03

15K 1.2K 35
                                    

Happy reading...


"Gue capek selalu di banding bandingin sama sudara gue, gue capek selalu di anggep beban keluarga Bimantara hiks. Di saat semua orang nganggep gue sebagai manusia yang buruk, nakal , urakan  dan pembunuh. gue butuh suport dari keluarga gue Ren, tapi apa yang gue dapet?, hianaan dan cacian bahkan mereka ngak dengerin penjelasan gue terlebih dahulu dan milih ngebuang gue ke tempat nenek. 8 tahun gue tahan, selama 8 tahun gue hidup di desa sama nenek kakek gue tanpa satu kali pun orang tua gue jengukin, setelah selama itu mereka ninggalin gue akhirnya mereka ngejemput gue pulang"


"gue seneng Ren, penantian gue ngak sia-sia, tapi semuanya pupus setelah tadi sore Hildan marah marah dan nayaci gue karena gue menjadi penyebab dirinya di jodohkan, karena gue nakal gue urakan gue g-gue pembunuh ngebuat hiks.. calon tunangan gue ngak sudi nerima gue dan keluarganya milih Hildan buat nikah sama anak bungsu mereka. Awalnya gue ngak terlalu nganggep, tapi dengan kedua telinga gue sendiri mama bilang ke Hildan kalau cuman Hildan harapan terakhir keluarga Bimantara karena gue udah ngotorin nama baik keluarga dan ngecewain mereka. "



"Kalau gue cuman bisa ngotorin nama baik keluarga ngak kaya Hildan Dan bang Haidar ngapain gue di jemput lagi? Buat bisa di banding-bandingin? Gue capek hiks.. Gue capek" Isakan tangis Haikal kembali terdengar.

"Sttts gue paham perasaan kamu Haikal"

"Tapi ngak semua masalh di selesai in dengan bunuh diri, bunuh diri itu salah".

"Tapi gue udah capek Daren" Haikal mendongak menatap mata Daren dengan mata tajamnya yang terlihat sangat indah dan err sexy.

"Kalau capek istirahat dulu cantik, gue di sini kok ngak kemana-mana"

Haikal yang sedikit blushing karena di panggil cantik oleh Daren, memukul dada bidang Daren sedikit keras"

"Akhh cantik-cantik ganas yah"

"Ih apa sih!"

"Haikal dengerin aku" Daren menangkup wajah haikal.

"Kadang apa yang kita denger dan kita fikirin belum tentu itu hal yang bener".

" Tapi"

"Stts dengerin dulu, pikirin coba, kalau misal orang tua kamu ngak sayang kamu pasti orang tua kamu udah biarin kamu di penjara dan ngak usah repot-repot ngebersihin nama kamu, dan apa tadi 8 tahun di rumah nenek kakek? Coba kamu pikir dari sudut pandang mereka kalau mereka biarin kamu tinggal di sini setiap hari kamu bakal dengerin ocehan tetangga dan hujatan dari temen temen kamu karena masalah itu, mereka sayang kamu makanan mereka kirim kamu ke tempat yang jauh supaya kamu ngak dapet serangan pisiskis dari mereka. "

"Soal Hildan, ngak usah kamu dengerin, semua yang dia bilang itu salah, kamu tau nggak siapa calon kamu?"haikal menggeleng.


" Aku, Daren Mahendra putra sulung keluarga Mahendra calon kamu, dan bahkan aku baru tau kalau kita sempat mau di jodohkan tadi siang, Hildan bohong, aku tidak menolak mu bahkan aku sangat bersyukur jika memiliki suami secantik dirimu"

Haikal menatap Daren dengan mata membuat lucu. Daren adalah calon suaminya? Sungguh?.

"Haikal, kadang semua akan menjadi negatif jika dalam pikiran kita selalu terisi hal negatif, berpikir positif lah karena kau akan sakit sendiri jika selalu menendam hal hal menyakitkan seperti itu".

Haikal kembali terisak kemudian menangis.

" Ahh kenapa menangis lagi cantik, come here " Daren merentangkan tangan nya bermaksud menberikan pelukan, Haikal kemudian maju dan masuk kedalam pelukan Daren kembali.

Cup

Daren mengecup kening Haikal. "Jangan menangis kasian mata indah ini harus tertutup air mata". Haikal malah semakin mengeraskan tangisan nya, daren yang melihat itu hanya bisa terkekeh lucu. Sungguh haikal adalah tipenya.

[Character]
Nama: Haikal Bimantara(Figuran)
Ketampanan: 30℅
Daya tarik :35℅
Kecantikan : 55℅
Bb/Tb: 45/165
Keseksian:70℅
Kesehatan:75℅
Kepintaran:60℅
Kelicikan:50℅
Kesombongan:30℅









To be continued....

Transmigrasi Fudanshi ke Isekai [BL- END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang