🍦(20) Sudah Kebiasaan 🍦

81 8 0
                                    

Inget kalau dia udah punya si bule!

🍦🍦🍦🍦🍦

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali diperintahkan untuk menjadi tutor dalam mata pelajaran kimia. Selain tampan, Ali juga pintar di mata pelajaran Kimia dan juga mata pelajaran olahraga. Ini merupakan kali pertama bagi Ali menjadi tutor.

Ali melangkah ke ruang guru seorang diri, dan akhirnya ia bertemu bu Lita yang menyuruh Ali ke sini.

"Oh, Ali. Sini masuk" kata bu Lita. Ali duduk di kursi dan ia tetap menunggu bu Lita melanjutkan ucapannya, "dalam waktu 2 bulan kamu akan menjadi tutor untuk mata pelajaran ibu, karena ibu sangat mempercayai dan meyakinkan bahwa kamu pasti bisa membimbing siswi ini."

Siswi? Cewek dong?

"Terima kasih atas kepercayaan ibu sama Ali," ucap Ali.

"Ya sudah, mulai besok setiap pulang sekolah kamu ke ruangan khusus tutor ya. Untuk materi mungkin kamu bisa mengajarkannya dari bab pertama," ujar bu Lita yang di angguki Ali.

"Kalau begitu kamu bisa kembali ke kelas," kata bu Lita.

"Terima kasih bu," kata Ali yang pamit keluar dari ruang guru.

Jujur Ali sangat senang bisa dipercaya untuk menjadi tutor belajar oleh guru mata pelajaran langsung, tapi disisi lain ia juga tidak bisa mengantar pulang Prilly seperti biasa.

"Gue jadi penasaran sama siswi yang bakal gue ajarin siapa?" gumam Ali, "gak mungkin Prilly. Orang dia juga pinter kayak gue, malah pinter juga matematika, biologi, fisika. Tapi kenapa harus gue yang jadi tutor buat cewek ya?" Ali masih bertanya-tanya dengan diri sendiri.

oOo

"Gue bener gak hasilnya segini?" tanya Mila pada Prilly.

Prilly mengambil buku catatan Mila dan memeriksanya, "bener kok."

"Okey," Mila pun melanjutkan mengerjakan tugas nomor berikutnya, Prilly dan Natasha pun sama. Karena mereka sedang kerja kelompok.

"Pulang sekolah kita nengokin Dinda yuk!" ajak Natasha.

"Hayu aja sih gue mah," kata Mila.

"Gue bilang dulu sama kak Maxime ya," kata Prilly.

"Pasti ngebolehin lah kak Maxime, masa iya nggak coba cuman nengok temen sendiri?" ujar Natasha.

"Lagian ngapain sih lo minta izin segala sama dia, kaya suami lo aja harus minta izin. Ali aja santai kok kalo lo sama kita," ucap Mila.

"Kak Maxime kan pacar gue, nanti kalau pacarnya yang cantik ini hilang gimana coba?" tutur Prilly.

"Ya nggak mungkin ilang lah, orang cuma ke rumah si Dinda doang. Kalau lo ikan pindang baru ilang di gondol kucing," jelas Mila.

"Lo kok samain gue sama ikan pindang sih Mila!?" kata Prilly tak terima.

"Perumpamaannya maksud gue sayangku Prilly," ucap Mila.

"Ya gue gak mau lah!"

"Yaudah lanjut, lanjut! Biar kelar tugas kita," ujar Natasha.

•••••

"Kak, pulang sekolah aku mau ke rumah Dinda. Boleh kan?" kata Prilly.

Maxime menoleh, "boleh, mau ngapain emangnya?"

"Mau nengok doang kok, soalnya dia sempet dirawat juga," ujar Prilly.

"Sendiri?" tanya Maxime.

"Nggak, sama temen aku kok," jawab Prilly.

My Living Friend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang