Yang pasti banyak typo karena gue nulisnya kejar kebut tanpa revisi karena udah males.
So tolong tandain kalo ada typo yang bakal gue perbaiki dan revisi nanti kalo udah tamat.
Sorry kalo cerita nya agak aneh karena gue lupa ama alur😭
Happy reading ayangie🤍
Selesai berganti pakaian, Daren langsung meluncur ke kantor polisi karena di minta keterangan nya sebagai saksi.
Sampai di kantor polisi, Daren keluar dari mobilnya kemudian berjalan untuk masuk. Sesaat sebelum masuk Daren menghentikan langkah nya karena melihat sesuatu yang langka dan ke anehan di bangunan depan kantor polisi itu.
Mengambil handphone nya kemudian Daren menelepon seseorang. Tanpa basa-basi Daren langsung mengutarakan maksudnya.
"Di depan kantor polisi Distrik xx ada ruko kosong dengan tempat yang cukup strategis".
"....... "
" Hm, ya itu aja"
Ucap Daren singkat dan jelas. kemudian langsung menutup teleponnya. Setelah nya dia kembali menatap ruko kosong yang akan menjadi ladang uang nya. Sebagai pemegang saham terbesar perusahaan Mixue dia tidak boleh menyia-nyiakan ruko kosong. Di waktu sesibuk apapun dia harus menberikan info jika dia melihat ruko kosong.
Selesai dengan urusannya kemudian Daren langsung berjalan masuk ke dalam kantor polisi karena sudah di tunggu untuk di mintai keterangan sebagai saksi.
______________
"Nggak usah sok suci lo!, lo lebih parah daripada gue".
"Hildan kakak cuma khawatir".
" Gue nggak butuh rasa khawatir dari orang munafik sok nggak bersalah kaya lo. Cuih jijik". Hildan meludah tepat ke arah Haikal.
Plak!
Haidar yang baru saja berbincang dengan pengacara keluarga mereka, menampar wajah adik Bungsunya.
"Jaga adap kamu Hildan! Dia kakak kamu!"
"Cih nggak sudi punya kakak munafik kaya dia".
" Hildan!"
"Udah kak, aku nggak papa".
Haidar mengusap pipi Haikal yang tadi di ludahi oleh Hildan, sambil menatap sang adik dengan sendu.
" Hildan bukannya introspeksi diri kamu malah kaya gini!, kakak kecewa sama kamu!"
"Ya ya terserah kalian, ini kapan Hildan bisa pulang!"
"Kamu nggak bakal bisa pulang sampai kamu terbukti nggak bersalah"
"Loh kenapa bisa? Si Mun yang udah kebukti hilangin nyawa orang aja bisa bebas bersyarat, kok gue yang cuman gores si jalang itu dikit nggak bisa ,Keluarga kita kan banyak uang tinggal bayar polisi nya kan beres"
"Nggak bisa segampang itu, hildan" Uacap Haidar frustasi.
"Kenapa nggak bisa! Sementara si Pembunuh munafik ini bisa! " Marah Hildan sambil menunjuk nunjuk Haikal.
"Ya Dia bisa keluar karena suami kecil saya memang tidak bersalah, sementara anda sudah sangat bersalah dengan hampir melenyapkan dua nyawa pun masih bisa bisanya ingin bebas bersyarat, dengan menggunakan kekayaan keluarga anda yang tidak seberapa itu". Daren masuk kedalam ruang tahanan sementara Hildan, dengan kerenya setelah tadi selesai memberikan keteranganya sebagai saksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Fudanshi ke Isekai [BL- END]
FantasyIan Fudanshi akut yang sangat membenci, hingga mengutuk si male lead di sebuah carita bl yang ia baca karena meniduri sang second sub male lead saat mabuk, dan memilih untuk membunuh si second sub male lead itu agar kelakuan bejat nya tidak di ketah...