"Wah bawa apa?"
Jaemin mendekat kearah Jeno yang baru saja tiba, menatap penuh binar pada sesuatu yang berada di atas tangan Jeno.
"Mana yang lain?"
Bukannya menjawab pertanyaan Jaemin, Jeno malah menanyakan hal lain yang membuat Jaemin berdecak.
"Aish padahal aku lebih dulu bertanya" Jaemin menggerutu sambil memajukan bibirnya
Jeno menyodorkan bungkusan ditangannya kedepan Jaemin yang tentu saja ekpresi Jaemin langsung berubah tiba tiba. Bibirnya tertarik keatas dengan lebar, mata Jeno bergulir melihatnya
"Untukku?" Tanya Jaemin exited
"Bukan, untuk kita semua. Memangnya kau mampu menghabiskannya sendiri?"
Jaemin hanya meringis, kemudian mendudukkan dirinya di depan TV sembari membuka yang Jeno bawa.
"Kenapa nampak sepi sekali" Jeno lagi-lagi menanyakan hal yang memang ingin ditanyakan karena member lain tidak terlihat sama sekali
"Ohhhhhh, WAHHHHH PIZZA" Jaemin berteriak exited. Setelahnya dia menutup mulutnya sendiri dengan tangannya
"Mark hyung dan haechan seperti biasa di 127, renjun sedang keluar membeli obat, Chenle tidak tau dia kemana, aku terakhir melihatnya pagi tadi. Dan Jisung ya sesuai keadaanya dia tidur dikamarnya" Jawabnya sembari memisahkan pizza yang masih menyatu. Kemudian mengambil 1 slice Dan memakannya
"Kau tidak mau?" Tawarnya pada Jeno dan dijawab gelengan oleh Jeno
"Memangnya keadaan Jisung bagaimana?" Tanya Jeno
"Ouh kau tidak tau? Tumbang dia. Kemarin demam tinggi sekali, seperti rebusan air mendidih saja"
Jeno membuka matanya lebar, hah? Jisungnya sakit? Kenapa tidak ada yang menghubunginya
"Tidak perlu khawatir, sekarang sudah lebih baik. Dia hanya perlu istirahat dan akan segera sembuh" Jawab Jaemin yang melihat ekspresi tak percaya dari Jeno
Jeno bergegas kearah kamar Jisung seperti orang kesetanan, membuat Jaemin yang melihat terheran-heran. Ya meskipun kemarin dia juga sama paniknya dengan Jeno.
Jeno membuka kenop pintu itu perlahan, melihat kedalam yang terlihat temaram. Jisungnya sedang istirahat
Jeno mendudukkan dirinya ditepi ranjang, membawa punggung tangannya kearah dahi sang pacar. Ya memang panas. Jeno mengusap pipi lembut milik kekasihnya, mengusap sayang sembari membisikkan kata-kata agar kekasihnya lekas pulih. Jemarinya membawa jemari Jisung dalam genggamannya. Mencium beberapa kali sampai Jeno melihat Jisung mengerang dan akhirnya menghentikan kegiatannya.
"Ada yang sakit? Dimana?" Jeno bangkit dari duduknya, menatap Jisung penuh rasa bersalah
"Enggh, sakit"
Jeno semakin tidak karuan saat Jisung mengerang kesakitan, peluh Jisung tiba-tiba keluar sangat banyak. Jeno mengusap lembut rambut Jisung.
"Enggh, jangannnnn"
"Aku di sini Jisung a. Semua akan baik baik saja"
"Jangan pukul kepalaku, sakit"
Jeno mengusap lembut kepala Jisung, memijatnya pelan. Takut Jika memang sesakit itu kepala terkasihnya.
Jeno terus memijat sampai kerutan alis Jisung memudar. Tampaknya Jisung sudah mulai tenang.
Jeno kaget ketika Jisung tiba-tiba bangkit dari tidurnya. Berlari sempoyongan kearah kamar mandi kamarnya. Dengan segera Jeno menyusul
KAMU SEDANG MEMBACA
Preety Personality (Nosung)
Roman d'amourJeno yang jatuh cinta pada seluruh tindakan Jisung Lee Jeno x Park Jisung Nosung ♡♡♡