3. The Hybrid

7.3K 803 75
                                    

"Mmmh~ mlem-"

Renjun mengusak surai 1J telaten, mengeramasi rambut sang hybrid yang sudah lama sekali tak mandi. Untunglah 1J terbiasa dengan dingin, jadi tidak masalah dirinya diguyur oleh air dingin di pagi-pagi buta.

Sang hybrid memejamkan matanya, sedikit lidahnya keluar, merasa nyaman dimandikan oleh Renjun.
Tangan Renjun lembut sekali dan gerakan menggosoknya yang beritme teratur sukses mengikis kotoran yang menyelimuti kulit seputih salju 1J. Sekaligus membuatnya lapar dan mengantuk lagi.

Renjun menciduk air dalam bak menggunakan mangkuk plastik
kecil lalu mengguyurkannya ke kepala 1J.

BYUR

"Hehehehe," Renjun ikut tertawa mendengar gelak ringan sang hybrid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehehehe," Renjun ikut tertawa mendengar gelak ringan sang hybrid. Tampaknya 1J suka mandi.

"Sudah selesai belum?" Suara Haechan menggema masuk ke dalam pintu yang setengah tertutup.

"Belum~" sang hybrid yang menjawab. Ia mencipratkan air yang disiramkan Renjun begitu melihat kepala Haechan mengintip dan membuka pintu lebih lebar.

Haechan memejamkan matanya, mengikuti permainan 1J. "Waduh, basah deh!"

"Hihihi~"

"Sana! Mesum sekali kau," usir Renjun kejam.

"Cepat dong kalian! Aku kesepian
tahu!"

Haechan berjengit merasakan sosok lain berdiri tegak di belakangnya. Punggungnya sekilas menyentuh dada bidang Jaemin yang ikut mengintip ke dalam.

Mata Jaemin semakin menyipit melihat 1J asyik bermain air. Dinding dan ambang kamar mandinya basah semua.

Menyadari sosok sang kawan lama, Renjun menghela napas panjang. "Demi Tuhan, tagihan airmu juga akan kubayar! Bisa tidak sih wajahmu jangan menyebalkan
begitu?!"

Jaemin menatap sinis sang asisten peneliti namun menahan apapun yang ingin ia sampaikan.

Netranya fokus pada 1J. Termangu melihat betapa bahagianya sang hybrid. Kebahagiaan yang murni dari hal sederhana. Sama sekali tak ada kepalsuan di mata berbinar dan senyum manisnya.

"Aigoo~ basah semua lho aku dan Renjun," keluh Haechan main-main. "Dasar gadis nakal!"

Renjun memelototi Haechan bengis. "Siapa yang kau sebut gadis?!"

"Huh? Ya si hybrid? Siapa lagi?"

"Dia laki-laki!"

Tatapan Jaemin dan Haechan turun ke kemaluan 1J yang sedari awal berjongkok, memainkan busa di lantai. Keduanya memikirkan hal yang sama.

"Mana penisnya? Masuk ke dalam?" Heran Jaemin.

Renjun terdiam. Well, hal itu... butuh penjelasan panjang.

"Nanti... nanti semuanya kujelaskan."

.

Puas mengantar 1J menuju alam mimpi di sofa ruang tamu, Renjun, Haechan, dan Jaemin berpindah ke luar. Menghirup udara pagi yang dingin dan segar sambil menunggu datangnya fajar.

LIMBO || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang