"Kenapa kau menelepon?"
Ketika Ji Sheng mengangkat telepon Xie Xuanming, kata-katanya masih mengandung emosi akibat perdebatannya dengan Sheng Kongzhi.
Mendengar ketidaksenangan yang kentara dalam nada bicaranya, Xie Xuanming pun terdiam.
"Apa aku mengganggumu, uhuk ... maaf ...." Ia batuk-batuk, meminta maaf dengan suara rendah, dan kemudian berbisik sebelum Ji Sheng buka mulut, "Aku agak sakit kepala."
Nada suaranya lebih lembut ketimbang biasanya; ia menghela napas dalam diam, terdengar agak lemah.
Ji Sheng mengesampingkan kemarahannya, mencengkeram ponselnya dan bertanya dengan gugup, "Ada apa, apa kau terserang flu?! Apakah gara-gara hujan yang sebelumnya?"
"Mungkin ...." Xie Xuanming batuk-batuk di ujung telepon lainnya.
Xie Xuanming sangat sehat dan tidak pernah masuk rumah sakit lebih dari satu kali semenjak ia masih kecil. Siapa yang menyangka bahwa akan ada kejadian seperti ini kali ini. Tenggorokannya agak sakit di hari pertama kehujanan tetapi ia melanjutkan syuting selama beberapa hari tanpa memedulikannya. Sewaktu batuk-batuknya tak kunjung berhenti, Xie Xuanming sedikit memedulikannya dan meminum obat flu kadaluarsa yang ditemukan di tasnya. Keesokan harinya, kondisinya memburuk dan ia terserang demam parah.
Terlepas dari kendali dirinya, ia tetap tidak sanggup menyembunyikan ketidaknyamanan fisiknya. Xie Xuanming terlalu linglung selama syuting; setelah ia membuat beberapa kesalahan dalam lamunannya, sutradara hanya mengirimkannya kembali ke kamarnya untuk istirahat sambil berkata, "Buang-buang waktu untuk syuting."
Xie Xuanming makan dua suapan tanpa nafsu makan dan tertidur. Ia terbangun dengan sakit kepala yang parah. Ia tidak mau pergi ke rumah sakit. Sebaliknya, ia meraih ponselnya dan menelepon Ji Sheng.
Walaupun tidak ada dasar yang ilmiah soal itu, ketika Xie Xuanming mendengarkan pertanyaan gelisah Ji Sheng di seberang telepon, "Apakah demam?", "Sudahkah kau ke dokter?", "Sudah minum obat?", semangatnya pun membaik seketika. Sudut bibirnya terangkat tak terkendali dan sakit kepala itu langsung bukan lagi suatu masalah.
"Aku baik-baik saja." Xie Xuanming batuk lagi dan berbisik, "Hanya saja, karena aku bosan tinggal sendirian di hotel, dan aku tidak tahu harus menelepon siapa."
Ia berkata: "Teleponnya tidak tersambung tadi. Kurasa kau sibuk dengan sesuatu, Kakak Ji, dan kau tidak akan menjawab teleponku."
Ia mengatakannya dengan cara yang menyedihkan, dan Ji Sheng seketika mengaitkannya dengan keadaan keluarganya. Ia mengingat telepon pertama yang tidak dijawabnya dan hatinya pun mengerut kesakitan.
"Maafkan aku." Ji Sheng berkata, "Aku hanya ... ada sesuatu yang kulakukan dan terlambat mengangkatnya."
"Apakah sudah ditangani sekarang?"
"Begitulah."
"Kakak Ji, bisakah kau menyanyikanku sebuah lagu?" Xie Xuanming batuk-batuk lagi dan berkata dengan suara kecil, "Kepalaku sakit, perutku sakit, aku tidak bisa makan, dan aku tidak bisa tidur setelah baringan sekian lama."
"Bahkan jika aku bernyanyi untukmu, itu tidak akan menghentikan kepalamu yang sakit." Ji Sheng agak khawatir, "Bagaimana kalau aku pesankan obat flu untukmu, atau kalau kau ingin makan sesuatu, akan kupesankan makanan."
"Aku sudah minum obat dan tak berselera makan." Xie Xuanming berkata lemah, "Hanya sakit kepala. Nyanyikan aku sebuah lagu. Aku tidak akan merasa begitu sakit kalau kau menyanyikanku sebuah lagu."
"...." Meskipun sangat matrealistis, Ji Sheng pun tak punya pilihan lain, "Oke, mau dinyanyikan apa?"
"Fruit candy, lagu Qingchu dari kompetisi Festival Band."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Reborn as A Subtitute
Random[Novel Terjemahan] Author : PDG Tahun : 2021 Jumlah Chapter : 95 chapters + 3 extras Sinopsis Di kehidupan sebelumnya, Ji Sheng adalah bintang populer yang difitnah dan akhirnya meninggal penuh aib. Terlahir kembali sebagai artis rendahan, Ji Sheng...