Happy Reading!
*
*
*
*
*Saat ini, Rasen sedang berada di kelas karena bel istirahat telah berbunyi. Rasen tidak pergi ke kantin, melainkan membawa bekal yang berisi nasi, tempe orek, dan sayur tahu. Menu yang sederhana, namun bisa membuatnya kenyang hingga sekolah selesai.
Saat sedang asyik memakan, tiba-tiba ada yang menggeser tempat makannya dengan kencang, membuat makanan itu terjatuh berceceran di lantai.
Rasen menatap iba makanannya. Wajahnya mendongak, melihat siapa yang tega melakukan ini.
"Kenapa? Nggak suka?" tanya cowok di hadapannya ini dengan mata tajam. Dino. Rasen sangat mengenali cowok ini.
Dino Rhyaksa, merupakan salah satu teman di kelasnya yang seringkali keluar masuk ruang BK. Dia juga merupakan salah satu siswa yang suka sekali melakukan tindakan bullying kepada anak-anak yang kurang mampu.
Dino dan kedua temannya—Arya dan Riksa, menatap remeh ke arah Rasen.
"Lo keterlaluan, No," desis Rasen, menatap tajam wajah Dino.
Dino tersenyum miring menatap Rasen, "Sorry, sengaja," ujarnya yang dibalas dengan tawaan dari Arya dan Riksa.
Arya lantas maju. Tangannya tergerak untuk merapikan kerah seragam Rasen, "Wih cakep juga nih seragam lo, dapat duit dari mana buat beli nih baju?" tanyanya dengan nada yang meremehkan.
"Nyolong kali, Ar," jawab Riksa.
Rasen hanya diam, menatap ke-3 cowok yang saat ini sedang merendahkan dirinya. Tangannya bergerak untuk mengepal, ingin rasanya Rasen menonjok orang-orang ini. Namun, Ia tau konsekuensi dari melakukan hal tersebut.
Rasen memang tidak berani jika melawan kakak kelasnya seperti Nesya, Dirga, dan Alex. Namun, dirinya sangat berani jika harus melawan teman sekalasnya ini.
Akan tetapi, keadilan di sekolah ini tidaklah berlaku untuk orang-orang sepertinya. Meski yang dilakukan Rasen adalah membela diri, tetap saja ia akan disalahkan oleh guru-guru di sekolah ini.
Memang, orang yang tidak punya apa-apa seperti Rasen, bisa melakukan apa, selain menerima perlakuan mereka mentah-mentah?
Dino menatapnya dengan angkuh, "Kenapa diam? Takut, heh?"
Rasen memejamkan matanya sejenak, dirinya tidak boleh gegabah untuk melawan orang di hadapannya ini, "Bisa nggak usah ganggu gue?" Tanyanya yang terdengar serius.
Riksa yang mendengar lantas mendorong bahu Rasen hingga tubuh cowok itu membentur tembok belakang. "Wah, udah mulai songong lo, miskin?"
Dino tersenyum sinis, "Arya, ambil makanan dia yang udah jatoh," suruhnya yang langsung ditanggapi oleh Arya.
Arya memungut kembali makanan yang telah berjejeran dengan jijik, lalu dimasukkan ke dalam kotak makan itu. Setelah selesai, Arya memberikannya kepada Dino.
Dino tersenyum menatap kotak makan di tangannya, tatapannya lalu berpindah pada sosok Rasen yang sudah ditahan oleh Arya dan Riksa.
Rasen menatap heran ke arah Dino, "Lo mau ngapain?" tanyanya dengan panik. "Lepasin gue!" serunya sembari berusaha melepaskan diri dari genggaman Arya dan Riksa.
Dino mundur beberapa langkah, lalu, dengan gerakan cepat ia layangkan kotak makan itu—tepat mengenai wajah Rasen.
Hal ini membuat nasi beserta lauk-pauk berceceran di wajahnya, hingga mengenai seragam cowok itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasendra; i love you, but.. [TERBIT] ✔️
Genç KurguBagaimana rasanya mencintai seseorang yang pernah melakukan _bullying_ pada kita? Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang pernah bersikap sangat buruk pada kita? Bagaimana rasanya merindukan seseorang yang pernah menjadi momok mengerikan dalam hi...