Pada akhir pertunjukan, panggung yang terangkat dengan drum itu perlahan-lahan mendarat. Panel kaca itu pun menempel kuat di atas panggung lagi tetapi Ji Sheng masih duduk tak bergerak di kursi drum.
"Xiao Hui?" Lu Haoren menunggu sekian lama dan masih tidak melihatnya maju ke depan untuk penutupan, berbalik untuk mengingatkannya.
Barulah kemudian Ji Sheng membungkuk dan menurunkan stik drumnya. Tangannya agak gemetar dan ujung stik drum yang bergetar itu mengenai panel kaca dengan bunyi yang sumbang.
Ia bangkit sembari berpegangan ke peralatan drum dan menguatkan dirinya untuk berjalan ke depan, kemudian membungkuk bersama sisa anggota Niepan lainnya dan berjalan turun dari panggung.
Begitu di belakang panggung, si pemain keyboard melompat-lompat sembari berkacak pinggang dan kepalanya menoleh kanan-kiri dengan liar.
"Barusan itu adalah pertunjukan yang tak terkalahkan!" Ia berteriak dengan bersemangat, "Kita pasti juara satu kali ini!"
"Kecilkan suaramu." Lu Haoren mematahkan semangatnya selagi ia menoleh untuk melihat ke arah Ji Sheng. Barusan di atas panggung, para anggota meresapi pertunjukan dan si pemain drum diposisikan di bagian belakang, jadi Ji Sheng naik dan turun tanpa disadari oleh para anggota Niepan. Hanya Lu Haoren, si penyanyi utama, yang berbalik selama periode pertunjukan bebas dan terkejut melihat Ji Sheng melayang di bawah langit-langit bersama drumnya.
Tidak ada desain panggung semacam itu selama latihan.
Lu Haoren menanyai Ji Sheng dengan heran: "Kenapa kau tiba-tiba saja naik ke atas barusan? Kapan kau mendiskusikannya dengan tim program ...."
Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, ia melihat Ji Sheng merosot. Kaki Ji Sheng lemas; ia meraih kursi dan berlutut, memeluk tempat duduk itu dan batuk-batuk beberapa kali, terengah-engah.
"Xiao Hui?!"
"Ada apa?!"
"Apa kau baik-baik saja?!"
Para anggota Niepan yang kaget pun dengan cepat mengerumuninya.
Huang Sizhe mengambil beberapa langkah maju dan berjongkok, berujar gelisah, "Ji Hui! Bagaimana keadaanmu? Apa yang terjadi?"
Ia mencoba membantu Ji Sheng dan memeriksa apa yang terjadi, tetapi tangannya diraih dan kemudian ia diangkat dan dilempar ke samping dengan cengkeraman di kerah pakaiannya.
Huang Sizhe terhuyung-huyung beberapa langkah, berdiri, dan memfokuskan pandangannya pada Xie Xuanming.
Xie Xuanming mendorong Huang Sizhe ke samping dengan gerakan yang alami dan berjongkok di samping Ji Sheng.
"Xie—" Wajah Huang Sizhe berubah dari putih ke keunguan. Segera setelah ia mulai meraung, ia ditahan oleh anggota lainnya yang membekap mulutnya.
Hanya bercanda; kalau anak ini tidak menginginkan masa depan, Niepan masih menginginkan seorang pemain bass.
Meskipun ini bukan pertama kalinya ia bertentangan dengan Kaisar Xie.
Xie Xuanming menatap Ji Sheng, melihat wajah pucatnya, mengerutkan dahi, mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk punggungnya dengan kuat, membantunya menenangkan pernapasannya.
"Seenaknya pergi, huh!" Bentak Huang Sizhe, melepaskan diri dari kekangan anggota lainnya, "Masih ada satu grup lagi, dan Guru Xie turun dari panggung? Bukankah ini melalaikan tugas?"
Xie Xuanming mengabaikannya, hanya memandangi Ji Sheng, dan berkata, "Bawakan aku segelas air."
Para anggota band saling berpandangan, bertanya-tanya kepada siapakah Xie Xuanming berbicara. Huang Sizhe sangat kesal: "Kenapa akan mendengarkanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Reborn as A Subtitute
Random[Novel Terjemahan] Author : PDG Tahun : 2021 Jumlah Chapter : 95 chapters + 3 extras Sinopsis Di kehidupan sebelumnya, Ji Sheng adalah bintang populer yang difitnah dan akhirnya meninggal penuh aib. Terlahir kembali sebagai artis rendahan, Ji Sheng...