- lima -

620 106 3
                                    

Mixtape university, salah satu universitas swasta bergengsi di Amerika Serikat yang banyak digandrungi. Universitas yang terdapat di deretan terbaik yang memiliki fakultas-fakultas ternama ini selalu mencetak alumni-alumni hebat setiap tahunnya. Tak heran jika ia dijuluki "Pencetus para pemimpin" oleh banyak orang.

Sudah menjadi impian semua orang bisa berkuliah di universitas ini. Namun, itu tidak berlaku bagi Sam. Saat orang-orang berlomba-lomba agar bisa berkuliah di sana, Sam yang memiliki keberuntungan dari afeksi sang ayah malah menyia-nyiakan waktu kuliahnya.

Bagaimana tidak, perkuliahan sudah dimulai sejak sebulan yang lalu tapi lelaki itu baru menunjukkan kehadirannya perdana hari ini. Ya, hari ini. Jika saja bukan karena paksaan dari sang ayah sendiri yang mengancamnya dengan mengambil semua hak aset miliknya.

"Sudah kubilang berhenti mengikutiku!" Sam mendelik tajam kepada Chris yang akhir-akhir ini banyak mengikutinya.

"Ayahmu menitipkanmu kepadaku, jadi aku harus mengawasimu terus, Sam Hwang." Chris menjawab.

Sam memutarkan bola matanya jengah kemudian menatap pria yang lima tahun lebih tua darinya ini tajam. "Kau pikir aku anak TK yang baru masuk sekolah yang jika tidak diawasi akan tersandung lalu menangis, begitu? Yang benar saja! Pergi sana!"

Alih-alih merasa terusir, Chris justru mengendikkan bahunya acuh menanggapi lontaran dari putra sang atasan. "Aku akan mengawasimu sampai kau masuk ke dalam sana," tutur Chris keukeuh.

Sam menggeram kesal. Lelaki itu langsung saja melangkah cepat memasuki gedung besar itu dan setelahnya berbalik kembali kearah Chris yang masih di belakangnya.

"Lihat, aku sudah di dalam kan? Jadi sekarang pergilah."

Tanpa pikir panjang, Sam lantas berjalan cepat meninggalkan Chris yang kini hanya memperhatikannya tanpa turut mengikutinya lagi.

Chris nampak bergeming. "Aku tidak yakin jika dia tidak akan membolos."

Ia tarik napasnya sejenak kemudian menatap sekeliling area kampus mencari tempat untuknya sekedar mengistirahatkan tubuhnya sebentar.

"Menghadapi Sam Hwang ternyata membutuhkan energi ekstra. Pantas saja bayarannya besar."

***

"Dasar menyebalkan. Mau-maunya disuruh hanya untuk mengikutiku kemana saja. Dia pikir aku apa? Anak TK?"

Sam terus menggerutu di tengah perjalanannya menuju kelas. Sesekali umpatan ia layangkan teruntuk pria yang kini berprofesi sebagai bodyguardnya itu.

Atau mungkin penguntit?

Sam menyudahi gerutuannya saat dirasa semua mata kini berfokus padanya diiringi bisikan-bisikan para mahasiswa yang melihatnya aneh.

"Apa lihat-lihat?" desisnya tajam. Mata Sam yang sipit melotot pada orang-orang yang kini segera mengalihkan pandangan mereka darinya.

Kenapa orang-orang begitu menyebalkan hari ini?

"Sam!"

Sam menoleh ke asal suara dan mendapati Mark tengah berjalan ke arahnya diikuti Chenle dan Renjun.

"Kukira kau tidak akan masuk lagi hari ini," ucap Mark.

Sam mengerutkan kening. "Kenapa?"

"Yah, kau menghilang begitu saja di balapan semalam," sahut Renjun yang diangguki oleh Chenle.

"Apakah semuanya baik-baik saja?"

Sam menghela napas sebelum menyandarkan punggungnya di dinding koridor. "Katakanlah aku diculik. Ayahku telah mengutus orang aneh untuk mengawasiku mulai malam itu."

FOUND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang