Part 5

210 77 18
                                    

Happy Reading

*
*
*
*
*

Rasen melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah dan berjalan menuju kooridor kelas.  Rasen mengernyit kala dirinya menjadi pusat perhatian. Pasalnya, selama berjalan ke arah kooridor, banyak siswa - siswi yang memperhatikan Rasen dengan tatapan meledek yang disertai tawaan.

"Ada badut. ada badut!" seru laki-laki bertubuh atletis, yang diketahuinya merupakan kakak kelasnya.

Suara tawa terdengar menggelegar dari para murid yang berada di sekitaran kooridor.

"Sen, gue sewa lo buat ulang tahun adik gue, boleh nggak?"

"Woy nyalain lagunya, ada badut mau joget."

"Ayo dong Sen joget."

"Hahaha badut."

"Weh, jangan dihalangin, kasih jalan. Kalau dihalangin nanti dia ngambek, nggak jadi badut lagi haha."

Rasen menatap satu-persatu murid-murid yang berada di kanan-kirinya, mencoba mencerna kata-kata yang diucapkan oleh mereka. Langkah Rasen terhenti tepat didepan mading sekolah. Kaget. Itulah yang Rasen rasakan saat ini kala melihat beberapa foto saat ia sedang bekerja menjadi badut di taman kanak-kanak. Kini, Rasen mengerti atas tindakan murid-murid yang menertawakannya, sejak ia memasuki kooridor kelas.

Rasen mengehela napasnya, memejamkan mata, berusaha untuk meredakan emosinya. Tangannya lantas bergerak untuk mencopot semua foto-fotonya yang ada di mading. Namun, belum sempat mencopot semua fotonya, ada tangan yang menarik kasar tas ransel yang digendong Rasen, yang membuat Rasen sedikit kehilangan keseimbangan.

"Siapa yang nyuruh lo copot, hah!?!" sentaknya dengan nada marah.

Dirgantara Shailendra Keefe, cowok yang menarik kasar tas Rasen. Cowok yang bertubuh tinggi dengan potongan rambut comma hair berwarna cokelat dan mata yang berwarna cokelat ini merupakan murid kelas XI IPS 2. Dirga di cap sebagai salah satu biang onar di sekolah ini, sama seperti Alex. Mereka sama-sama pembuat masalah di sekolah ini, terutama dalam hal membully. Namun, mereka bukanlah teman dekat, melainkan musuh bebuyutan. Setiap kali tidak sengaja berpapasan, tatapan sengit akan terlihat dari kedua matanya, memancarkan aura permusuhan.

Dirga dan Alex, keduanya sama-sama memiliki sifat kasar. Keduanya sama-sama melakukan tindakan bullying di sekolah. Keduanya menjadi langganan di ruang BK. Meski begitu, mereka tetap memiliki perbedaan. Alex yang tidak pernah mempermainkan perempuan, dan Dirga yang selalu mempermainkan perempuan.

Dirga mencengkram kuat kerah seragam Rasen. "Gua tanya, siapa yang nyuruh lo copot foto-fotonya?" sentaknya sekali lagi.

Rasen enggan menjawab, membuat emosi Dirga semakin membuncah. Dirga lantas mendorong tubuh Rasen hingga terjatuh. Dirga menatap sekelilingnya, melihat ada satu murid laki-laki yang memegang kopi. Dirga mengambil kasar kopi itu dan menyiramkannya ke seragam Rasen.

Basah, bau, dan kotor. Itulah kondisi seragam Rasen saat ini. Dirinya merasa kaget akibat perbuatan Dirga. Rasen mengepalkan tangannya kuat-kuat, menatap ke arah seragamnya yang sudah kotor. Tatapan Rasen mengarah ke sekelilingnya, tidak ada yang membantunya, mereka justru menertawakan kondisinya saat ini.

Dari kejauhan, terlihat perempuan dengan rambut panjang yang di curly serta bandana kuning yang menghiasi rambutnya. Senyum miring tercetak jelas di bibirnya, merasa senang melihat aksi pembullyan yang terjadi tak jauh darinya. Yup, sudah dipastikan dalang dari semua foto-foto tersebut ialah perempuan ini, Nesya.



Rasendra; i love you, but.. [TERBIT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang