Chapter 24

162 8 0
                                    

Happy Reading!
Tandai Typo pliss!
Jangan lupa vote juga!

*

*

*

*

*

*

Sesampainya mereka di depan mobil, Malik langsung menyuruh aiza untuk terlebih dahulu masuk ke dalam.

"Kamu duduk di dalem aja za, cuacanya mulai panas" ucap Malik menyalakan mobil dan pendingin.

Aiza pun menurut tanpa mengeluarkan satu katapun. Pikirannya masih tentang wallpaper hp malik yang membuat dirinya terkejut.

"Tadi papah nelpon, aku yang angkat, maaf" ucap aiza

"Gpp kok, papah ngomong apa?"

"Katanya kamu suruh telpon balik"

Malik pun mengangguk dan mulai mengecek ponselnya. Benar saja ada satu panggilan dari sang papah.

"Aku tutup ya pintunya, biar dingin ac-nya" ucapnya menutup pintu mobil tanpa menunggu balasan aiza.

Setelah pintu telah tertutup, Malik mulai menelpon sang papah. Pasti ada sesuatu yang oenting jika sang papah menyuruhnya menelpon balik.

Aiza mulai memperhatikan malik yang sedang menelpon sang mertua di balik jendela. Perasaan aneh yang ia rasakan tadi masih terasa sampai sekarang. Entahlah dia tidak tahu perasaan apa itu.

Matanya menemukan sosok ummi keluar dari pasar bersama para santri dan beberapa laki laki yang membawakan bawaanya. Dia juga melihat Malik langsung sigap membantu sang ummi membawakan barang barangnya dan langsung memasukan ya ke dalam bagasi.

"Terimakasih ya mas" ucap ummi kepada para lelaki yang membantu nya

"Sama sama bu nyai, kami permisi dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" ucap ummi.

"Ada yang harus di beli lagi mmi?" Tanya Malik

"Sudah gak ada nak, yuk kita pulang kamu juga harus kerja kan" ucap Malik menepuk pundak Malik.

Setelah semuan barang sudah masuk bagasi, Malik pun mulai menjalankan mobilnya dan menuju pesantren. Sepanjang jalan aiza pun hanya terdiam menikmati jalanan sama seperti berangkat tadi. Pikirannya masih berkelana, perasaanya juga masih belum menentu.

*

" 2CHICKEN GOLDEN BLUE" Teriak seorang waiters bernama bagas

"OKEEEE"

Malik mulai menyiapkan bahan bahannya, seperti keju, ayam, dan beberapa toping untuk saladnya. Dengan lihai dia mwmitong daging ayam itu dan mulai memasukan ke dalam tepung yang sudah jadi. Setelah semua bahan tercampur , dia memasukan bahan tersebut ke dalam minyak yang sudah panas.

10 menit menggoreng, chicken golden blue pun matang. Setelah mentiriskan minyaknya, Malik mulai memplating di atas meja dengan cantik

"TING, 2 CHICKEN GOLDEN BLUE READY" Teriaknya.

"SIAP" Bagas sang waiters pun mengambil pesanan tersebut dan langsung mengantarkannya kepada pelanggan.

Seperginya Bagas, Malik melihat jam yang sudah menunjukan pukul 10 malam.

"Guyss siap siap bentar lagi closing" ucapnya kepada seluruh staff yang ada di dapur.

"Sippp bang" ucap para staff serentak.

Mereka pun mulai membersihkan semua perlengkapan masak, memasukan bahan bahan ke dalam kulkas dan lain sebagainya. Dia juga menginformasikan kepada para waiters untuk mulai membersihkan meja meja yang sudah tidak ada pengunjungnya.

Ketika Takdir Sedang Bercanda (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang