Masa lalu aiku n nana

128 13 10
                                    

“kaaa! Ka nananaa!! Bibii! Ka nana manjat pohon deui!!”

“aduh aduh neng! Awas jatohh… maneh geulis geulis mamanjatan pohon… ku aing di geprek sia nanaa!! Turunn!” seru bi patricia sambil melihat ke arah nana di atas pohon manga.

“mbung ah bi! Nana gamau turun! Lumayan pohon mangga nya pa eko berbuah… kita ngerujak nanti bi!”

seru nana sambil memetik beberapa mangga muda

Aiku(8) dan bibi pun terus meneriaki nana(15) hingga hingga sang pemilik pohon pun keluar.
“mampus sia,nana” gerutu sang bibi sebelum kabur Bersama aiku

“SAHA NYURI MANGGA AING. CICING MANEH DI DITU!” teriak pa eko sebelum lari menghampiri nana

Nana menaruh mangga nya di baju dan lompat turun ke bawah lalu berlari sambil berteriak.

“PA EKOO NANA HAYANG MANGGAA.. HE’EH AMBIL WE NA…”

Ia yang bertanya ia pula yang menjawab, nana lari dengan wajah bahagianya dan satu baju penuh dengan mangga muda yang barusaja di ambilnya dari pohon mangga pa eko.

Sesampainya di rumah bi cia nana menaruh mangganya di keranjang lalu mencucinya, bi cia menghampiri nana lalu berbisik.

“dapet baraha na? loba teu?” tanya sang bibi

“5 bi… nanti oge lamun geus jadi pa eko kita bagi…” ucap nana sambil mencuci mangga

Tanpa basa basi sang bibi langsung menjewer kuping nana hingga memerah.

“an- bibi! Sakit! Tong di jewer kuping nanaa!”

“maneh,nya,. Geulis geulis bangor. Kasian atuh pa eko… maneh mamanjatan pohon mangga,. Barudak naon maneh?” seru sang bibi

“barudak- well” ucap nana sebelum kabur ke luar

Panti asuhan cikusdung, tempat aiku dan nana tinggal saat ini. Aiku dan nana salah satu penghuni panti saat itu, sejak pagi hingga sore nana dan bibi selalu berjualan keliling kampung cikusdung. Berjualan donat, risol, pastel dan lain sebagainya, tidak jarang aiku juga ikut serta dalam perbisnisan tersebut walau sering mengeluh ‘bi gendong, iku cape’.

Bi patricia adalah Wanita muda yang bertanggung jawab untuk mengurus nana dan aiku semenjak mereka berdua selalu membuat masalah di panti asuhan tersebut, mulai dari mencuri mangga pa eko, mencuri jambu bu ega, hingga membuat anak tetangga lain menangis.

“ih atuh lagian bukan salah aku bi! Mereka gamau ajak nana main!” jelasnya saat itu

“he’eh! Iku di kata katain tim ya tim ya mulu… padahal iku piatu” jelas aiku

Keseharian nana dan aiku hanya membuat bi cia marah dan darah tinggi namun sesekali mereka memberi sebuah kejutan untuk bi cia di hari ulang tahunnya.

“pisebedey opettt. “

ucap nana dan aiku sambil menyodorkan donat dengan lilin di atasnya.

Walaupun tidak mewah dan megah namun kesenangan kecil seperti ini cukup membuat orang lain Bahagia, kue donat kecil dengan icing sugar di atasnya dan sebuah lilin yang menyala.

“ka yang bener hepibesdey” koreksi aiku.

Banyak kenangan indah nan seru yang di buat oleh nana aiku dan bi cia di panti asuhan tersebut, pak eko dan bu ega pun tidak mempermasalahi hal tersebut. ‘berbagi itu indah’ jelas bu ega. Namun setelah mengambil mangga pa eko dan jambu bu ega, nana dan aiku selalu Kembali ke rumah mereka untuk membagikan rujak buatan mereka. Hingga bu ega berinisiatif untuk memberi semua jambunya untuk di rujak dan di jual.

Sugar mommy and Gay brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang