⊚ 21 ⊚

86 22 2
                                    

Suasana gerah menyelubungi di ruang makan. Bukan suhu panas yang membuat pori-pori kulit menguap. Tapi, aura kaku serta kurang bersahabat menguar kuat di sana. Perseteruan di antara Taehyung dan Jimin tidak benar-benar selesai. Atau mungkin memang seharusnya tidak pernah ada. Fakta tak mengenakkan yang terjadi saat ini, keduanya dalam pengaruh emosional labil. Bahkan, Taehyung kehilangan rasa inginnya untuk meluruskan masalah ketika Jimin menodongnya dengan ucapan pedas menyakitkan. Sakit di hati belum lenyap, sekarang gadis itu justru ada di sebelahnya.

"Semua hidangan ini bikin perutku lapar. Aku hampir tidak percaya Lisa bisa menyiapkannya seorang diri, ternyata kamu calon istri idaman." Namjoon menyadari ketegangan di tengah-tengah mereka, hingga dia berupaya memecah kemelut asing itu, walau sendirinya tak tahu apa-apa. Suasana di antara Taehyung dan Jimin seakan-akan makin bergolak. Wajah mereka menjenuhkan, tidak ada keramahan terlihat. Bagai musuh bebuyutan yang kapan saja dapat saling menyerang. Sayang upayanya gagal, perkatannya tak memberi pengaruh besar atau kecil sekalipun. Baik Taehyung, Jimin dan Lisa seakan mengabaikan keberadaan Namjoon di sana. "Kupikir posisiku salah di sini, apa kalian tidak nyaman karena kehadiranku?" Akhirnya kalimat tersebut menyadarkan mereka, Lisa spontan meliriknya sambil tersenyum.

"Sebaiknya kita tidak mengabaikan semua makanan ini terlalu lama, lebih enak jika dinikmati selagi masih hangat." Setelah menggulir pandang ke Jimin san Taehyung secara bergantian, Lisa pun menyambung perkataan Namjoon.

"Ji, makan yang ini. Sedikit pedas, tapi rasanya lumayan. Aku baru saja mencobanya."  Namjoon mengambilkannya sesendok untuk menaruhnya ke piring Jimin.

Mapo tofu atau Mapo tahu sejenis olahan tahu, makanan khas Tionghoa yang cita rasanya identik dengan pedas, namun merupakan makanan populer di beberapa restoran di daerah-daerah.

"Jangan di makan!" sela Taehyung tiba-tiba saat potongan tahu berkuah kental merah tadi hampir masuk ke mulut Jimin. Sontak dahi si empu mengerut, Namjoon dan Lisa turut mengamati lewat ekspresi bingung.

"Kenapa dengan tahunya?!" Lisa langsung menyahut saking penasaran akan tindakan buru-buru tersebut. "Apa terjadi sesuatu padanya jika dia memakan masakanku?" Agak tersinggung, dia meninggikan nada bicaranya.

"Makanan ini tidak cocok untuknya, dia punya gangguan di lambung." Cepat-cepat Taehyung menjelaskan maksud ulahnya tadi, kemudian menggeser sepiring tumisan sayur dan ayam goreng crispy. Mata Lisa terus mengawasi gerak-geriknya, bersamaan raut wajah yang mulai tampak gelisah.

"Ah! Maaf, aku baru tahu kalau Jimin punya masalah lambung. Sekarang kita sudah boleh makan 'kan? Jujur saja, perutku tak bisa bertahan lagi. Aku ingin segera mencicipi semuanyai." Namjoon satu-satunya yang tidak terbawa situasi, barangkali sengaja bersikap begitu untuk mencairkan suasana.

"Yang ini khusus untukmu. Dari dulu kamu sangat suka omelet 'kan? Dan ini tempura udang, kamu harus coba karena rasanya sangat leat." Dengan menggunakan sumpit Lisa menyuapkan tempura udang ke mulut Taehyung. Keraguan tidak menghentikannya untuk menerima suapan dari tangan Lisa.

"Ji, aku minta tumis sayurnya, dong!" kata Namjoon sebelum bibirnya terbuka lebar di hadapan Jimin. "Aku mau lagi, wah ... rasanya benar-benar gurih." Namjoon mengungkapkan kenikmatan yang dia rasakan, sambil masih membuka mulut lebar-lebar guna menampung suap demi suapan sayur dari Jimin.

Interaksi demikian justru mengusik perhatian Taehyung. Alhasil, dirinya merasa kurang nyaman berada di sana. Kekecewaan berembus, dia membuang muka dari mereka.

"Tae, kamu enggak suka makanannya? Atau rasanya tidak cocok di lidahmu? Mau aku ambilkan makanan lain?" Lisa mencecarnya, ingin menunjukkan bentuk pedulinya terhadap pemuda ini. Sementara, Taehyung enggan menanggapi, selain menampakkan ekspresi datar di mukanya. Perkataan Jimin sore tadi di sekolah amat membekas di pikiran. Dan hingga kini dia seolah hendak menolak mempercayainya.

-----

(END) Lowkey in Love with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang