15 ◆ (just them)

2.3K 126 2
                                    


🔞🔞🔞
Bijak dalam membaca ya
Yang di bawah umur boleh di skip aja









◇◆◇◆◇◆◇


Jeno mengangkat tubuh Jisung dalam gendongan tanpa melepas penyatuan bibir. Menggendong ala koala kearah kamar apartemen barunya. Merebahkan sang kekasih secara perlahan untuk berbaring. Dan Jisung tidak protes sama sekali

Jeno melepas tautan. Menatap Jisung dibawahnya yang dengan rakus meraup oksigen membuat dada sang kekasih berkontraksi serta relaksasi secara maksimal. Sempurna. Itu yang terlintas dipikiran Jeno sekarang

Jisung yang bertelanjang dada ditambah ekspresi mematikan membuat Jeno mengerang. Apalagi dengan bekas kemerahan dileher. Ahh tidak bisa

Jeno kembali meraup bibir candu sang kekasih. Meraup dengan tidak sabaran. Lumatan itu perlahan mulai menyusur kearah telinga. Bahkan telinga Jisung pun tak luput dari lumatan rakus Jeno. Ciuman perlahan-lahan menurun. Memberi bekas lain di leher sang kekasih.

"Euh, jangan banyak-banyak" Instrupsi Jisung

Jeno menurut, ciuman mulai menurun dan bibir mulai menyentuh tonjolan merah muda. Jisung bergerak gelisah, Jeno menyesap nya sangat kuat. Dan badannya bereaksi dengan bergetar hebat

Tangan Jeno yang menganggur mulai meremas dada lain yang tidak tersentuh bibir. Jisung menggeliat, seperti cacing kepanasan

"Ahh Hyung, sensitif eughhh"

Oh ternyata titik sensitif Jisung disini. Jisung benar-benar tidak bisa diam, badannya membusung dan pinggulnya bergerak gusar.

"Ahhh Hyung, eughh jangan ditarik hah"

"Hyung ahh"

"Hyunggg a-aku eugh, hyung sensitif. Ahh Hyung aku, aku tidak tahan"

Badan Jisung bergetar tidak aturan, nafas nya sangat cepat seperti pasien dengan takipnea. Apa mungkin Jisung pelepasan hanya dengan lumatan didada?

"Hyung euhhh aku ahhh akuu ahh aku keluar"

"Jeno hyunggggg, ahhhhhhhhhh"

Jisung melemas

Jeno menghentikan kegiatannya. Menatap Jisung yang nampak kelelahan, mata kekasihnya bergulir keatas ditambah cairan yang keluar dari bibir akibat ciuman brutal keduanya menjadikan Jisung tampak sempurna, menggoda, dan seksi

Jeno meremas pinggang Jisung, membuat sang kekasih menatap kearahnya. Mata mereka bertemu, Jisung benar-benar membuat Jeno gila

"Cantik"

Jisung memejamkan mata kembali, tidak kuasa melihat Jeno yang nampak gagah di atasnya

"Sayang"

Mata Jisung kembali terbuka, menatap obsidian kelam milik Jeno. Dan Jisung tau, Mata Jeno tertutup nafsu

"Bolehkah?"

Jeno menatap Jisung dalam, mencoba meminta izin untuk kegiatan nya lebih lanjut. Karena jujur dia juga tidak tahan, ada yang sesak dibawah sana.

Anggukan kepala Jisung berikan sebagai tanggapan. Jeno mengecup singkat bibir Jisung. "Terimakasih, dan maaf" Katanya. Dan tanggapan Jisung kembali mengangguk

"Aku boleh membukanya?" Izinnya lagi saat Jeno memegang ikat pinggang Jisung

"Boleh, tapi..

Jeno menghentikan kegiatan saat Jisung berujar

" Tapi??? " Jeno dengan tidak sabaran menjawab

"Tapi aku harus melepas kemejamu dulu, aku ingin melihatnya"

Preety Personality (Nosung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang