Ji Sheng duduk di luar ruang operasi dengan kepala tertunduk dan tangan yang mengepal erat.
Ia menerima berita kecelakaan Ji Yueming selama rekaman acara, bergegas ke rumah sakit untuk menandatangani sejumlah berkas dan duduk di bangku tanpa bergerak lagi.
Ponsel di sakunya bergetar dari waktu ke waktu. Ia tidak tahu pesan dari siapakah itu.
Bisa saja asistennya, Sheng Kongzhi, Li Tan ....
Ji Sheng tidak repot-repot memeriksanya; seluruh perhatiannya tertuju pada cahaya merah di atas ruang operasi yang mengatakan "sedang operasi".
Ia tidak tahu berapa lama itu berlangsung, tetapi cahaya merah itu akhirnya berubah hijau.
Ji Sheng berdiri tiba-tiba; pintu ruang operasi terbuka, dan dokter pun berjalan keluar.
Ji Sheng dengan cepat mengambil dua langkah maju; bibirnya bergerak, dan ia bertanya takut-takut, "Dokter ...."
"Operasinya berjalan lancar." Setelah bertahun-tahun praktik, dokter itu mengerti betul suasana hati keluarga pasien. Ia menyebutkan poin kuncinya dengan singkat, "Pasien sudah lepas dari bahaya."
Tubuh Ji Sheng agak merosot; sarafnya yang tegang mendadak rileks, membawakan sakit berdenyut di pelipisnya. Mata keringnya berkedip dan ia berujar dengan suara serak, "Terima kasih."
"Tidak perlu." Dokter itu menyerahkannya dokumennya, "Pasien mengalami pukulan kepala yang keras, ada kemungkinan gegar otaak. Perlu dijalankan beberapa tes selanjutnya .... Kau bisa pergi ke lantai bawah dan membayar dulu."
"Oke."
Ji Sheng buru-buru mengambil dokumen itu, melirik daftarnya, mengangkat kepalanya dan bertanya, "Dokter, bolehkah aku bertanya berapa banyak biayanya?"
Dokter itu mengucapkan angkanya dan Ji Sheng membeku sedetik, menelan ludah dengan susah payah, matanya merah, "Aku tidak punya uang sebanyak itu ... saat ini."
Ji Sheng memberitahu yang sebenarnya. Tanggal pembayaran adalah penghujung tahun. Sekarang masih belum pertengahan tahun; ia hanya menerima sedikit sekali pembayaran yang tidak cukup untuk menangani pengeluaran besar.
"Kau tidak perlu membayarkan uangnya sekaligus. Bayarlah dulu untuk operasi, tes, dan obat-obatan. Jumlah yang kusebutkan termasuk biaya kelanjutan di rumah sakit untuk pemulihan, tidak perlu buru-buru membayarnya ...." Dokter itu berkata, menyebutkan angka lain yang lebih kecil.
"Bayar saja sebanyak itu dulu."
Ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan si dokter dan tak bisa berlama-lama. Ia mengucapkan beberapa patah kata lagi pada Ji Sheng dan pergi terburu-buru.
Ji Sheng duduk diam, sembari memegangi dokumennya. Kemudian ia memeriksa saldo beberapa kartunya, melihat ke Alipay, dan WeChat, akhirnya menyadari dengan tak berdaya bahwa, bahkan dengan biaya yang sudah dikurangi, tetap masih ada kekurangan yang cukup besar.
Rumah sakit bukanlah perusahaan amal; tanpa pembayaran uang, tes selanjutnya tidak akan dilakukan.
Ji Sheng pun turun ke lantai bawah, membayarkan untuk operasi lebih dulu, kemudian mengandalkan kartu kreditnya untuk mengumpulkan uang untuk beberapa tes, dan berjalan ke sudut untuk duduk.
Ji Sheng memeriksa kotak pesan dan ragu-ragu mengirimkan pesan ke Sheng Kongzhi dan Li Tan.
Ia mengirimi Li Tan [Kakak Tan, bisakah pembayarannya dibayar di muka?]
Mengirimkan ke Sheng Kongzhi [Apa kau punya uang lebih saat ini?]
Li Tan mengetahui soal kecelakaan mobil Ji Yueming beberapa jam yang lalu ketika Ji Sheng mendadak meninggalkan lokasi syuting. Ia menelepon untuk menanyakan situasinya, dan segera pergi ke departemen relasi publik untuk bekerja lembur agar memerhatikan keadaan opini publik. Dapat dikatakan bahwa ia sangat cemas akan hal ini. Tetapi ketika Ji Sheng mengirimkan pesan, ia terdiam sekian lama sebelum menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Reborn as A Subtitute
Random[Novel Terjemahan] Author : PDG Tahun : 2021 Jumlah Chapter : 95 chapters + 3 extras Sinopsis Di kehidupan sebelumnya, Ji Sheng adalah bintang populer yang difitnah dan akhirnya meninggal penuh aib. Terlahir kembali sebagai artis rendahan, Ji Sheng...