14 ◆ (Jangan terluka sayang)

2.2K 132 5
                                    

"Bagaimana sudah membaik?"

"Masih nyeri tapi tidak buruk, hanya luka kecil jangan khawatir Hyung"

"Bagaimana tidak khawatir, aku melihat dokter mengambil 4 kaca yang menancap. Apa menurutmu aku tidak pantas khawatir?" Jeno berkata sambil mengerutkan alisnya, dia benar-benar khawatir

"Hehe" Jisung hanya terkekeh membuat jeno menghela nafas berat

"Hyungg..."

"Hm"

"Aku lapar" Katanya sambil mengusap perut dan menunjukkan cengiran gemas

"Lapar? Baiklah ayo kita makan"

"Hehe makasih Hyung sayang" 'Cup' Jisung mengecup pipi Jeno yang mulai memerah

Jeno mulai memarkirkan mobilnya setelah sampai di restoran dekat rumah sakit, mencoba menghalau sikap Jisung yang berubah drastis. Membantu Jisung melepaskan sabuk pengaman dan keluar membantu membukakan pintu untuk sang kekasih

"Aish padahal aku bisa sendiri" Keluh Jisung

"Apapun untuk kekasihku"

Karena ucapan Jeno, telinga Jisung sukses memerah. Pipinya terasa panas dan bibirnya tidak kuasa menahan senyum. Jeno ini benar-benar

"Aku boleh pesan kimbab?" Jisung bertanya dengan mata yang berbinar

"Boleh, pesan sesukamu"

"Yey" Jisung bersorak kecil, akh sangat menyenangkan pergi dengan Jeno

"Aku juga mau bibimbab boleh?" Jeno menganggukkan kepala sebagai tanggapan

"Kalau tambah tteokbokki boleh juga?" Lagi lagi Jeno hanya mengangguk

"Kalau tambah....

"Memangnya akan habis semua itu?" Jeno menyela ucapan Jisung yang masih memilih menu. Yang benar saja, Jisung pesan makanan dalam porsi besar semua.

"Aku laparr Hyung, perutku sampai berbunyi. Kalau nanti tidak habis kan ada Hyung hehe"

Jeno menggelengkan kepala, gemas sekali kekasihnya ini.

"Yang terakhir aku mau bulgogi boleh?" Tanyanya hati-hati dengan suara pelan

Tanggapan Jeno lagi-lagi hanya mengangguk, tidak kuasa menolak keinginan Jisung

"Makasih hyungg" Katanya dengan mata yang menyipit lucu

"Minum?"

"AH IYA!!!" Katanya sedikit berteriak, membuat atensi beberapa pengunjung tertuju kearahnya

"Shhh maaf" Katanya karena kelewat exited

Jeno mengulas senyum atas tindakan Jisung. Untung saja pengunjung disini mayoritas sudah bekerja dan berusia matang. Jadi Jeno merasa nyaman berasa disini

"Aku mau cola dan air putih saja, aku juga mau satu eskrim" Katanya sambil menunjuk buku menu

"Sudah?"

Jisung mengangguk lucu sampai membuat rambutnya naik turun. Jeno mengusak rambut lembut itu dan mulai bangkit dari kursinya. Memang restoran yang mereka datangi tidak cukup besar dan kurang populer sehingga Jeno harus datang kekasir untuk memesan menu. Dan Jeno merasa lebih nyaman makan di tempat seperti ini

Setelah sesi makan selesai dimana untung saja Jeno tidak memesan makanan lagi selain makanan yang Jisung pesan sehingga makanan bisa habis dimakan berdua. Jeno menatap Jisung yang masih berupaya membersihkan bibirnya dengan tissue, takut ada yang menempel disana.

Preety Personality (Nosung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang