Malam ini terasa begitu tenang. Bintang bertaburan diselangi bulan cukup mempercantik langit malam kota Seoul hari ini. Dan yang pasti ini merupakan malam pertama Sam di kota kelahirannya setelah sekian lama.
"Aku tidak tahu. Temanmu aneh, padahal aku juga baru mengenal gadis itu tadi pagi tapi seolah aku akan merebut barang miliknya saja."
Sam mengernyitkan dahinya saat tawa riang yang malah menyahuti ucapannya. Sulung Hwang itu kini berada di kamar Hyunjin yang juga menjadi kamarnya untuk saat ini. Bersepakat untuk saling berkabar setiap hari dengan sang saudara, membuat Sam dan Hyunjin berakhir saling berhubungan via suara sekarang.
Sam hanya menceritakan sedikit kejadian yang ia alami hari ini. Dimulai dari taksi yang ia tumpangi mogok, berlanjut ke saat dia disangka copet yang berakhir berkenalan dengan seorang gadis bermata rubah, hingga Seungmin yang mendiamkannya hanya karena gadis itu lebih banyak menyapa Sam dibanding dirinya.
Mengingat itu semua Sam tentu ingin tertawa tapi sudah didahului oleh Hyunjin di seberang telepon sana.
"Aku bahkan baru tahu Seungmin sedang menyukai seseorang."
"Kau baru tahu? Oh, mungkin kau tidak dianggap teman olehnya."
Sam menjauhkan benda pipih itu dari telinga saat pekikan kencang ia dengar dari Hyunjin. Si sulung itu hanya tertawa kecil mendengarnya dan kembali mendekatkan telepon ke telinga.
"Ngomong-ngomong, bagaimana denganmu disana? Semuanya berjalan baik, kan?"
Hyunjin tidak lagi menyahut. Hening beberapa saat sampai Sam melihat layar hand phone nya memeriksa apakah sambungan terputus atau tidak. Dirasa sambungan tak terputus, Sam kembali memanggil Hyunjin.
"Mark mengajakku, maaf."
"Huh? Memangnya Mark mengajakmu kemana?" Pertanyaan Sam seakan mengambang di udara karena Hyunjin kembali tak menjawabnya.
"Hyunjin? "
"... Balapan, maaf!"
Hening seketika sebelum pekikan tawa Sam memecah suasana.
"Are you serious? Kau balapan? Wow!"
Gumaman bingung terdengar dari seberang saat Sam yang Hyunjin pikir akan marah atau semacamnya malah nampak gembira mendengar pernyataan Hyunjin itu.
"Kau tidak marah?"
"Untuk apa marah? Justru aku bangga. Oke, nanti saat aku sudah kembali kita harus balapan bersama. Ayo, berjanji padaku."
Hyunjin terkekeh di seberang sana begitupun dengan Sam.
"By the way, siapa lawan balapanmu? Kau menangkan? Jangan sampai memalukanku bahwa kau kalah."
"Tentu saja aku menang melawan Johnny, rival mainmu seperti yang dikatakan oleh Mark."
Sam membuka mulutnya tidak percaya setelahnya kembali tertawa kecil. "Agak lain adikku yang satu ini."
Mereka terus berbincang hal random yang lain sampai akhirnya Sam memutuskan untuk mengakhiri obrolan mereka mengingat waktu yang semakin malam. Dia takut Hyunjin kurang tidur nantinya.
Duh, kakak yang baik.
"Kalau begitu selamat malam, Hyunjin. Jangan lupa mimpikan aku."
"Selamat malam juga, Sam. "
Sambungan terputus. Sam meletakkan ponsel miliknya itu di nakas samping tempat tidurnya. Matanya menatap langit-langit kamar sebelum suara notifikasi pesan masuk menyapa pendengarannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOUND YOU
FanfictionTentang Hyunjin yang berusaha menemukan saudara kembarnya kembali dan tentang Sam yang menemukan rumahnya lagi. "Rumah? Bahkan tembok keras ini tidak layak disebut rumah." - H.Sam "Aku tidak pernah berhenti berharap keluarga kita bisa utuh kembali...