Sam menatap gamang gerbang putih sebuah rumah di depannya.
Setelah sekian menit berjalan menyusuri gang, Sam akhirnya menemukan rumah tempat tujuannya. Sebuah rumah minimalis dengan beberapa tanaman menghias halaman depan dengan begitu asrinya. Dan yang pasti itu rumah ibunya.
Setelah insiden 'salah paham' yang menimpa Sam satu jam yang lalu, perjalanan pemuda Hwang itu sempat ditemani oleh Injeong karena ternyata gadis manis itu pun hendak menempuh jalan yang sama dengan Sam walaupun kini mereka terpisah di sebuah pertigaan.
Alih-alih menolak tawaran gadis tersebut untuk jalan bersamanya tadi, Sam justru dengan senang hati menerima tawaran itu. Toh, itung-itung memiliki teman obrolan selama perjalanan Sam rasa tidak apa-apa. Lagipula ia jadi tahu banyak tentang lingkungan sekitar sana yang tentu saja ia ketahui dari gadis bermata rubah itu yang terus memberitahu tentang apapun yang ia lihat kepada Sam.
Sam sempat speechless pasal Injeong yang ternyata lebih cerewet dari yang ia kira padahal mereka berposisi baru saling mengenal. Tapi, mungkin itu tidak jadi masalah bagi Sam. Pemuda itu cukup senang dengan sikap Injeong yang banyak bicara membuat suasana tidak canggung selama perjalanan tadi.
Terlalu memikirkan gadis manis bermata indah itu, Sam hampir lupa sekarang dia sudah berdiri tepat di depan pintu bercat putih tanpa ada niatan untuk mengetuknya.
Manik tajam Sam melihat nomor rumah tersebut beberapa kali, takut-takut ia salah masuk rumah yang mana bukan rumah ibunya. Saat dirasa ia sudah berada di rumah yang benar, Sam lagi-lagi harus menelan ludahnya gelisah.
Ini kali pertama dia kesini setelah 10 tahun berpisah, wajarkan jika dia gugup?
Tapi, hey! Jika Sam seperti ini terus, ia hanya akan mengacaukan rencana dirinya dengan Hyunjin kan?
Sam memejamkan matanya sejenak guna mengumpulkan seluruh keberanian dalam dirinya. Dirasa sudah siap, pemuda Hwang itu mulai membuka pintu rumah yang ternyata memang tidak dikunci.
Pintu pun perlahan dibuka menampilkan Sam yang sedikit menyipitkan matanya saat melihat suasana dalam rumah yang begitu gelap. Apakah tidak ada orang dirumah? Apa ibunya tidak tahu bahwa sekarang adalah hari kepulangan Hyunjin?
Pintu kembali tertutup dengan Sam yang sudah berjalan masuk.
"Halo, apa ada orang?"
Disini sangat sepi saat langkah Sam semakin masuk ke dalam rumah. Sam meraba-raba dinding terdekat guna mencari saklar lampu lalu menyalakannya.
"SURPRISE!!"
Sam tertegun sejenak saat seruan kejutan terdengar bersamaan dengan lampu yang ia nyalakan. Sebuah confetti pun turut bertebaran diiringi tawa riang. Maniknya kini dapat melihat dengan jelas bahwa di hadapannya kini berdiri dua pemuda yang tengah tersenyum kepadanya dan juga ... ibunya.
Sosok wanita paruh baya itu melangkah mendekati Sam dan memeluk pemuda itu erat.
"Maaf ya tidak menjemputmu di bandara tadi. Jisung dan Seungmin merencanakan penyambutan ini dan mencegah ibu untuk menjemputmu. Kau tidak marah 'kan?"
Suara itu menyapa telinga Sam dengan merdu. Sam masih membeku mendengarkan ucapan tersebut. Sudah lama rasanya Sam tidak mendengar suara lembut nan khas milik sang ibu. Sepuluh tahun lamanya.
Ah... Betapa Sam merindukannya.
Dengan tangan sedikit bergetar, ia coba membalas pelukan itu sembari membisikkan kata 'tak apa' walau dengan bibir yang juga bergetar.
"Hei, anak bunda! Kami juga menyambutmu loh disini!" Seseorang berseru saat merasa pelukan Sam dan sang ibu terlalu lama.
Sam dengan berat hati melepas pelukannya dengan sang ibu saat seruan itu memecah kekhidmatan 'lepas rindu' Sam. Pemuda itu yakin mereka—yang kini berpura-pura merajuk pasti kawan dekat Hyunjin. Sang ibu hanya terkekeh saat melihat perubahan ekspresi wajah kedua sahabat putranya itu lalu menggeserkan badannya guna memberi ruang untuk mereka menyambut Hyunjin juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/333249524-288-k473359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUND YOU
FanficTentang Hyunjin yang berusaha menemukan saudara kembarnya kembali dan tentang Sam yang menemukan rumahnya lagi. "Rumah? Bahkan tembok keras ini tidak layak disebut rumah." - H.Sam "Aku tidak pernah berhenti berharap keluarga kita bisa utuh kembali...