Chapter 13

164 8 0
                                    

Di hari liburnya, malik menghabiskan waktu untuk menscroll aplikasi tiktok. Melihat orang orang menjadi bucin karena mengikuti sebuah trend. Tak berselang lama ponselnya berbunyi

"Hal-
"Dimana nyet" ucap seseorang di sebrang telpon yang merupakan sahabat malik yakni Bayu.
"Salam dulu kek apa kek emang susah mulut orang ahli neraka"
" ya sorry ahaha oke gw ulang, assalamualaikum ya ahli kubur"
"Bangsat!"
Umpatnya kesal, sang empu hanya bisa tertawa terpingkal mendengar sang sahabat mengumpat.
"Ngape nelpon?"
"Gass kuylah cari angin cari cewe cari janda juga boleh"
"Sialan bangsat ahahahahah"
"lu gak gawe kan hari ini?"
"Kaga, yang lain gimana?
"Udeh gw inpoiin, mereka langsung ke tempat biasa nanti kita jemput, gw otw kerumah lu nih
"Okee gw mandi dulu"
"Jangan lama lama mandinya!!Jangan kaya cewe mandinye lama!!"
"Iyee nyet"

Tut

Begitulah jika malik melakukan panggilan telepon dengan sahabatnya selalu ada saja kalimat kalimat kurang akhlak. Malik pun bangkit dari kasur untuk melakukan ritual mandinya. Ya benar apa yang dikatakan Bayu tadi bahwa Malik memiliki kebiasaan mandi lama seperti ciwi ciwi. Entahlah ritual apa yang di lakukannya di kamar mandi sehingga membuatnya lama. setelah hampir satu jam berkutat di kamar mandi, Malik pun keluar dengan rambut basah dan handuk yang menutupi bagian bawahnya. Menuju lemari dan mengambil sebuah kaos berwarna hitam dan sebuah jeans.

Tok tok tok

"Bang ada bayu nih" ucap bunda di luar pintu
"Okee bentar lagi Malik keluar"

Ucapnya langsung terburu buru menyemprotkan parfum ke tubuhnya, bergegas mengambil tas dan ponselnya. Sejenak dia melihat ada 1 panggilan tak terjawab dari Fina, tapi tak dihiraukan oleh Malik. Dia sedikit kesal karena nomor aiza yang diberikan olehnya tak pernah di respon oleh si empu. Malik pun memasukannya ke dalam tas dan menuju pintu. Sebelum tangannya menyentuh handel pintu ponselnya pun kembali berbunyi yang ternyata fina menelpon nya kembali. Dengan sedikit malas Malik pun mengangkat panggilan itu

"Halo Fin" ucapnya

"Assalamualaikum nak Malik" suara berat menyapa indera pendengarannya

Loh kok bapaknye yang ngomong" Malik membatin karena yang menjawab adalah seorang lelaki lelaki

"Waalaikumsalam om" jawab Malik. Ada keheningan beberapa detik sampai

"Ini Abinya aiza" ucap

DEG

Tubuhnya seketika membeku takkala mendengar pengakuan seseorang di sebrang telpon

"Apa benar ini nak Malik?"

"Iyaa sa-ya Malik om"

Ada sedikit kesunyian sampai suara berat itu kembali

"Aiza sudah cerita semuanya, dan-"  jantung malik berdegup sangat kencang

"Saya akan bertanggung jawab" Malik menjawab tanpa menunggu lanjutan dari apa yang akan disampaikan oleh Abi zubair. Terdengar helaan nafas di sebrang sana yang membuat malik resah

"Bisakah kamu datang kesini? Kita bicarakan semuanya, saya juga harus mengetahui kejadiannya dari sisi kamu" kembali lagi Malik mendengar suara berat itu menghela nafas"

"Saya segera datang kesana om"

"Baiklah saya akan mengirimkan lokasinya, saya tunggu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Malik lirih

Panggilan pun terputus, jantungnya masih berdegup kencang setelah menerima panggilan dari seseorang yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Dengan tergesa gesa dia keluar kamar menuju bayu yang sudah duduk santai di sofa

Ketika Takdir Sedang Bercanda (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang