[BL] Reborn as A Subtitute

Bab 30

Belakang panggung, lounge VIP.

Sheng Kongzhi duduk di kursi berlengan dengan mata terpejam, sedang bersantai.

Kedua penata rias di sampingnya berbisik: "Apa ia tertidur?"

"Mungkin, bukankah ia di bagian akhir? Masih ada lebih dari sejam lagi ...."

"Pertunjukan yang mana sekarang?"

"Sekarang?"

Para penata rias itu menengadahkan kepala mereka dan menoleh ke TV di dinding. Layarnya menyiarkan panggung itu. Stik drum si pemuda melayang di depan kamera, suaranya jernih dan indah.

Para penata rias itu pun melupakan apa yang tengah mereka bicarakan, terlarut dalam pertunjukan si pemain drum.

Di belakang mereka, Sheng Kongzhi membuka matanya ketika ia mendengar suara itu dan tiba-tiba melihat ke arah layar dengan tatapan penuh ketidakpercayaan.

***

Pertunjukan pertama "Ji Hui" di panggung besar, tidak mengatakan bahwa itu berakhir sempurna, tetapi setidaknya, itu tidak merusak pertunjukkannya.

Namun jelas tidak semua orang puas dengan hasilnya.

"Kau sengaja melakukannya! Kau sengaja mempermalukanku, kan?!" Setelah pertunjukan, Wang Pengpeng menuntut dengan garang, mencengkeram kerah Ji Sheng.

"Aku hanya mengisi kekosongannya." Ji Sheng berujar dengan tenang, "Penonton tidak menghabiskan uang untuk menonton pantomim. Kau tidak bersuara karena berbagai alasan, jadi aku hanya bisa menggigit pelurunya. Jika aku tidak bernyanyi dengan baik, tolong maafkan aku. Bagaimanapun juga, pekerjaanku adalah pemain drum, aku hanya bernyanyi untuk menutupi kesalahan orang lain."

(T/N: menggigit peluru—melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan dengan terpaksa karena tak ada pilihan lain.)

"Kau!" Wang Pengpeng yang wajahnya memerah pun meraung, "Dasar pelacur yang tidur demi uang, petani melarat dari daerah miskin. Percaya atau tidak, aku bisa memblokirmu hanya dengan satu panggilan telepon! Bahkan jika kau memohon ke majikan emas satu ke yang lainnya, kau bahkan tidak akan bisa naik ke panggung."

Sudut bibir Ji Sheng berkedut sewaktu ia menyaksikan ketidakbecusan dan kemarahannya dengan dingin.

Wang Pengpeng dibuat marah dengan cemoohannya dan mengangkat tangannya untuk memukulnya.

Bai Fei dengan cepat menghentikan tinjunya dengan tangannya dan berkata dengan geram: "Apa kau sudah cukup gila? Kau punya keberanian untuk memarahi sesorang yang melakukan pekerjaan yang bagus setelah kesalahanmu sendiri. Selain itu, bisakah kontak kasarmu itu menyentuh Xie Xuanming?"

Setelah mendengar nama Xie Xuanming, kemarahan Wang Pengpeng mencair dengan cepat seperti es di bawah api.

Setelah pertunjukan, ia hanya kehilangan mukanya. Dengan sokongannya, perusahaan akan memberikannya pekerjaan lain dan tidak akan ada tuduhan.

Jika Xie Xuanming disinggung, tidak akan ada yang bisa melindunginya.

Xie Xuanming selalu memukuli orang tanpa memandang latar belakang mereka.

Dada Wang Pengpeng kembang kempis dengan keras, dan ia merasa lengkungan bibir Ji Sheng menjadi mengerikan selain adanya kebencian.

Ia mendorong Ji Sheng dengan galak, melemparkan "Kau tunggu saja" yang bermartabat, berbalik dan pergi.

Kedua sahabat karibnya juga mengikuti.

Setelah Wang Pengpeng pergi, ekspresi Bai Fei pun rileks; ia menoleh ke Ji Sheng dan berkata, "Terima kasih untuk yang barusan ini. Tanpa dirimu, pertunjukannya akan jelek."