing. "Gimana keadaan kamu, Baby?" Tanya Freen.

My Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang