Part 13

103 38 7
                                    

"MAMA!!!!" Seru gadis itu kala melihat mamanya yang berada di ruang keluarga.

Betapa senangnya gadis itu ketika sang-Ibu sudah kembali ke rumah setelah berhari-hari di luar kota.

Nesya berlari—berhambur ke pelukan yang sangat ia rindukan belakangan ini. "Mama udah pulang kok nggak bangunin aku sih?" Ucapnya sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

Rina terkekeh, tangannya bergerak mengelus puncak kepala anak gadisnya itu. "Tadi Mama cek ke kamar tapi kamu lagi tidur, jadi Mama nggak bangunin deh."

"Ih, harusnya bangunin aku!" Kesalnya, "Mama sampai jam berapa tadi?" Lanjutnya sembari memeluk erat wanita kesayangannya, Rina.

"Jam 09.00 pagi Mama baru sampai."

Nesya mendongak, menatap wajah perempuan yang sangat ia rindukan. "Papa nggak pulang ya, Ma?"

Rina menepuk-nepuk pelan pundak sang anak, berusaha memberikan pengertian. "Papa belum bisa pulang, Sayang," ujarnya yang disambut raut wajah sedih Nesya.

"Kenapa sih Papa sibuk terus? Aku dilupain," lirih Nesya.

"Papa nggak pernah lupa sama kamu, Nesya. Hanya saja, untuk saat ini papa benar-benar lagi sibuk, jadi belum bisa pulang, kamu yang sabar, ya?" Ujarnya mencoba memberikan pengertian kepada anaknya, "oh iya, mau jalan-jalan sama Mama nggak? Mumpung hari ini hari Sabtu, lho," ajak Rina yang langsung disambut anggukan kepala dari Nesya.

"Aku mandi dulu kalo gitu." Ujar Nesya sembari melepaskan pelukannya dan berlari menuju kamarnya.

"Hati-hati sayang, nanti kamu jatuh," teriak Rina yang takut anaknya jatuh akibat berlari.

Rina tersenyum melihat anaknya yang terlihat begitu senang ketika dirinya mengajak untuk pergi bersama. Setidaknya, ia harus bisa memberikan sedikit waktunya untuk anak kesayangannya, sebelum nanti malam kembali pergi ke luar kota.

*****

Sore ini, Nesya dan Mamanya—Rina sedang berjalan-jalan di sebuah Mall yang sangat luas. Keduanya menghabiskan waktu bersama, tanpa Nesya tau bahwa kebahagiaannya hanyalah sebuah ilusi semata.

Setelah hampir 3 jam memutari satu Mall untuk berbelanja berbagai macam kebutuhan, Nesya dan Rina akhirnya memutuskan untuk singgah di salah satu restoran sushi kesukaannya.

"Aku senang banget akhirnya bisa quality time bareng Mama lagi," ucap Nesya sembari tersenyum senang menatap Mamanya.

"Mama juga senang. Akhirnya, bisa lihat senyum cantik ini terbit di wajah anak Mama setelah sekian lama cemberut mulu," balasnya sembari terkekeh pelan.

Nesya mengerucutkan bibirnya kesal, "Gimana nggak cemberut coba? Aku ditinggal terus sama Mama dan Papa."

"Maaf ya Sayang, akhir-akhir ini kerjaan Mama lagi banyak banget jadi susah untuk pulang. Ini aja Mama maksain diri untuk pulang sebentar biar bisa lihat anak Mama."

Nesya mengernyitkan dahinya, "Sebentar? Emangnya sampai kapan Mama di rumah? Pasti lama, kan?"

Rina tersenyum, tangannya bergerak mengenggam tangan Nesya yang ada di atas meja. "Sebentar lagi Mama harus ke bandara, Sayang. Mama harus ke kalimantan untuk lihat proyek yang lagi dijalanin di sana."

Nesya menarik tangannya yang di genggam, matanya memanas kala mendengar penuturan Rina. "Kenapa, Ma?" Tanyanya dengan bibir yang bergetar.

Rasendra; i love you, but.. [TERBIT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang