6 ◆ (Time for me?)

2.1K 173 7
                                    

Semua anggota sudah kembali di dorm, hanya Mark yang belum kembali karena ada jadwal pemotretan. Semua terasa seperti biasanya, kecuali Jeno yang memiliki emosi meledak ledak

"Jeno kau mau kemana?" Tanya Renjun

"Urusi saja jisung kalian itu, jangan ikut campur"

Yang lain mendelikkan mata. Apa-apaan Jeno ini, mereka tau kalau Jeno sangat gengsi dengan Jisung. Tapi kan kali ini dia cukup keterlaluan. Padahal Jisung hanya diam sambil makan es boba yang dibeli chenle tadi, tidak mengganggu nya sama sekali

Brak!!

Pintu kamar Jeno berdentum cukup keras

Bagaimana tidak emosi, sepanjang hari ini Jisungnya tidak dekat dengannya. Pagi tadi Jaemin menculik Jisung dengan alasan belanja bulanan, siang harinya saat mereka sedang di ruang latihan haechan dan chenle selalu menempelinya seperti perangko. Belum lagi saat akan pulang ke dorm jaemin dan Renjun menarik Jisung lebih dulu sehingga mereka pulang bersama, meninggalkan Jeno haechan dan chenle yang akhirnya satu mobil.

Kemudian saat jam makan malam, Jisung bahkan diseret begitu saja oleh Jaemin untuk duduk di sampingnya. Rasanya sangat kesal sekali, oh ayolah apakah bersama barang sebentar dengan kekasihnya adalah hal yang tidak mungkin? . Setiap harinya selalu seperti ini, lantas kapan ada waktu untuknya?

Mood Jeno benar-benar hancur, untung saja dia tidak memiliki roommate sehingga membebaskan dirinya untuk memasang timer lagu memutar dengan suara cukup keras dan mematikan lampu kamarnya. Gelap gulita

Sembari menikmati lagu galau yang diputarnya, rasa kantuk menghampiri Jeno. Dengan perlahan menutup matanya  dan menyelami alam mimpi. Timer lagu yang dipasang 60 menit sudah berhenti 3 menit lalu, rasanya sangat rileks. Sampai dia tidak sadar ada yang berdiri didepannya Karena saking lelapnya tertidur

Jeno merasa ada seseorang yang memaksa tidur disampingnya, memeluk pinggangnya erat dan masuk dalam pelukannya. Hampir saja Jeno emosi karena ada yang berani mengusik, rasa emosi menguap begitu saja begitu tersadar bahwa aroma sang terkasihlah yang memeluknya. Memang Jeno menebak siapa yang berani berperilaku demikian padanya? Tidak mungkin juga anggota lain berani menganggunya

"Aku merindukanmu Hyung, maafkan aku untuk hari ini" Kata yang lebih muda dengan memeluk Jeno rapat

Jeno membalas pelukan Jisung, mengecup pucuk kepalanya dan mengusap punggungnya. Jeno masih memejamkan mata, ah rasanya nyaman sekali.

"Jangan diamkan Jisung, jangan marah. Maafkan aku ya Hyung" Kata Jisung lirih

Jeno masih saja terdiam, membuat Jisung yang perasa menjadi overthinking

"Hyung.. Hiks"

Jisung mendusal-dusalkan wajahnya pada dada bidang Jeno. Mengusap air matanya dengan kaos yang Jeno kenakan, memeluk kekasihnya erat sambil meremat baju Jeno

"Jangan marah hiks, Jisung harus apa agar Hyung tidak marah?"

"Sayang.. " Akhirnya Jeno angkat bicara

"Aku hanya tidak suka kamu selalu menuruti apa yang dimau orang lain, jika memang tidak ingin pergi dan jika memang ingin menolak, tolaklah. Kamu berhak menolak, mereka akan memahaminya. Kamu selalu diam dan menurut saat dibawa kesana kemari, memangnya tidak capek eoh?"

Jeno mengusap belakang kepala Jisung, mengecup Jisung dibagian yang memang bisa dikecup

"Tapi, hiks. Aku tidak enak kalau menolak, aku juga ingin bersama pacarku. Tapi aku tidak ada waktu untuk pacarku sendiri hiks"

Jeno tersenyum gemas, pacarnya katanya. Mendekap Jisung erat dan membawa badan Jisung keatas tubuhnya. Menggoyangkan kekanan dan kekiri saking gemasnya. Mana bisa Jeno marah pada Jisungnya

"Aigo, lain kali boleh dicoba eoh untuk berkata tidak. Aku yakin mereka pasti memahami, jangan menjadi seperti ini terus nanti kamu capek" Kata Jeno setelah berhenti dari kegiatannya

Jisung hanya diam diatas tubuh Jeno, memeluk perut Jeno dan menatap kesamping.

"Aku capek hyung" Katanya

"Sayangku capek ya? Baiklah mari kita istirahat bersama" Jeno membawa tubuh Jisung ke sampingnya lagi. Mendekap hangat dan menepuk punggung sang terkasih

"Omong-omong, bagaimana kamu bisa kemari? Apakah Haechan tidak bertanya kamu mau kemana?"

"Haechan Hyung sudah tertidur, maka cepat-cepat aku kabur kemari. Karena sungguh aku kangen Hyung. Rasanya sedih sekali melihat perasaan Hyung yang memburuk gara-gara aku, maaf ya Hyung. Lain kali aku akan coba belajar menolak dan meluangkan sedikit waktu untuk Hyung. Maaf sudah membawa Hyung kehubungan yang rumit ini. Apakah Hyung menyesal memiliki hubungan dengan ku?"

"Heh bilang apa kamu ini, tidak ada dalam kamus kata penyesalan memiliki pacar secantik Jisung. Jeno selalu mencintai Jisungnya"

Waduh kalau sudah seperti ini bisa dipastikan Jeno akan kembali gemas dan mendusalnya lagi

"Sudah ayo tidur Hyung, aku harus bangun pagi karena sudah menyusup ke kamar Hyung. Akan menjawab apa nanti kalau ada yang memergoki ku"

"Katanya punya seribu alasan?" Dengan jahil jeno menggoda dan mencubit hidung bangir Jisung

"Ah Hyung, diamlah"

Jisung yang salah tingkah adalah pemandangan yang menarik, dengan cekatan kedua tangan Jeno beralih pada kedua pipi Jisung, menyatukan keduanya sampai bibir Jisung maju beberapa centi.

Jisung menatap wajah Jeno dalam kegelapan, meskipun tidak Jelas Jisung dapat melihat bibir jeno yang melengkung keatas. Tiba-tiba saja dadanya bergemuruh sangat kencang, mata keduanya saling menatap

Cup

Satu kecupan seringan kapas mendarat di bibir berisi milik Jisung. Membuat senyum mengembang dibibir keduanya setelah Jeno melepas tangannya dari pipi moci Jisung

"Sudah ayo tidur" Kata Jeno dengan guraman rendah

Jeno menarik Jisung dalam dekapannya. Memeluknya erat, perasaan Jeno sangat nyaman. Tidur berdua bersama kekasihnya adalah kenyaman yang sangat berarti. Jeno benar-benar mencintai Jisungnya.


KAMAR JENO




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














■□■□■□■□■








.





AAAAAAAAA GEMEZ GEMEZ GEMEZZZZZZ
EMANG BOLEH JISUNG SEGEMES INI?
GEMES BANGET KAYA JISUNG DI KANGURU



Jadi pengen buat cerita kaya Jeno Jisung di the bat yang bikin gila °~°


Preety Personality (Nosung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang