•
•
•
•
•
•
Malam indah, bulan bersinar penuh. lampu lampu yang menerangi jalan raya. Bersaksi seorang laki-laki yang melajukan motor nya sangat cepat membelah jalan raya tengah kota.Arabian baru sampai ia udah disambut oleh para kaum hawa, mereka begitu takjub dengan ketampanan bian begitu mempesona menggunakan kaos polos putih dan jaket kulit hitam khasnya. Padahal penampilannya biasa saja entah mengapa daya tarik dan pesonanya sangat bersahabat dengan Arabian.
"Hay bos!" Sapa Vano, laki laki itu berpindah tempat duduk di samping bian. "Jam 12 balapan di mulai, ada 3 ronde. Lo ronde terakhir dengan galang sesuai kesempatan," Lirih Vano suara rendah.
"Okay,"
00:00, balapan di mulai. Ronde pertama Vano dengan Weki, sebenarnya Arabian tidak setuju Vano ikut balapan karna Arabian takut hal yang sama terjadi lagi. Ia ingat jelas sampai sekarang bagaimana tubuh Vano tergeletak di tengah jalan, darah ngalir sangat banyak. Semenjak kejadian itu Arabian melarang Vano balapan, meski tiga tahun sudah berlalu Arabian tidak bisa melupakan hal tersebut. Meskipun Vano menang.
"Good job bro!" Ucap Rayyan pada Vano menepuk bahunya.
"Thanks! ronde kedua siapa?"
"Gue," Lirih Rayyan.
Balapan ronde kedua dimulai,
"Good luck!" Kata Arabian pada Rayyan, laki-laki itu mengangguk menarik sudut bibirnya.
Dor!
Rayyan menancap gas secepat kilat mengejar Gavial, entah mengapa aruna melintas di benaknya. Tanpa gadis itu sadari Rayyan memperhatikan nya setiap gerak gerik, bahkan ia mencari tau apa saja yang bersangkutan dengan Aruna. Semenjak di resepsi pernikahan bos nya ia mulai tertarik pada Aruna, hari itu Aruna tampil elegan dress merah heels hitam. Pesona Aruna yang masih melekat di benaknya.
Rayyan menambah kecepatan, Gavial tertinggal jauh dibelakang sedikit lagi finish. Mata Rayyan tidak sengaja melihat Aruna di kerumunan orang orang ia sedang berbicara sekaligus tertawa, matanya bertemu manik coklat Aruna senyum pesona gadis itu membuat Rayyan tidak sadar ia udah mencapai garis finish dan menang.
"WOI! KELEWATAN LO MAU BALAPAN SEKALI?" celetuk Vano mengejar Rayyan.
"Lo kenapa?" Tanya Fazen.
"Gak, gue gak papa,"
Ronde ketiga dimulai, Arabian melangkah menuju motornya ia melirik Galang tersenyum meremehkan Arabian.
DOR!
Keduanya menancap gas, Arabian tertinggal ia mengejar Galang Arabian berusaha sejajar dengan Galang.
"LO KALAH CEWEK LO BUAT GUE!" pekik Galang tertawa puas.
"GUE MENANG GENG LO BUBAR!" Arabian mendahului Galang yang terdiam.
Galang mengejar Arabian, menendang motor Arabian alhasil cowok itu oleng Galang tersenyum di balik helm.
"CURANG ANJIRR!!" pekik Raifan heboh sendiri melihat kecurangan Galang.

KAMU SEDANG MEMBACA
CALLYSTA! |END|
RomansaFollow dulu sebelum baca! Selama dua tahun tinggal di Amerika, Callysta memutuskan untuk kembali ke indonesia dan sekolah disana. Callysta kembali untuk mencari tau penyebab kepergian sang bunda. Sebenarnya apa yang terjadi delapan tahun yang lalu...