Hyunjin tidak begitu menyukai pesta, entah itu pesta kampus apalagi pesta perusahaan seperti yang ia hadiri saat ini.
Ruangan tempatnya berada sekarang begitu megah dengan lampu gantung kristal di tengah ruangan. Menggantung dengan gagahnya, seolah memberi tahu para tamu yang hadir bahwa yang mengadakan pesta bukan orang sembarangan.
Hampir semua yang Hyunjin lihat disini tidak ia kenal. Selebriti dan anak-anak orang kaya, pikirnya, terlihat dari pakaian-pakaian yang mereka kenakan. Pesta ini begitu asing, karena tidak seorang pun dikenalinya. Ditambah Hyunjin tidak pernah menghadiri acara seperti ini, jadi tidak salah jika ia merasa tidak berada pada tempatnya.
Mark bilang dia juga dipaksa untuk menghadiri pesta ini oleh ayahnya; stuasi yang tengah dihadapi Hyunjin juga. Jika bukan karena perintah sang ayah, Hyunjin tidak akan pernah mau datang ke tempat seperti ini.
Sesering Hyunjin mencari keberadaan Mark, teman kakaknya itu tidak ia temukan. Yang Hyunjin temui justru adalah tuan Kang, dan tentu saja sang ayah menghampiri calon besan(?) nya tersebut.
Rasanya canggung mengatakan status mereka, tapi memang itu kenyataannya, kan? Meskipun Sam mengatakan bahwa persetujuannya dan Lyra hanyalah pura-pura.
Hyunjin berjalan mengikuti ayahnya, dan mereka berhenti di meja tuan Kang. Kedua pria paruh baya itu saling bercengkrama sebentar; membicarakan entah apa Hyunjin sendiri tidak mengerti, yang pasti itu tentang bisnis mereka.
Selama keduanya mengobrol, Hyunjin tanpa sadar mencari keberadaan seseorang.
Apakah Lyra datang kesini bersama tuan Kang?
Hyunjin tidak tahu sejak kapan dia mulai memikirkan gadis itu. Apakah sejak Hyunjin memiliki firasat bahwa mungkin Lyra adalah Lyly? Dia tidak bisa bertanya secara langsung, karena saat ini dirinya adalah Sam, bukan Hyunjin. Itu akan terdengar aneh, kan? Bagaimana jika ketahuan? Rencananya dan Sam bisa berantakan.
"Apakah Lyra tidak ikut bersamamu?"
"Ah, anak itu ada di balkon. Dia bilang ingin menghirup udara segar karena ruangan ini memiliki aroma yang bercampur hingga membuatnya pusing. Aku tahu itu hanya alasan. Dia ingin segera pulang bahkan ketika kami baru saja datang."
Kedua pria paruh baya itu tertawa disaat Hyunjin mengarahkan tatapannya ke arah balkon.
"Kurasa dia hanya bosan." Suara tuan Hwang terdengar. "Sam, bisakah kau menemani Lyra?"
Menoleh pada ayahnya, Hyunjin lantas mengangguk sebagai jawaban. Lagipula dia tidak ingin terlalu lama berada di tengah orang-orang asing ini, jadi Hyunjin rasa ini adalah kesempatan bagus untuk pergi dari sana. Setelah minta diri pada tuan Kang dan sang ayah, Hyunjin lantas berjalan meninggalkan keduanya.
Sesampainya di balkon, Hyunjin merasa sedikit lega. Balkon terlihat cukup sepi karena orang-orang sedang sibuk dengan pesta. Disana hanya ada Hyunjin, Lyra dan seorang wanita dewasa. Wajah wanita itu terasa familiar, tapi Hyunjin tidak ingat dimana dia pernah melihatnya.
Kedua perempuan berbeda usia itu terlihat tengah melakukan percakapan yang serius. Haruskah Hyunjin kembali ke dalam? Bagaimana jika kehadirannya mengganggu apapun yang mereka bicarakan? Meskipun nyatanya baik Lyra maupun wanita itu tidak menyadari kedatangannya.
'Lebih baik aku kembali'
Memutuskan untuk pergi, Hyunjin lantas memutar tubuhnya. Namun baru satu langkah, suara wanita itu berhasil membuatnya terpaku.
"Beginikah caramu berbicara pada ibumu sendiri?"
Hyunjin dengan cepat menoleh ke arah sumber suara tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOUND YOU
FanfictionTentang Hyunjin yang berusaha menemukan saudara kembarnya kembali dan tentang Sam yang menemukan rumahnya lagi. "Rumah? Bahkan tembok keras ini tidak layak disebut rumah." - H.Sam "Aku tidak pernah berhenti berharap keluarga kita bisa utuh kembali...