🍦(23) Tutor Untuk Audy🍦

41 6 0
                                    

Semakin gue liat berdua, perasaan gue semakin sakit

🍦🍦🍦🍦🍦

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali berjalan ke ruangan khusus sambil membawa buku paket sebagai materinya hari ini. Sebelumnya, saat keluar dari kelas ia tak sengaja melihat Prilly bergandengan tangan dengan Maxime sambil tersenyum. Dadanya langsung sesak ketika melihat momen tersebut, Ali memilih pergi daripada harus menyaksikan yang membuat perasaannya semakin sakit. 

Ia mulai memasukki ruangan yang masih kosong, "kirain gue udah datang orangnya," gumamnya. Lalu ia meletakkan buku di meja dan menatap ke arah jendela sambil menunggu siswi yang akan diajarkannya. 

Clek

Suara pintu pelan yang terbuka perlaha  menampilkan sosok siswi sambil menyembulkan kepalanya memastikan ia tidak salah masuk ruangan, "permisi, apa ini ruangan untuk tutor?" tanyanya.

Ali masih menatap jendela dan menjawab, "ya, silahkan masuk saja."

Siswi tersebut langsung masuk dan meletakkan tasnya di meja, Ali langsung berbalik badan dan akan memulai mengajarkan siswi yang sudah datang. Betapa terkejutnya saat mengetahui siswi yang akan ia ajarkan hari ini, "Audy!?"

Audy langsung menoleh cepat, "Ali!?" kini mereka saling bertapapan dan Audy tidak menyangka bahwa Ali yang akan menjadi tutor untuknya.

Ya ampun gue seneng banget ternyata Ali yang jadi tutor gue!

Jadi Audy siswi yang bakal gue ajarin selama 2 bulan!?

"Gue gak nyangka banget ternyata lo yang bakalan jadi tutor gue, Li!" pekik Audy dengan girang sementara Ali tak menjawab dan hanya mengangguk dengan kaku.

Ali langsung duduk di kursi depan dan mengambil buku paket nya, "boleh gue mulai ya sekarang?"

Audy mengangguk dengan semangat, Ali mulai membuka buku paketnya di hadapan Audy.

"Kira-kira materi apa yang masih belum dipahami sama lo?" tanya Ali 

"Semuanya!" jawabnya. 

"Semuanya?" beo Ali, Audy mengangguk. 

"Yaudah, gue ajarin dari bab pertama ya."

•••••

"Nanti jangan lupa kabarin gue kalau udah sampe ya kak!" pesan Prilly. 

"Iya sayang, nanti gue kabarin pas nyampe," ucap Maxime, "yaudah gue pulang dulu," Prilly langsung mengangguk dan akan masuk pekarangan rumahnya namun tangannya ditahan Maxime. 

Prilly menatap Maxime dengan terkejut, "kenapa kak?"

Maxime turun dari motor dan mencium pipi Prilly tanpa diminta, sontak Prilly mendadak kaku ditempat. Lalu Maxime pun menatap Prilly dengan tersenyum, "jangan lupa makan ya."

Prilly hanya mengangguk yang masih kaget, sampai Maxime sudah pergi ia masih belum beranjak. 

Ia langsung meraba pipinya sendiri, "OMG! Tiba-tiba kak Maxime cium pipi gue!" pekik Prilly, "aaaaa seneng banget gue! Jangan sampe pipi gue meleleh abis ini!" Prilly menepuk-nepuk pipinya. 

Prilly pun melihat mobil orangtuanya yang terparkir carport, "akhirnya papa mama udah pulang!" seru Prilly yang langsung masuk rumah.

Begitu melihat papa Rizal, Prilly langsung memeluknya dengan erat, "papa! Illy kangen!" ucap Prilly dengan manja. 

Papa Rizal terkekeh menatap putri sulungnya yang masih manja, mama Ully langsung menghampiri anak dan ayah di ruang tamu, "pulang-pulang langsung peluk papa ya," sahut mama Ully. 

"Mama Illy kangen!" Prilly bergantian memeluk mama Ully, "mama sama papa kapan pulang? Kenapa gak kasih tau Illy sih mau pulang sekarang?"

"Surprise dong sayang!" balas mama Ully. 

Meskipun Prilly anak sulung yang berusia 17 tahun, namun ia masih manja seperti anak kecil. Kadang Raja selalu mengomeli kakanya karena masih manja tapi tidak pernah dihiraukan oleh Prilly, selalu tetap menjadi Prilly si anak paling manja.

"Kamu bersih-bersih dulu gih. Abis itu makan, mama udah masak tadi," titah mama Ully.

"Illy masih mau peluk mama aja," ucap Prilly yang membuat mama Ully menggeleng melihat tingkah Prilly.

"Dasar manja!" ledek Raja sambil mengunyah keripik di tangannya.

"Biarin, wlee!" Prilly menjulurkan lidahnya mengejek Raja. 

"Udah gede masih cengeng! Masih manja wlee!" balas Raja yang memancing emosi Prilly. 

"Iiiii awas gue tabok lo ya, Ja!" Prilly langsung mengejar Raja yang sudah berlari menghindar. 

"Mulai deh mulai," sahut papa Rizal yang melanjutkan baca korannya.

oOo

Ali selesai mengajarkan Audy di bab pertama pelajaran Kimia dan ia langsung memberi Audy latihan soal, Ali menunggu sembari Audy selesai mengerjakan latihannya.

Ali memilih memainkan hp nya hanya sekedar mengecek pesan dan membuka sosial media lain. 

"Ali gue udah beres," sahut Audy menyerahkan bukunya pada Ali. 

"Oh iya, sini gue periksa dulu," Ali mulai memeriksa hasil kerjaan Audy. Sementara Audy  memperhatikan wajah Ali.

Makin hari makin ganteng banget lo, Li. Gue jadi makin cinta deh sama lo

Ali selesai memeriksa kerjaan Audy dan dari semua jawaban ada satu jawaban yang kurang tepat, "kalau nomor 4 udah bener jawabannya, cuman rumus yang lo pake ini terlalu panjang, jadi biar lo gak ribet pake rumus yang nomor 3 aja. Meskipun soalnya beda tapi kan yang ditanyain memang pH senyawa," jelas Ali. Audy tak menjawab masih asyik menatap wajah Ali.

"Audy? Lo denger gue kan?" tanya Ali yang membuyarkan lamunan Audy. 

"Oh iya, Li. Sorry gue jadi ngelamun," kata Audy yang tersadar, "jadi gimana? Jawaban gue ada yang salah?" tanya Audy. 

"Nggak salah, cuman jawaban nomor 4 harusnya pake rumus kaya yang jawaban nomor 3. Biar lo gak ribet," tutur Ali.

"Oh gitu, Li," ucap Audy yang dianggukki Ali, "soalnya kan dari pertanyaan yang gue baca emang beda sama nomor 3, Li. Jadi gue pikir itu rumusnya beda lagi," kata Audy. 

"Emang beda sih, cuman namanya pertanyaan kadang suka mengecoh kita, jadi harus bener-bener kita baca sampai paham. Yang diketahui sama yang ditanyakan dari pertanyaan yang kita kerjain itu apa," ujar Ali yang membuat Audy terkagum dengan kepintarannya. 

Udah ganteng, pinter, baik lagi. Beruntung banget gue ketemu lo, Ali

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, sementara sekolah ditutup pukul setengah 6. Ali dan Audy bersiap untuk pulang sebelum penutupan gerbang sekolah. 

"Lo pulang naik apa?" tanya Ali. 

"Gue bawa mobil kok, Li," jawab Audy. 

"Oh, yaudah hati-hati ya," pesan Ali. 

"Iya, Li. Lo juga hati-hati bawa motornya," kata Audy. 














Jangan lupa vote, comment and share cerita ini yups ✨

Terima kasih 🤗✨

🍦Tbc🍦

My Living Friend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang