Pagi ini langit sedikit mendung, jalanan dan pepohonan yang basah akibat hujan semalam turut menyuarakan suasana pagi yang dinginnya begitu menusuk di kulit manusia. Di pagi ini, banyak sekali manusia yang memulai aktivitasnya hingga membuat kepadatan di jalan terjadi. Banyaknya manusia yang turut meramaikan jalanan dengan tujuan untuk sekadar pergi mencari makan, sekolah, ataupun kerja.
Di sebuah rumah yang sangat sederhana, dengan 2 kamar tidur di dalamnya terdapat sebuah keluarga yang hidup serba kekurangan. Rasendra Ocean Aaraga.
"RASEN!!!!" Teriakkan dari seorang wanita paruh baya itu menyambut suasana pagi di rumah sederhana itu.
Tok
Tok
Tok"RASEN BUKA PINTUNYA!!!"
Cowok dengan tinggi 175 cm yang memiliki kulit sawo matang itu tengah membantu adik-adiknya mempersiapkan sarapan, lantas berjalan menuju pintu.
"Iya, Bu."
"Mana uang kontrakan? Ini udah waktunya bayar, Rasen."
Rasen yang mendengar—sontak menutup pintu rumah agar hal ini tidak terdengar oleh adik-adiknya.
"Bu maaf, tapi saya baru ada uang segini." Ucap Rasen sembari menyerahkan 4 lembar uang merah kepada pemilik kontrakan, "saya janji besok sisanya akan saya bayar," lanjutnya dengan suara yang mencoba meyakinkan pemilik kontrakan tersebut.
"Aduh gimana sih kamu ini? Setiap bayar kontrakan pasti selalu telat terus. Saya ini capek nagih ke kamu terus."
"Iya bu maaf, saya janji kali ini nggak akan ngulur waktu lebih lama lagi."
"Kalau kamu ngelanggar janji kamu itu gimana hah? Kamu udah sering nggak tepat janji, Rasen."
"Bu, kali ini beneran. Besok saya baru dapat gaji dari tempat kerja, jadi setelah kerja saya akan langsung kerumah Ibu untuk bayar."
"Ya sudah, kali ini saya percaya sama kamu. Awas aja kalau besok kamu tidak bayar, saya mau kamu keluar dari kontrakan saya!" Ancam Ibu pemilik kontrakan yang langsung melenggang pergi meninggalkan pekarangan rumah Rasen.
Rasen hanya bisa menghela napas panjang, uang dari hasil kerjanya besok akan digunakan lagi untuk membayar sisa uang kontrakan. Padahal, uang itu seharusnya digunakan untuk makan sehari-hari mereka. Lalu, darimana lagi Ia mendapatkan uang untuk makan? Apa Rasen harus mencari kerja tambahan untuk sekadar membeli makanan untuk adik-adiknya? Entahlah, Rasen sendiri juga pusing memikirkan hal ini.
Setelah lama berkutat dengan pikirannya, Rasen lantas masuk kembali ke dalam rumah.
"Abang, tadi itu bu Ratih ya?" Tanya Aluna, Adik perempuan Rasen.
Rasendra Ocean Aaraga yang kerap dipanggil Rasen merupakan anak pertama dari keluarga Rena Arlana Putri dan Surya Aaraga. Rasen memiliki 3 adik, 1 perempuan dan 2 adik kembar laki-laki. Rasen saat ini merupakan siswa baru di SMA Cakrabuana.
Aluna Putri Aaraga, adik perempuannya merupakan siswi kelas 2 di SMP Cikana. Sedangkan kedua adik kembarnya, Zeanno Raskala Aaraga dan Deanno Reskala Aaraga saat ini masih berada di bangku sekolah dasar kelas 2.
Rasen dan Aluna berhasil masuk ke sekolah favorite berkat beasiswa. Keduanya memiliki otak yang cerdas dengan segudang prestasi dari bidang akademik maupun non-akademik.
Rasen yang ditanya hanya bisa tersenyum kecil, "Iya, tapi udah aman kok, jadi kamu nggak perlu mikirin ya."
Aluna yang mendengarnya hanyak mengangguk paham, meskipun ia tau apa yang terjadi tapi ia tidak berani untuk bertanya lebih lanjut kepada sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasendra; i love you, but.. [TERBIT] ✔️
Genç KurguBagaimana rasanya mencintai seseorang yang pernah melakukan _bullying_ pada kita? Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang pernah bersikap sangat buruk pada kita? Bagaimana rasanya merindukan seseorang yang pernah menjadi momok mengerikan dalam hi...