⊚ 22 ⊚

84 23 0
                                    

Pergerakan Taehyung mengejutkan mereka semua. Dia berdiri, terdiam sejenak sebelum mengatakan, "Maaf, kepalaku pusing. Silakan kalian nikmati hidangannya—terima kasih atas jamuannya, ya. Hanya saja, aku sedang tidak berselera hari ini. Badanku juga kurang fit." Lalu, dia meninggalkan ruang makan bersama air muka yang sulit di pahami.

Namjoon mengedikkan bahunya ketika Jimin dan Lisa sama-sama mengamati dia seakan menuntut penjelasan, menunggu jawaban yang bisa menerangkan tindakan si pemuda Kim barusan. Tatapan keduanya kentara mencari-cari sebuah alasan sampai apa yang disadari Jimin membuat dirinya spontan menunduk, dia berpikir diam-diam. Apakah sikap dingin Taehyung tadi ada hubungannya dengan perbincangan mereka di laboratorium komputer?

-----

Pintu kamar si pemuda Kim terbuka. Dia memang tidak pernah mengunci pintu kamarnya, mengingat dia hanya berdua di rumah itu bersama Namjoon. Bukan kesengajaan juga jika dia lupa bahwa kini Lisa ada di antara mereka.

Gadis itu muncul di waktu yang salah, di kondisinya yang sedang kalut. taehyung tengah duduk di kasur dengan sebelah kaki tertekuk. Tatapan datar di matanya cukup menjelaskan kondisinya saat ini tidak merasa nyaman.

"Aku enggak yakin apa yang terjadi padamu. Tapi Tae ... kita sudah belasan tahun bersama, harusnya apapun itu kita dapat berbagi dan membicarakannya secara terbuka. Mungkin akan meringankan sedikit kekesalan kamu. Aku lebih percaya jika kamu memendam sesuatu daripada beralasan sakit."  Taehyung mendongak cepat, tanpa sepatah kata dapat terungkai dari mulutnya. "Apa kehadiranku penyebabnya?" Dia melongo heran detik itu juga. Tebakan Lisa sungguh pas mengenai sasaran, namun dia berat untuk mengakui. "Kamu menyukai Jimin?"

"Lis ..."

"Ternyata benar, aku menyadarinya setelah melihat kalian berdua. Kupikir hubungan kita bakal menguntungkan posisiku."  Begitu cepat sudut matanya berair, Lisa pura-pura tertawa sambil mengusap pipinya yang basah.

"Lisa ... maafkan aku." Taehyung menariknya ke dalam pelukan. "Tadinya aku sendiri pun ragu, kemudian segalanya menyesakkan karena dia menghindariku. Ini bukan ..."

"Seharusnya aku, aku yang perlu meminta maaf pada kalian. Dia menjauh pasti karena perkataanku waktu itu. Andai aku tidak--"

"Sudahlah Lis, berhenti menyalahkan dirimu. Ini bukan soal siapa yang salah. Bahkan aku sendiri bimbang, belum tentu dia punya perasaan yang sama denganku. Jimin lebih rumit dari yang orang-orang pikir." Lisa menarik dirinya dari dekapan itu, menyaksikan raut penyesalan pada sosok di hadapannya.

"Aku enggak apa-apa. Jangan melihatku dengan pandangan begitu, memalukan sekali! Ya, meskipun rasanya aku masih ingin menangis." Lisa lagi-lagi tertawa, tawa yang justru menambah rasa bersalah pada diri Taehyung. "Aku mohon padamu, simpan ini dari Namjoon. Aku enggak mau dia tahu."

"Lalu, apa kamu tahu perasaannya? Dia menyembunyikannya lebih lama dari yang bisa kamu duga." Mendadak wajah Lisa mengernyit sekaligus terkejut akibat pengakuan tersebut.

Bersambung...

(END) Lowkey in Love with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang