"Jean Gilang bawa Jalang itu masuk!"
Perintah Haidar dan setelah itu Gilang dan Jean masuk sambil menodongkan pistol kepada Haikal yang berada di tengah-tengah mereka.
"Jangan sakitin Haikal! Kalo ampe kalian nyentuh istri gue seujung kukupun gue bunuh kalian semua! " Ucap Daren marah.
"Tembak dia! " Perintah Haidar.
"Gilang klao lo berani lepasin pelatuknya gue bunuh lo dan seluruh keluarga lo bahkan kakak lo juga! "
"Maaf bang"
Gilang menarik pelatuknya dan
Dor-!!!"Gilang!! "
Sebuah peluru berhasil bersarang tepat di perut Haidar.
"Nggak! Uhuk kamu berani hianatin aku Gilang! Lihat aja apa yang terjadi kepada keluarga mu! "
"Nggak bakal terjadi, Lihat di layar"
Semua orang melihat ke arah layar tadi dan mengetahui jika pistol itu pistol mainan dan yang menodongkan pistol adalah semua anak thunders.
"Gi-gimana bisa! "
"Tentu saja bisa, kalian masuk, rawat luka dia jangan biarkan dia mati, penjahat seperti dia tidak pantas di hukum hanya dengan kematian! " Ucap Gilang.
Daren yang tadinya mengira Gilang sangat ceroboh tiba-tiba di buat tercengang, sialan pemeran utama emang beda cara penyelesaian masalah nya.
Tidak ingin suami kecilnya berada dalam masalah lagi Daren berlari ke arah Gilang dan menyingkirkan Jeandra yang menghalangi.
"Sayang kamu nggak pp kan? ".
Haikal yang masih syok dengan keadaan sedikit linglung dan merespon perkataan Daren hanya dengan anggukan.
" Udah selesai semua kan bro, kalo gitu gue pulang yah" Ucap Evan.
"Big thanks for you Evan setelah ini gue berutang budi ama lo".
" Santai kaya ama siapa aja, btw adik tiri lo manis juga".
"Kayanya gue bakal menang taruhan nih" Ucap Daren sambil menaik turunkan alisnya.
"Siapa bilang! Gue cuman bilang manis taruhan kita itu nikah ya inget! "
"Hhh oke oke, gue do'ain semoga kecantol ampe pelaminan bro"
"Sial".
Sementara mereka asik mengobrol dan tidak memerhatikan seseorang yang berdiri di pojok tengah mengepalkan tangan nya sampai buku jarinya memutih.
" Nggak gue protagonis nya, pemeran utama disini kenapa bisa Haikal lacur itu yang berada di tengah kaya gini sih! Harusnya gue!"
Dengan penuh perasaan kesal Jeandra mengarahkan pistol nya ke arah Haikal. Daren yang merasakan perasaan membunuh langsung menoleh ke arah Jeandra kemudian memeluk tubuh Haikal, melindungi nya dari peluru yang di tembakkan Jeandra.
Dor-!!!
"Daren!!/Mas Daren" Teriak Evendi dan Haikal secara bersamaan.
"Tangkap Jalang itu!! Dan panggil ambulans cepat ini perintah!! " Teriak Evendi marah. Beberapa Anak buah Evendi langsung mengejar Jeandra yang kabur tadi. Dan salah satu dari mereka yang ada di sana langsung menelepon ambulans dari rumah sakit terdekat.
"Hei Sayang nya Mas Daren, mas nggak papa kok jangan nangis oke" Ucap Daren lirih sambil menyeka airmata yang menuruni pipi mulus suami kecilnya.
"Hiks.. Kenapa mas__
" Stttss sayang mas bilang apa, jangan nangis kasian dedek oke, kalo kamu nangis dia juga ikut sedih"
"Hiks.. Tapi hiks.. Darah__
" Nggak Papa sayang mass kuat, ini nggak sakit kok buktinya mas masih bisa bicara sama kamu".
Haikal masih sesenggukan sambil memeluk Daren kencang.
"Yang kalo misal mas mati kamu nikah lagi nggak".
" Nggak ".
" Nikah lagi lah, jangan mau jadi janda ntar anak kita nggak ada bapak".
"Emng kamu rela"
"Nggak si tapi nggak pp biar kamu nggak sedih mikirin aku trs".
" Gimana bisa ada yang bisa gantiin kamu".
"Ada pasti ada"
"Yang aku ngantuk mau bobok bentar ya".
" Mas Daren buka mata kamu pliss kamu harus tetep kuat".
"Jangan nangis sayang aku nggak suka liat kamu sedih, maafin aku ya kalo selama ini belum bisa bahagia in kamu, maafin papa dedek karena papa bikin kamu dan papi sedih, papa sayang banget sama kalian berdua".
" Mas hiks.. "
Daren mengusap air mata di pipi haikal kemudian langsung kehilangan tenaganya.
"Mas Daren!! Jawab aku Daren mahendra!"
Evendi menyentuh pergelangan tangan sahabat nya kemudian menggelengkan kepalanya.
"Nggak bohong! Mas Daren itu kuat nggak mungkin dia kalah secepat ini! Kamu boong hiks.. "
"Bos ambulans udah dateng"
"Bawa Daren ke bawah" Titah Evendi.
"Jangan bawa suami aku, hiks.. mas bangun mas mereka mau pisahin kita, Daren Mahendra aku bilang bangun ya bangun atau kita cerai sekarang! "
Tidak ada sahutan dari teriakan histeris haikal. Daren mahendra telah berada di peristirahatan ter-nyaman nya meninggalkan kesedihan mendalam terhadap orang-orang yang menyayangi nya.
Ding-!!
Progres misi100%
Pemain akan di kembalikan ke tempat asal
Terimakasih telah mengubah akhir dari para antagonis yang mati secara tidak adil.
Rewards yang di kumpulkan selama bermain.
Semua pencapaian tuan rumah selama bermain akan di transfer ke dunia nyata.
Congrats and Thanks for all
//Baka
Ending..
Udah sampai pengujung terimakasih buat semua pembaca yang udah kesasar mampir ke carita bobrok ini
Nggak terasa akhirnya tamat juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Fudanshi ke Isekai [BL- END]
FantasyIan Fudanshi akut yang sangat membenci, hingga mengutuk si male lead di sebuah carita bl yang ia baca karena meniduri sang second sub male lead saat mabuk, dan memilih untuk membunuh si second sub male lead itu agar kelakuan bejat nya tidak di ketah...