Chapter 7

153 10 0
                                    

Happy Reading!
Tandai Typo!
Jangan lupa vote and follow!

Malik berusaha menetralkan detak jantungnya. Mau tidak mau dia harus menceritakan masalah ini kepada Nana terlebih dahulu. Menghembuskan nafasnya kasar Malik siap mengatakannya.

"Gw nidurin cewe berhijab na" ucapnya to the poin tanpa memandang wajah Nana
"APA?!
"CEW-" Nana tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Malik tahu bahwa sang adik akan sangat terkejut mendengarnya

"BUGHH"
"BUGHH"
"BUGHH"

"BRE*GSEK BRE*GSEK!!" Maki Nana sambil memukul sang Abang dengan guling
"LELAKI MACAM APA LU BANG HA?!!" nana semakin brutal memukuli sang Abang
"BENER BENER GAK WARAS LU BANGG!!"

"BUGHH"
"BUGHH
"BUGHH"

Nana terkejut dan sangat marah setelah mendengar penuturan sang Abang. Apa katanya tadi? nidurin cewe? Apalagi cewenya berhijab? Benar benar gila dan brengseknya sang Abang.

Nana tau sang Abang merupakan seorang pakboy yg selalu di porotin Ama cewenya tapi sekarang? Ck CK CK

"NANA KAN UDAH SERING BILANG!! ABANG BOLEH JADI PaKBOY TAPI JAGAN SAMPE KELEWATAN KAYA GINI!!! INGET BANG! ADEK ABANG CEWE!! MAU, KARMA ABANG JATOHNYA KE NANA HAH?! Teriak Nana frustasi melihat sang Abang hanya masih bisa menunduk tanpa perlawanan.

Malik menggeleng dia juga tidak mau kejadian seperti ini. Apalagi dia juga memiliki adik perempuan. Dia juga tidak akan rela jika sang adik bernasib sama dengan perempuan yang dia tiduri.

"Ini gak seperti yang kamu pikirin na" ucap Malik lirih menatap sang adik.
"Trus?!" Ucap Nana masih dengan nada marahnya.
"Berehenti dulu na, ini Abang mau jelasin semuanya" ucap Malik

Nana pun mengalah dan berhenti memukul sang sang Abang.
"Cepet jelasin gimana ceritanya lu bisa nidurin cewe bang apalagi tuh cewe berhijab!"

Malik menghembuskan nafasnya perlaha dan mulai menceritakan semuanya kepada Nana tanpa ada yang dikurangi maupun di tambahi. Menceritakan segalanya dari awal sampai akhir dan juga tentang sosok aiza. Sang gadis berhijab nan Sholeha.

"BUGH"
"BUGH"
"BUGH"

Nana kembali memukuli sang Abang
"Kok bisa sih bang?! ck ck CK"
"Abang juga gak tau na, pas Abang bangun udah kaya gitu" ucap malik frustasi.
"Trus sekarang gimana? Abang udah cerita ke papa?"

"Deg"

Mendengar kata papa saja membuat jantung Malik berdegup sangat kencang.


"Abang belum kasih tau siapa siapa selain kamu" ucap sang Abang" yang langsung menidurkan tubuh nya kembali ke kasur.
Malik menutup matanya, menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba berfikir bagaimana memberitahukan kepada keluarga nya terutama sang papa.

"Lu harus tanggung jawab bang" ucap Nana tiba tiba. Malik masih diam mendengar penuturan Nana.

Hening berapa saat, Malik tidak menjawab ucapan Nana.

"Abang bukannya jawab malah tidur!" Ucap Nana kesal melihat sang Abang tak bergeming malah menutupi matanya.
"Gw denger na" ucap Malik akhirnya.
"Lu harus tetep tanggung jawab bang" ulang Nana.
"Dianya gak mau kalo Abang tanggung jawab" ucap Malik pelan
"Ck ck oke kalo dia gak mau terima tanggung jawab, tapi kalo dia hamil gimana? tetep gak mau Nerima tanggung jawab? Ck ck" kesal Nana mendengarnya.

Malik kembali menghembuskan nafasnya. Sosok aiza yang tidak mau menerima tanggung jawabnya, dan sampai berkata dia tidak akan pernah hamil karena kejadian itu. Dan sosok aiza yang akan menikah.

"Huftttt"
"Huffttt"

"Lu harus bujuk dia bang sampe dia mau Nerima pertanggungjawaban luu" ucap Nana mulai menormalkan suaranya.
"Soal papa," Nana menjeda kalimatnya.
"nanti gw bantu ngomong"

Nana pun langsung memberikan pelukan ke sang Abang yang langsung di balas erat juga.

Malik merasa bebannya sedikit terangkat karena telah menceritakan nya kepada sang adik walaupun tidak semua bebannya terangkat tapi dia bersyukur Nana mau mendengar kan curahan bebannya dan akan mensuport dan membantunya.

"Thanks ya na, lu udah mau dengerin cerita dari cowo brengsek kaya gw" ucap malik
"Ini bukan kesalahan lu dan lu juga bukan cowo brengsek" ucapnya menenangkan sang Abang. Dia tau beban sang Abang yang dipikul sangat berat. Belum lagi luka masa lalunya yang sampai detik ini belum sembuh.

*****

Siang ini Malik akan mengikuti kelas terakhir sebelum libur semester. Dan hari ini juga di akan meminta maaf kembali dan bertekad mencoba membujuk aiza untuk menerima pertanggung jawabannya. Dia tidak mau menjadi lelaki brengsek karena telah meniduri seorang perempuan meskipun kejadian itu bukan sepenuhnya kesalahannya.

Malik sudah duduk di kursinya. Matanya terus mengawasi seisi kelas dan belum menemukan sosok yang dia cari.

"WOIIII" teriak seorang tepat di sebelahnya
"Anak monyeddd! Ucap Malik mengumpat karena terkejut.
"Si kadal daritadi dipanggil kaga nengok!" Ucap seorang yang ternyata Bayu.
"Yang Laen mana? Tanya Malik penasaran Karna tidak melihat ke dua temannya yang lain.
"Nih di kantin lagi pada makan + modusin si anaknye pak Jajang.

Fyi Pak Jajang merupakan penjual tukang mie ayam terenak di kampus Malik. Dia juga memounya seorang putri bungsu bernam laila. Laila sering ikut dengan pa Jajang untuk membantu nya berjualan di kampus. Karena kecantikannya,  Laila juga merupkan sosok primadona bagi anak anak kampus.

Malik pun mengguk dankembali memperhatikan sekitar nya. Tiba tiba matanya melihat sosok perempuan berada di depan pintu.
"Wehhh mau kemana lu!" Teriak Bayu melihat Malik tiba tiba pergi dan ternyata untuk menemui sosok perempuan yang berada di depan pintu.

"Fin" panggil Malik
"Astaghfirullah kadal bisa gak sih gak usah ngagetin gw!" Ucap Fina terkejut.
"Lu gak bareng aiza?"
"Hah?aiza?" Otak Fina agak ngeleg
"Ohh, kaga, si ai sakit, tadi gw kerumahnya nganter hp Ama tasnya.
"Hah? Sakit apa?" Malik sedikit terkejut mendengar bahwa aiza sakit. Apakah karena kejadian kemarin yang membuatnya sakit?.

Fina mengerutkan keningnya mendengar penuturan Malik. Sejak kapan Malik memperhatikan sosok aiza. Dan sejak kapan juga Malik dekat dengan aiza?

"Napa Lo nanya nanya?" Selidik Fina memicingkan matanya
"Ah anu" Malik sedikit tergagap
"Engga gw itu eh mau nanya aja kan biasanya lu bareng sama dia" ucap Malik berbohong
Fina masih sana memicungkan matanya, dia tidak sepenuhnya percaya omongan kadal seperti Malik
"Jadi eh aiza sakit apa?" Tanya Malik lagi
"Demam" ucap Fina singkat.
"Kenapa Lo tiba-tiba nanya ai? Selidik lagi
"Ohhhh jangan jangan lu mau deketin ai ya? Jangan Ngadi Ngadi ya lu Lik kaga ridho gw sahabt gw didejtin kadal cem lu!!" Ucap Fina setelah mengerti maksud Malik menanyakan aiza
"Eh- kaga suer suer kaga" Malik bingung apa yang harus dia katakan. Dia tidak bisa memberitahukan kejadian yang sebenarnya.
"Awas aja lu sampe deketin aiza gw injek batang leher lu lix! Ucap Fina mentoyor jidad Malik dan langsung menuju bangkunya.

Malik pun mengusap jidatnya yang ditoyor oleh aiza
"Buset tenaganya cem lakik suaranya cem toa masjid" ucap Malik

Malik pun kembali memikirkan sosok aiza yang ternyata sakit
"Apa gw kerumahnya aja ya?" Tanya Malik dalam hatinhay
"Tapi abangnya judes bangt ya Allah" lirih Malik melangsa
"Ahhh Taulah gw harus cari nomornya aiza aja dulu" ucapnya ngebatin. Dia memikirkan cara bagaimana dia bisa mendaynomir aiza tanpa menimbulkan kecurigaan teman temannya dan termasuk Fina.




-Ketika Takdir Sedang Bercanda-






Holaa assalamualaikum semuanya!! Gimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya! Aku gak bosen bosennya nih buat ingetin kalian untuk follow,vote dan komen ya! Kritik dan saran kalian sangat membantu agar aku bisa menulis lebih baik lagi. Semoga suka ya sama chapter ini and see you ❤️❤️❤️

Ketika Takdir Sedang Bercanda (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang