breakfast with lemon

321 18 2
                                    

“ka.. lo..yakin gapapa?” tanya shidou yang melihat darah yang turun dari kepala nana

“im good, don’t worry..” jawab nana dengan sebuah senyuman.

Sesaatnya mereka sampai di rumah nana melihat sae yang masih tertidur lelap, dan barang belanjaannya yang berantakan karena tertendang kaki sae dan kaiser.

“dasar…” gumam nana dan mengangkat kaki kaiser dan sae tinggi keatas.

Kaiser dan sae yang sedang terlelap tidur sontak bangun dan panik karena melihat dunia yang terbalik.

“WOI WOI! ANJING. TURUNIN GU-“ sebelum kaiser menyelesaikan ucapannya nana sudah lebih dulu melempar kaki kaiser dan sae ke samping

“enak lo ya… tidur lelap… sedangkan gue hampir mati kena cegat, enak banget ya hidup.. makan tidur makan tidur doang juga..” omel nana sambil mengumpulkan belanjannya yang berserakan

“i-iya ka.. maaf.. sae, lo gapapa kan?” tanya kaiser

“tayo mana?” shidou melihat ke sekelilingnya dan tidak menemukan keberadaan otoya.

“tau tuh, ngilang bocah dari pagi” jawab kaiser sambil berjalan ke kamar mandi dengan sae

Shidou tidak terlalu memperdulikannya dan lanjut mencari keberadaan otoya di dalam rumah tersebut sedangkan nana lanjut menyiapkan sarapan untuk barudak well yang hadir, reo terbangun dan langsung mencuci mukanya di washtafel dan membantu nana menyiapkan sarapan.

“ka ayo gue bantu” pekik reo sambil mengeringkan wajahnya dengan tissue

“sip” jawab nana singkat.

“si kaiser sama sae kemana? Lama banget” tanya shidou yang sudah Lelah mencari otoya

LEMON SQUEEZE.
______________________________________________
“eunhh~ mmh.. kai.. ahn” desah sae sambil mencengkram baju kaiser dengan erat

“shh… jangan berisik,sayang...”

Kaiser mulai memaju mundurkan

kejantanannya ke dalam sae lebih cepat, sae hanya menenggelamkan wajahnya di bahu milik kaiser dan menggigit bibir bawahnya guna menahan desahan yang keluar.

“mmhn~ nnngh~ mmmph,..”

“sayang, your voice really beautiful…”

Kaiser memaju mundurkan dengan tempo yang lebih cepat yang membuat sae sedikit susah mengatur nafas dan desahannya, kaiser menggerakkan miliknya dengan tempo yang tidak beraturan dan nafas yang berantakan.

“sae,..euhn..” desah kaiser sambil menciumi leher milik sae

Sae dengan tenaganya mencoba menahan desahan yang sangat ingin keluar dari mulutnya namun siapa sangka satu desahan lolos Ketika kaiser mengubur miliknya jauh di dalam sae dan mengeluarkan benih kehidupannya.

“AahhHn~!”

Dengan sigap kaiser menyalakan keran biru kematiannya lalu mencium sae dengan agresif, perlahan ciuman tersebut turun ke arah rahang dan berakhir di leher sae. sae hanya mendesah pelan akan hal tersebut sebelum kaiser membuat satu hickey di leher sae.

“kai.. jangan di leher… kaka gue marah…”

ucapnya sambil mengelus rambut kaiser
Kaiser hanya mengangguk paham dan turun ke dada milik sae dan membuat banyak cupangan di dadanya, perlahan turun sambil menciumi senti demi senti tubuh sae dan sampai di selangkangan sae.

“eumhh! Kai… s-sae… malu…” ujar sae yang kini pipinya merona merah tua

Sae mencoba menutupi kemaluannya sebelum kaiser membuka lebar kaki milik sae, kaiser hanya tersenyum Ketika melihat kemaluan sae masih berdiri tegak. Cukup jelas untuknya mengambil simpulan bahwa sae belum keluar.

Kaiser mulai mengulum milik sae yang membuat sang pemilik mencengkram rambut kaiser dan melengkung-kan punggungnya kebelakang, kaiser yang menyadari hal tersebut terus menghisap kemaluan sae dengan cepat dan juga dalam.

Tak berselang lama sae mengeluarkan benihnya di dalam mulut kaiser dengan nafas yang terengah-engah, kaiser membuangnya ke washtafel dan melanjutkan percumbuannya di selangkangan milik sae. kaiser meninggalkan banyak hickeys disana yang membuat sang pemilik badan meringis sakit yang bercampur kenikmatan, kaiser Kembali mencium sae dan melumat bibir sae dengan lembut.

__________________________________________________

“bikin apa ka?” tanya reo

“hm… kayanya karaage deh… “ ucapnya sambil menuangkan beberapa bumbu rempah ke dalam tepung.

Shidou Kembali ke dapur dan membantu nana memanaskan api di fry pan, sedangkan reo mencuci beras dan memasaknya di penanak nasi. Suasana rumah saat ini sangat sunyi nan damai tanpa mr.loverman.

Sesaat nasi sudah matang nana mulai menggoreng ayamnya dan shidou mencuci peralatan yang kotor, reo mulai memasukkan nasi ke dalam mangkuk dan menyiapkan beberapa piring kosong untuk karaage nanti.

Setelah makanan sudah siap, shidou menarik nafas lalu berteriak.

“SAE,KAISER,OTOYA. MAKAN ANJING”
Sae dan kaiser keluar dari kamar mandi dan otoya baru saja masuk dari pintu belakang.

“lo pada kemana dah?” tanya reo

“gue sih nyari cewe… shidou gamau bagi dua sama gue…” pekik otoya

“tuh ambil pakan anjing lo pada… ga  bantu ga apa kerjaan lo Cuma makan doang.” Seru shidou

Seluruh barudak well berjalan ke kitchen counter dan mengambil 1 paket panas. Nasi dan karaage. Lalu berjalan Kembali ke ruang tengah, sedangkan nana shidou dan reo mengambil gelas dan minuman.

“Itadakimasu!” ucap semuanya sebelum makan.

“masakan ka nana selalu enak”  ucap otoya dengan mulut penuhnya.

“pake jampi jampi kayanya” pekik sae

Mereka semua lanjut memakan sarapannya namun shidou Nampak tidak terlalu menyukai makanan tersebut.

“shidou? Kenapa?... gasuka makanannya?” tanya nana sambil melihat ke shidou dengan wajah khawatir

“e-enggak ka… Cuma.. ngga nafsu aja… makanannya enak kok!” ucapnya dengan antusias

“sehabis makan mau cerita?” tanya nana sambil merangkul bahu shidou

Shidou hanya menjawabnya dengan anggukan sedangkan penghuni lain hanya bisa melihatnya dengan iri, seakan bertanya tanya ada hubungan apa shidou dan nana.

“ka nana ga adil,. Masa si ireng doang yang dapet perhatian ka nana…” celetuk reo

Nana sontak tersadar dan mencoba tetap professional, nana tersenyum seakan hal tersebut biasa baginya.

“emangnya reo mau apa? Hug? Kiss? Cuddle?” ujar nana dengan senyum foxy nya

Reo yang hendak menelan makanan kini tersedak, begitu pula dengan sae dan otoya, nana yang melihat hal tersebut hanya tertawa perlahan dan melanjutkan makannya. Reo mengusap mulutnya dengan tisu sedangkan kenjeng ratu sae dibersihkan oleh kaiser.

Shidou menaruh makanan yang belum dihabisinya di kitchen counter dan langsung duduk di teras depan rumah kaiser, nana yang melihat hal tersebut menaruh piringnya di washtafel dan langsung menyusul shidou di depan.

“kenapa? Dari tadi murung aja…” tanya nana sambil merangkul bahu shidou

“gatau gue ka… perasaan gue dari ketemu aiku udah ga enak…” jelasnya

Nana hanya mengangguk dan mengusap bahu shidou guna menenangkannya.

“aiku ya… gue bener gabisa apa apa kalo soal aiku..” ucap nana

“maksud lo ka?” shidou menolehkan kepalanya dan menatap nana bingung

“tu anak emang dari dulu susah di atur…” celetuknya dengan sedikit kesal

Shidou hanya merenung di teras depan dan nana menemaninya sesekali melihat tetangga yang lewat dan menyapanya.

“pagi neng…” sapa si ibu

“pagi juga ibu… “ jawab nana dengan senyum ramah

“pagi. Ka nana…”

Sugar mommy and Gay brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang