Part 19

95 35 18
                                    

"Fuck mencintai secara diam. Aku siap mencintaimu secara ugal-ugalan." - Anesya

Knp jd jamet yyy si nesya?😭😭

*
*
*
*
*

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Dan Nesya, masih betah duduk di bangku panjang yang ada di parkiran—menunggu seseorang.

Sejak pagi, Nesya berusaha untuk tidak bertemu dengan cowok yang senang sekali menganggu pikirannya. Bahkan, setiap kali tak sengaja bertemu, Nesya selalu menghindari tatapannya dengan Rasen. Entah kenapa rasanya sangat gugup—sejak papanya meminta dirinya membawa Rasen hari ini ke rumahnya.

Nesya memandangi langit sore yang terlihat begitu teduh—menandakan akan segera datangnya hujan. Berkali-kali tubuh gadis itu menghela napas kasar dan bergerak tak nyaman.

Nesya menyapukan pandangannya ke arah kooridor yang menghubungkan antara parkiran dengan kelas. Matanya menatap satu persatu murid yang mulai berhamburan menuju gerbang—mencari seseorang yang sejak tadi ia hindari.

Saat melihat cowok itu, tangannya saling bertaut. Pikirannya sangat kalut kala cowok itu mendekat ke arahnya—ralat, menuju parkiran yang ada di hadapan Nesya.

Saat langkah cowok itu semakin dekat, Nesya berteriak—memanggil pemilik nama yang melekat di kepalanya. Rasendra.

Rasen mendekat kala namanya dipanggil, "Kenapa, Sya?" Tanyanya penasaran.

Sebenarnya, sejak tadi Rasen bertanya-tanya atas tingkah Nesya yang terkesan menjauhi dirinya. Rasen berpikir, apakah dirinya melakukan kesalahan? Sehingga gadis itu menjauhinya.

Nesya diam menatap wajah cowok itu. Dirinya bingung harus memberikan alasan apa agar cowok di hadapannya ini mau datang ke rumahnya dan bertemu papanya.

"Sya? Kok diam?" Tanya Rasen sembari melambaikan tangannya di wajah gadis itu.

Nesya menarik napas sebentar. Oke, saatnya menjadi cegil. Fuck mencintai dalam diam, saatnya mencintai secara nekat dan ugal-ugalan, batin Nesya dengan penuh tekad.

Nesya berdiri, "Ayo ke rumah gue!" Katanya penuh dengan penegasan.

"H-hah?"

"Ayo ke rumah gue dan ketemu sama Papa."

"H-hah? Maksudnya gimana?

Nesya berdecak, tangannya memegang lengan Rasen dan menariknya menuju mobil merah miliknya. "Gue mau lo ketemu sama Papa gue."

Rasen menghentikan langkahnya, "Buat apa?"

"Papa gue yang minta!" Serunya frustasi.

"Y-ya tapi kenapa?" Tanyanya masih tak mengerti.

Nesya menghembuskan napasnya kasar, "Gue suka sama lo dan papa gue tau itu. Makanya dia mau ketemu sama cowok yang disukain anaknya, jadi gue harus bawa lo ke rumah sekarang!"

"Tt-ttapi Sy—

Nesya kembali menarik tangan Rasen, "Nggak butuh penolakan."


*****

Di sinilah Rasen berada—di rumah gadis yang menariknya secara paksa.

Rasen duduk berhadapan dengan Afka yang menatapnya penuh curiga. Ada rasa tegang di dalam tubuh Rasen. Pasalnya, ia sendiri juga tidak siap jika menghadap orang tua Nesya secara mendadak. Jika hal itu tidak mendadak, Rasen pasti tidak akan se-tegang ini.

Rasendra; i love you, but.. [TERBIT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang