Aiku memanjat pohon mangga pa eko dan mulai mengambil satu persatu mangga yang ada di pohonnya Ketika aiku ingin memanjat lebih tinggi dahan yang di injak aiku patah dan membuat aiku terjatuh Bersama dengan mangga yang di pegangnya.
“cih. Ngga pro” ucap nana sebelum memanjat pohon mangga
Nana mulai memanjat pohon mangga layaknya seekor monyet yang sering memanjat pohon, menginjak dahan yang tepat dan mengambil semua mangga yang ada. Namun Ketika nana hendak turun, satu ulat bulu berada di bahu nana yang membuat nana lompat ketakutan.
“BAPAAA ULET PA! BAPAA!!!” teriaknya sambil berlarian
Nana menghampiri shidou dan menyuruhnya membuang ulat bulu tersebut tanpa di sangka, seluruh punggung nana di penuhi ulat bulu. Dengan bermacam jenis Panjang dan warna. Nana yang mengetahui hal itu hanya menangis di tempat dan menyuruh shidou untuk membuang semua ulat bulu yang ada di bajunya.
“bapa teu bilang aya ulet” ketus nana sambil mengusap air matanya
“bapa lupa kasih pupuk hama” jelas pa eko dengan senyuman tanpa salah.
“terauma nana ku pohon bapa” ucapnya sambil membuka sweaternya dan menampilkan tubuh kekarnya berbalut kemeja putih.
Bi cia dan pak eko yang melihat tubuh kekar nana sontak terkejut dan shock dengan pemandangan tersebut, walau masih terbalut dengan kemeja sangat terlihat otot nana yang besar nan kekar
“maneh awewe, lalaki?” tanya bi cia heran
“teuing” jawabnya singkat sebelum menaruh sweaternya di teras pak eko
reo dan kawan kawan membantu pak eko mengambil mangga sedangkan aiku pergi mengambil jambu bu ega, setelah sampai di rumah bu ega,. Aiku memanggil Namanya namun tak seorang pun keluar dari rumah tersebut, aiku membeli buah buahan sebelum Kembali ke rumah pak eko.
“pa? bu ega kamana?” tanya aiku
“bu ega geus… meninggal, iku…” jawab pak eko yang masih memanjat tangga.
Aiku dan nana hanya mengangguk sedih dan menerima kenyataanya, guna mendistract rasa sedihnya nana mengambil bahan bahan dan mulai membuat bumbu rujak. Reo,kaiser dan otoya mulai mengupas dan mencuci mangga tersebut, selesai di kupas mereka memakan rujak sambil bercerita ria.
“pa… nana izin pulang ya pa? kapan kapan nana berkunjung lagi” ucap nana
“iya neng…bapa mah udah tenang pas tau kalo neng masih inget bapa” celetuk pak eko dengan senyum
Jam menunjukkan pukul 11 malam, nana dan kawannya sudah di perjalanan pulang terkecuali reo.
“lo balik duluan aja… gue mau nemuin nyokap gue.. kebetulan ga jauh dari sini” ucap reo sebelumnya
Nana mengemudikan mobilnya dengan mata yang sayup dan mengantuk sedangkan kaiser otoya shidou dibelakang sudah terlelap tidur dengan pulas, nana menghela nafas kasar sambil memfokuskan matanya ke arah jalanan.
“lo gapapa ka?” tanya aiku
“gapapa… gue belom tidur 5 hari an… ngurusin projek besar besaran..” jawabnya santai
Aiku mengangguk paham dan memaksakan dirinya untuk terjaga dari tidurnya.
“kalo lo mau gue yang nyetir juga gapapa ka” ucapnya
Nana hanya tertawa lalu menggeleng kepalanya dan lanjut mengemudikan mobilnya, tak berselang lama mereka tiba di rest area. Nana membangunkan shidou dan yang lainnya, siapa tau ada yang ingin pergi ke toilet ataupun membeli makanan.
“jam…berapa ka?” tanya shidou
“baru jam 2 pagi.. mau lanjut tidur?” ujarnya
Shidou hanya mengangguk dan melanjutkan tidurnya, otoya kaiser sae dan aiku sedang pergi ke kamar mandi dan membeli makanan.
Nana berpindah ke kursi belakang lalu mencium shidou kasar, sang pemilik bibir pun terbangun karena kaget dan membuka matanya lebar lebar
“m-mhnn..”
“gue gabisa nahan lagi…” ucap nana
Shidou hanya bisa pasrah dan membalas ciuman nana yang aggressive itu, perlahan tangan nana mulai ber eksplor ke tubuh shidou . meraba dada dan perutnya yang terbentuk, lalu meraba lebih bawah hingga sampai di paha milik shidou“ahmmn~”
Shidou hanya bisa mendesah dan menerima nasibnya, namun tiba tiba otoya membuka pintu mobil dan nana dengan sigap mengambil sweaternya guna untuk alibi.otoya sendiri tidak peduli, perutnya sudah terisi penuh dan ia melanjutkan tidurnya dengan nyaman.
Shidou menghela nafas lega sedangkan nana kesal atas keberadaan otoya di mobil tersebut.
“bajingan..” ketus nana
Shidou hanya bisa terkekeh pelan dan memakai hoodie milik nana, tak lama setelah itu juga aiku kaiser dan sae memasuki mobil dan duduk di kursinya masing masing. Aiku memberi nana dua botol kopi dan menawarkannya rokok.
“mau ka?” tanya aiku
Nana mengambil 1 puntung rokok lalu menyalakannya. Nana keluar dari mobil untuk mengambil udara segar dan bersender ke mobilnya, selang beberapa detik nana menerima telepon dari seseorang. Nana menjauh dari mobil lalu menjawab telepon tersebut.
“ya… gimana? Lancar?” tanya nya
Aiku yang melihat hal ini hanya menontonnya dari dalam jendela mobil, sesekali ia melihat ekspresi nana yang kesal hingga bahkan marah. Tidak pernah ia melihat sisi dari nana yang seperti ini, setelah menutup teleponnya nana mematikan rokoknya dan masuk ke mobil.
Bau rokok yang cukup menyengat membangunkan seisi penghuni mobil tersebut.
“ka? Udah sampe kah?” tanya otoya
“not yet” nana menghela nafasnya lalu mulai mengemudi Kembali
Aiku sadar dengan ekspresi nana tersebut, ia hanya memilih diam dan hanya mengobservasi dalam kesunyiannya. Shidou memberanikan diri untuk membuka topik namun lagi lagi sebuah telepon masuk dan menganggu nana untuk fokus.
“gimana? Udah di selesaikan? Saya gamau tau… dalam bulan ini semua harus selesai.tanpa terkecuali. Kalo kalian ga bisa menanggung resikonya jangan berani bekerja dalam naungan saya.” Ucapnya sebelum menutup telepon tersebut
“siapa ka?” tanya shidou
“projek kantor gue dibatalin sama client…”ucapnya sambil menghela nafasnya kasar
Shidou hanya mengangguk lalu melanjutkan tidurnya sedangkan aiku masih memperhatikan nana.
“gue tau itu bukan projek kantor” celetuk aiku

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar mommy and Gay brother
FantasySeorang pria berparas cantik yang bernama Sae Itoshi memiliki pertengkaran dengan keluarganya sejak mamanya meninggal dunia, Sae sudah sangat muak dengan tingkah laku ayah dan juga adik laki lakinya yang memiliki kondisi jantung yang lemah "Lo itu b...