🍦(40) Kembali ke sekolah 🍦

152 19 2
                                    

Makasih ya, gue beruntung banget punya sahabat baik kayak kalian

🍦🍦🍦🍦🍦

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Akhirnya Prilly datang ke sekolah yang diantar oleh papa Rizal, sebentar lagi akan diadakan pembagian raport dan ada beberapa tugas yang harus Prilly selesaikan secepatnya.

Prilly memasuki kelasnya dan membuat ketiga sahabatnya terkejut melihat Prilly dan mereka bertiga pun menyambut kedatangan Prilly sambil memeluknya.

“Gue kangen banget sama kalian!” rengek Prilly menatap ketiga sahabatnya.

“Gue juga, Pril!” seru Mila yang begitu senang. Lalu Prilly duduk di bangku sebelah Mila.

“Kondisi lo udah mendingan kan, Pril?” tanya Adinda.

Prilly langsung mengangguk, “udah kok, masih tahap pemulihan juga sekarang,” jawab Prilly dengan tersenyum.

“Pril, gue seneng deh bisa liat lo lagi disini. Gue takut lo gak akan datang ke sekolah lagi,” ucap Natasha yang khawatir.

“Gue pasti datang ke sekolah kok, Nat. Meskipun sejujurnya gue masih trauma,” akui Prilly.

“Pasti butuh waktu lama buat lo pulih dari trauma, Pril,” ujar Mila yang iba.

“Walaupun bayang-bayang kejadian itu masih selalu mengganggu pikiran gue, tapi gue berusaha untuk sembuh dan bangkit dari rasa takut gue,” jawab Prilly dengan sungguh-sungguh, “gue kasian liat orang tua gue terutama mama yang tiap malam waktu gue di rawat suka nangis liat kondisi gue. Ini semua salah gue sendiri, gue yang memang pantas tanggung semua akibatnya karena terus membela cowok kayak dia sampai berantem sama orang tua gue,” ujar Prilly dengan suara bergetar.

Mila, Natasha dan Dinda saling bertatapan sedih mendengar ucapan Prilly, mereka melihat Prilly yang menunduk sambil mengusap air matanya.

Mila langsung merangkul tubuh Prilly, “Pril, ini sudah takdirnya harus kayak gini, apapun kejadiannya kita ambil hikmahnya,” ucap Mila.

“Iya, Pril. Ini bukan salah lo juga, ” ucap Natasha.

Prilly menangis sampai sesenggukan, “gue juga minta maaf udah bikin kalian sakit hati atas perlakuan kasar gue karena lebih memilih pacar gue sendiri dari pada sahabat baik kayak kalian … hiks … hiks …”

“Udah, Pril. Kita gapapa kok, pasti lo itu dihasut sama cowok brengsek kayak dia karena kita tau sifat lo gak kayak gitu," ucap Adinda.

“Apapun kesalahannya kita cuman manusia biasa yang gak luput dari kesalahan, lo jangan sedih lagi ya. Kita udah maafin kesalahan lo kok,” kata Natasha.

“Makasih ya, gue beruntung banget punya sahabat baik kayak kalian.”

•••••

Prilly dan teman-temannya datang ke kantin, lalu tak lama Ali datang dengan Verrel, Arbani dan Kevin membawa kue ulang tahun berukuran sedang dan di taruh di meja. Prilly langsung menatap para teman laki-lakinya bingung.

“Siapa yang ulang tahun sekarang?” tanya Prilly.

“Lo kan yang ulang tahun Pril,” jawab Natasha.

“Ulang tahun gue kan udah lewat beberapa hari yang lalu kok,” kata Prilly.

“Nih, si onta pengen ngerayain ulang tahun lo katanya,” kata Verrel.

Prilly terkejut mendengarnya lalu ia menatap Ali, “seriusan ini ide lo, Li?” tanya Prilly dan Ali langsung mengangguk.

“Ayo langsung tiup lilin sekarang, lapar gue mau makan kuenya!” kata Kevin yang menyalakan lilin dengan korek gas yang dibawanya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Living Friend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang