Bab 71

12 7 0
                                    

Tangan Ji Sheng bergetar dan ia mematikan ponselnya dengan keras.

"Kenapa kau matikan? Jawab saja." Xie Xuanming berujar dingin, "Terus pergilah berkencan tanpa memberitahuku, mantan pacarmu tidak bisa menunggu."

Ia terdiam dan berkata tidak yakin: "Apakah itu mantan pacar?"

Ji Sheng: ....

Ji Sheng: Aku sudah mati, mantan pacar tidak melanjutkan karir mereka di alam baka.

Ji Sheng memegangi keningnya: "Iya ... kami putus sebelumnya."

"Oh, kau tidak memberitahuku ini juga." Tampaknya Xie Xuanming mengingat-ingat hal lain dalam benaknya, tetapi ekspresinya agak tenang.

Setelah tinggal di sisi Xie Xuanming selama beberapa waktu, Ji Sheng sudah menjadi profesional dalam membaca mikroekspresi satu-satunya masternya, Xie Xuanming. Tentu saja, pembalikan keadaan ini tidak akan terlewatkan.

Ia menunjukkan catatan panggilan baru-baru ini dan menjelaskan: "Aku sungguh tidak menghubungi Sheng Kongzhi. Ia mengganti nomornya dan menelepon."

Xie Xuanming melirik: "En."

"Aku tidak akan bertemu dengannya tanpa memberitahumu ... aku sama sekali tidak akan pergi menemuinya."

"Silakan saja."

"Untuk lebih tepatnya, aku sama sekali tidak mau bertemu dengannya ... huh?" Ji Sheng terkejut. Ia menolehkan kepalanya ke arah Xie Xuanming. Matanya terbelalak; bahkan tahi lalat di sudut matanya seolah tercengang.

"Silakan saja." Xie Xuanming meliriknya dari samping dan tampaknya suasana hatinya lumayan membaik melihat tampang kagetnya.

Ia bahkan ingin sedikit mencubit wajahnya.

"Ia menghubungimu berkali-kali, pasti ada hal penting yang ingin dibicarakan, bukan hanya merasa ingin bernostalgia denganmu." Xie Xuanming menggesekkan jari-jarinya di setir beberapa kali, "Apakah menurutmu ia adalah tipe orang yang akan bersikap impulsif berulang kali hanya karena perasaan?"

Ji Sheng berpikir sejenak dan mengakui: "Memang tidak."

"Jadi, pergi dan bicaralah," kata Xie Xuanming, "Aku juga benar-benar penasaran, hal besar apa yang hendak dibicarakannya denganmu."

".... Oke."

Ji Sheng mengirimi Sheng Kongzhi pesan, dan keduanya menyepakati waktu yang pas untuk bertemu di sebuah kafe pribadi.

Kafenya besar, dimiliki oleh seorang ratu film yang sudah pensiun, sangat pengertian terhadap rekan-rekannya, dengan bilik dan tirai di dalamnya.

Ketika Ji Sheng berjalan ke dalam biliknya, Sheng Kongzhi, yang sudah menunggu lama, berdiri dan berujar gembira: "Xiao Sheng."

Ia maju dua langkah dan meraih tangan Ji Sheng, wajahnya diliputi kebahagiaan yang tulus.

Ji Sheng mengerutkan dahi dan menepis tangannya, namun sayang sekali tidak bisa melepaskannya.

"Sheng Kongzhi," ia berkata, "Mungkin ada reporter di ruang sebelah, jadi perhatikanlah."

Ji Sheng mengisyaratkan ke samping dengan matanya, dan Sheng Kongzhi mengikuti. Ruangan itu terpisah oleh kaca cokelat dan melalui transparansi palsunya, ia memang bisa melihat sosok di ruangan sebelah.

Tubuh Sheng Kongzhi jadi kaku, ia melepaskan tangannya dengan tidak senang, namun setelah beberapa saat ia jadi tenang dan berkata sambil menghibur, "Tidak apa-apa, bahkan jika kita tertangkap kamera, kita beli saja beritanya. Tidak akan memengaruhimu."

[BL] Reborn as A SubtituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang