🍦(6) Tentang Perasaan🍦

129 19 1
                                    

I promise I will wait until whenever

🍦🍦🍦🍦🍦

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly, Mila, Dinda, dan Natasha sedang berjalan di koridor sekolah, karena bel pulang sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Prilly tampak senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian di perpustakaan tadi. 

"Guys, gue balik duluan ya, soalnya mau jemput kakak gue di bandara," sahut Dinda. 

"Hati-hati lo," ujar Mila. Dinda pun mengangguk dan pergi mendahului mereka bertiga. 

"Mil, gimana kelanjutannya?" tanya Natasha penasaran sambil menyikut pinggang Mila. 

"Kelanjutannya apa, Nat?" tanya Mila bingung. 

"Kelanjutan hubungan lo sama si Kevin," jawab Natasha. 

Mila mengangkat bahunya acuh, "gue gak tau, Nat. Gue bingung status gue sama Kevin tuh apa? Selama ini dia bikin baper gue tanpa ada kejelasan," ungkap Mila mengutarakan perasaan yang dipendamnya selama ini.

"Gue juga ngalamin hal yang sama kaya lo, Mil. Jadi lo yang sabar ya," ucap Natasha yang di angguki oleh Mila sambil tersenyum, “pokoknya gue tunggu kabar bahagia lo sama si Kevin," sambung Natasha yang meyakinkan Mila. Tiba-tiba hp Natasha berbunyi, ia pun mengetik sesuatu untuk membalas pesan masuk. 

"Gue duluan ya, udah di tungguin Verrel soalnya," ujar Natasha menyusul Verrell yang sudah menunggunya. Mila pun mengangguk. 

Mila jadi kepikiran hubungannya dengan Kevin, “Pril, kalau si Kevin nembak gue, gue harus jawab apaan ya?" tanya Mila, namun tidak di jawab oleh Prilly. 

Mila menoleh dan menatap aneh Prilly, "elo kenapa senyam-senyum sendiri?" Prilly tidak merespon, Mila menepuk bahu Prilly hingga sang empunya tersentak kaget.

“Ish! Elo ngapain sih ngagetin gue! Untung gue gak jantungan!" omel Prilly. 

"Lagian gue nanya lo gak jawab, malah senyam-senyum sendiri gak jelas. Sakit apa lo?" 

"Sembarangan! Lo kali yang gak jelas, pake ngatain gue sakit!" cerocosnya karena lamunan indahnya terganggu oleh Mila. 

"Lo mikirin apaan sih? Senyam-senyum mulu gue perhatiin?" tanya Mila penasaran. 

Prilly hanya mengerlingkan matanya dan mengulum senyuman singkat, "kepo! Gue lagi seneng banget pokonya!" ucap Pril

"Dasar aneh!" 

"Aneh apaan coba? Tau ah, gue mau ke Ali," Prilly melihat Ali dan langsung meninggalkan Mila. 

"Heh! Tungguin gue!" susulnya. 

Ali pun tersenyum menatap kedatangan Prilly yang loncat-loncat seperti anak kelinci dengan riang, saking senangnya hingga kakinya tersandung tembok dan jatuh, untung saja Ali dengan sigap menangkap tubuh mungilnya.

"Ya ampun Prilly, untung ada gue" ucap Ali menatap Prilly yang cengengesan. 

"Tau nih, Li. Sahabat lo senyam-senyum kagak jelas gue perhatiin," timpal Mila mengadu pada Ali. Ia langsung mengernyitkan keningnya menatap Prilly.

"Ali pulang yuk," ajak Prilly menatap Ali dengan nada manja. 

"Mau ke kedai gak?" tawar Ali.

Prilly menggeleng, "gue mau pulang aja."

"Yaudah ayo."

"Li, Kev—" belum selesai bicara, tangannya langsung di genggam Kevin. 

"Gue disini," Kevin yang datang langsung meraih tangan Mila, "yuk pulang," Mila langsung mengangguk dan pergi dibawa oleh Kevin. 

My Living Friend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang