Ketika Mark menyeret Hyunjin untuk mengikutinya sepulang dari aktivitas kuliah mereka, adik kembar Sam itu tidak menyangka ia akan dibawa ke tempat seperti ini. Tentu saja Hyunjin tahu tempat apa yang mereka datangi sekarang. Jika Hyunjin tidak salah ingat, bukankah ini tempat yang pernah ia dan Sam kunjungi waktu itu?
Bekas pasar malam?
"Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Hyunjin heran.
"Kudengar pengawalmu tidak bisa menjemputmu hari ini, jadi kupikir ini kesempatan emas untuk 'menculikmu'. Lagipula, kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama. Sejak ada pengawalmu kan kita tidak sering hang-out seperti ini lagi," jelas Mark yang bersandar pada mobil barunya.
Itu memang benar. Chris menelepon Hyunjin dan mengatakan bahwa dia ada urusan jadi tidak bisa menjemputnya. Chris mungkin mengira bahwa Hyunjin tidak mungkin membuat masalah seperti halnya apa yang sering Sam lakukan, jadi pria itu bisa sedikit melonggarkan pengawasannya.
"Aku sedikit merindukan tempat ini. Sejak Ayahmu membuatmu berhenti balapan, aku juga jarang datang kesini. Renjun dan Chenle masih datang kesini meski tidak sesering dulu. Mereka bilang tidak seru jika kau tidak ada."
Hyunjin mengernyit mendengar kalimat tersebut.
Balapan? Apa maksudnya?
"Hey, Sam. Apakah kau punya teman selain aku, Renjun, dan Chenle?" tanya Mark tiba-tiba.
Hyunjin terdiam sesaat. Chris bilang teman Sam hanya mereka bertiga, kan?
"Tidak. Memangnya kenapa?"
"Waktu itu aku pernah melihatmu ada disini dengan pengawalmu dan satu orang lagi. Aku tidak tahu siapa orang itu karena dia membelakangiku."
Hyunjin tidak bisa untuk tidak terkejut. Jadi Mark berada disini waktu itu?
Berdehem sejenak, Hyunjin menjawab. "A-ah, itu temannya Chris."
Mark hanya mengangguk mendengar jawaban Hyunjin.
"Wow, lihat siapa yang ada disini."
Baik Mark maupun Hyunjin, mereka sama-sama menoleh ke asal suara. Disana mereka mendapati seorang pria tengah berjalan angkuh ke arah mereka diikuti beberapa orang di belakangnya.
"Johnny."
Hyunjin mendengar Mark menyebut nama orang tersebut.
Sang pemilik nama menyeringai sebelum berkata pada Hyunjin. "Hey, pecundang. Lama tidak melihat wajah brengsekmu disini. Kukira kau tidak akan berani datang kesini lagi setelah aku mengalahkanmu waktu itu."
Gelak tawa menggema begitu Johnny selesai dengan kata-katanya. Hyunjin hanya menatap Johnny ketika pria itu balas memandang rendah dirinya. Dari kalimatnya saja Hyunjin sudah tahu bahwa orang ini tidak memiliki hubungan yang baik dengan Sam.
Sial, apakah Sam punya musuh?
"Cih, itu hanya keberuntunganmu sekali seumur hidup. Kau menang hanya karena Sam tidak melanjutkan pertandingan. Kemenanganmu adalah kemenangan tanpa arti," balas Mark yang kini berdiri santai di sebelah Hyunjin.
Orang-orang di belakang Johnny tampak kesal, begitu pula orang yang dimaksud oleh Mark. Johnny menggertakkan giginya. "Kalau begitu, ayo tanding ulang. Kita buktikan omong kosongmu itu."
"Oke, siapa takut. Sam pasti akan menang dan kau akan kalah untuk yang kesekian kalinya."
Hyunjin menatap Mark tidak percaya. Apa maksudnya itu?! Mark bermaksud membuatnya ikut balapan?! Yang benar saja! Hyunjin memang bisa menyetir. Tapi dengan kecepatan yang normal, bukan kebut-kebutan seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUND YOU
FanficTentang Hyunjin yang berusaha menemukan saudara kembarnya kembali dan tentang Sam yang menemukan rumahnya lagi. "Rumah? Bahkan tembok keras ini tidak layak disebut rumah." - H.Sam "Aku tidak pernah berhenti berharap keluarga kita bisa utuh kembali...