Jeno datang dengan menenteng beberapa plastik dan paperbag. Menepuk pundak Jisung sehingga membuat sang empu tersadar akan lamunan nya. Menatap Jisung sebentar dan mengulurkan tangan yang langsung diterima oleh sang kekasih. Jeno bersumpah tidak mau membuat Jisung seperti ini, dia harus segera memperbaikinya.
"Kita langsung pulang?" Tanya nya untuk memastikan
"Iya pulang saja, sekali lagi Jisung minta maaf" Katanya lirih
Jeno tidak menjawab, karena demi apapun Jeno sangat tau sikap Jisung yang perasa. Pasti sangat menyiksa batin Jisung. Jeno segera menarik Jisung menuju mobil dan kembali ke dorm
Sesampainya, Jisung mengatakan akan menyiapkan alat makan yang tentu saja diberi anggukan setuju Jeno. Sedangkan Jeno menyiapkan makanan dengan membuka dari setiap bungkus yang dibelinya. Setelah itu menyiapkan berdua
"Ayo dimakan, apa kau akan tetap memakai maskermu eoh?" Tegur Jeno yang tidak nyaman melihat Jisung yang enggan melepas masker
Jisung langsung melepasnya, menunduk dan mengusap wajahnya asal asalan. Jeno jelas memperhatikan dari gerakan jisung melepas sampai menatap kearah makanan, enggan menatap dirinya.
"Apa tidak tertarik dengan ini?" Jeno memegang Styrofoam yang berisi 3 biji bugoppang, Jisung menatapnya dan tiba-tiba binar dimata Jisung muncul. Ah Jeno sedikit lega
"Tidak mau eoh?" Tanya nya lagi
"Mauu, Jisung mau bugoppang" Tangan Jisung terulur hendak mengambil bugoppang nya, tapi jeno menarik kembali styrofoam itu membuat bibir jisung maju. Lucu sekali
"Makan dulu, kalau sudah habis baru boleh makan bugoppang nya" Kata Jeno
Pandangan kecewa hadir diwajah imut Jisung, kemudian matanya menatap ke arah makanan yang akan mereka santap. Bukankah jeno tadi menawarkan ramyeon dan soda? Kenapa yang hadir disini malah ayam pedas dan capcay? Dan mana soda nya? Kenapa jadi lemon tea?
"Kurasa kita perlu makan berat, makan saja yang ada" Kata Jeno yang seakan menjawab pertanyaan Jisung. Jisung hanya mengangguk dan mulai mengambil potongan ayam ke piringnya beserta capcay
Sesi makan berlangsung dengan khidmat tanpa gangguan apapun, ya meskipun Jeno mendapati Jisung yang melirik-lirik kearah bungkus didepannya. Ahaha lucu sekali
"Aku membereskannya Hyung" Jisung mengambil piring dan kotoran bekas makanan yang sudah tanggal dimakan. Jeno mengangguk dan mulai membersihkan meja, kemudian menyusul Jisung kedapur
"Maaf" Katanya sambil memeluk Jisung dari belakang
"Eoh untuk apa?"
"Maaf karena membuat kencan ketiga kita buruk, maaf karena membuat suasana hatimu memburuk, maaf karena memiliki emosi yang jelek, maaf karena tidak bisa memahamimu, maaf untuk segala perilaku ku sebelumnya, maaf juga untuk perilaku ku malam ini. Aku sangat mencintaimu, maafkan aku Jisung"
Jisung diam saja melanjutkan mengelap piringnya, setelah itu melepas pelukan jeno dan meletakkan piring dan sendok kembali ketempatnya. Jeno yakin kekasihnya kecewa.
Jisung pergi meninggalkan dapur yang ada jeno di sana, kembali ketempat makan tadi. Menunjuk bungkusan Styrofoam yang sebelumnya jeno beli
"Hyung apa Jisung sudah boleh makan ini?"
Disaat seperti ini Jisung masih memikirkan bugoppang? Astaga kekasih yang tidak bisa diprediksi- batin jeno
"Makanlah" Jawabnya
Jisung duduk kembali di kursi yang sebelumnya Jeno duduki, kemudian membuka bungkusan tersebut
"Wahhh" Katanya dengan mulut yang membentuk huruf o
Jeno? Masih diam di tempat mengamati kegiatan Jisung
"Pasti didalamnya ada kacang merah yang melimpah, kemudian akan sangat lembut ketika digigit. Kulitnya yang garing dan bentuknya yang lucu. Ah aku sangat menyukainya" Jisung mendiskripsikan nya dengan senyum yang merekah "apa Hyung tidak mau?" Tawarnya pada Jeno. "Ah ini saja, Aku dua Jeno Hyung satu, karena yang lebih tua harus mengalah. Hehehe" Kata Jisung sambil menatap Jeno dengan senyuman lebar. Memegang dua bugoppang ditangan kiri dan satu di tangan kanan dengan tangan yang terulur kearah Jeno
"Hyung? Mau tidak? Sepertinya kalau makan tiga aku tidak bisa karena perutku rasanya akan meledak. Tapi kalau untuk dua bugoppang tentu sangat pas diperutku" Katanya dengan cengiran
Jeno lantas mengangkat bibirnya, berjalan kearah Jisung dan duduk di kursi yang Jisung tempati saat makan tadi. Menerima satu bugoppang dan menatap Jisung dengan senyum yang merekah sama merekahnya dengan Jisung
"EUMM ENAK SEKALI" kata Jisung yang sudah memakan kepala bugoppang. Jeno juga mulai menggigit, rasanya? Padahal biasa saja. Hanya tepung beras yang dibentuk ikan kemudian diisi kacang merah yang padat. Apa istimewanya makanan ini?
Jisung sudah menghabiskan satu bugoppang kemudian mulai melahap bugoppang kedua dengan mulut penuh. Pipinya mengembang sangat besar
"Sedikit-sedikit nanti tersedak" Tegur Jeno
"Inilah kenikmatan Hyung, sungguh enak sekali"
Setelah dihabiskan, Jisung bergegas membuang bungkus bugoppang. Kemudian duduk kembali ke tempatnya
"Jeno Hyung. Sebelumnya Jisung yang minta maaf terlebih dahulu karena sifat kekanakan Jisung yang merepotkan Hyung, kemudian Jisung ingin mengatakan kalau Jisung sangat senang memiliki Hyung disamping Jisung. Jisung hanya tidak suka jika Hyung berkata datar pada Jisung, rasanya seperti ada sesuatu yang memukul dada Jisung (sakit sekali). Kemudian Jisung suka dipeluk Jeno hyung, Jisung juga suka dicium dikening. Jisung suka Jeno Hyung memperhatikan Jisung, Jisung suka semua tindakan Hyung kepada Jisung kecuali nada suara Hyung yang tidak ramah. Jisung sangat menyayangi Jeno Hyung, sangat mencintai Hyung. Hyung ada disini" Tunjuk Jisung pada dadanya
Setelah Jeno mendengarkan apa yang dikatakan Jisung, Jeno mulai angkat bicara. "Boleh Hyung berbicara" Tanya Jeno meminta persetujuan
"Tentu saja, komunikasi adalah kunci dalam hubungan" Jawab Jisung sambil tersenyum kearah Jeno
"Hyung sangat berterimakasih Jisung mau menjalin hubungan dengan Hyung, rasanya seperti mendapat hadiah yang luar biasa. Awalnya kukira hanya tertarik padamu Jisung, tapi seiring berjalan nya waktu aku sangat sadar kalau rasa ini bukan hanya rasa tertarik. Aku tau banyak sifat buruk yang ada dalam diri ini yang tentu harus dibenahi, menjalin hubungan denganmu sangat menyadarkan bahwa kita tidak boleh menuntut selalu dimengerti. Kau yang selalu dianggap kecil, menurutku orang yang memiliki cinta kasih yang luar biasa, memiliki pemikiran yang lebih matang daripada kami, memiliki perhatian yang tiada habis, selalu memikirkan perasaan orang lain. Tidak ada celah dalam dirimu, sampai membuatku bertanya-tanya apa dalam diriku yang pantas bersanding denganmu. Mungkin kata maaf yang terucap tidak cukup, tapi aku sangat bersyukur memilikimu. Aku sangat mencintaimu Jisung. Jisungku sayang"
Jisung bangkit dari duduknya, memeluk Jeno yang masih duduk ditempatnya dan mencium pipinya
"Aku sangat mencintaimu, sangat sangat mencintaimu Lee Jeno. I love u"
KAMU SEDANG MEMBACA
Preety Personality (Nosung)
RomanceJeno yang jatuh cinta pada seluruh tindakan Jisung Lee Jeno x Park Jisung Nosung ♡♡♡