Bab 81

10 6 0
                                    

Ketika Ji Sheng membuka matanya, ia sedang berbaring di ranjang vila.

Ia menopang dirinya bangun dan meringis sebentar merasakan sakit di punggung bagian bawah dan pinggulnya, dan setelah itu mendongakkan kepalanya, menyadari bahwa ia berada di kamar tidur Xie Xuanming.

Xie Xuanming pasti sudah membawanya kembali.

Ji Sheng melihat ke bawah ke dirinya sendiri; pakaiannya sudah diganti dan tubuhnya dibersihkan.

Xie Xuanming masih punya hati nurani.

Ji Sheng membungkuk dan memukul-mukul pinggangnya beberapa kali. Di tengah rasa sakitnya, ia teringat mimpinya barusan.

Xie Xuanming diolok-olok karena melanggar kontrak, reputasi perusahaannya di industri ini anjlok sampai ke titik beku. Tak ada yang ingin memakainya selama beberapa waktu. Situasi ini terus berlanjut hingga perilisan film pertamanya "Surat dalam sebuah Bingkai" yang meraup lebih dari dua miliyar di box office, dan Xie Xuanming memenangkan penghargaan aktor terbaik.

Di lain pihak, kepopularitasan Sheng Kongzhi dengan orang lewat pun memungkinkannya untuk berlanjut dengan lancar, namun kemampuan beraktingnya jelek sekali sampai-sampai semenjak perilisan "Ingin Bersama dengan Presiden", peringkatnya terus jatuh dan berbagai eksperesinya dalam serial itu diedit menjadi meme dan diejek di forum.

Tangan yang bagus dimainkan dengan buruk. Walaupun Sheng Kongzhi masih bisa mengandalkan sejumlah besar penggemar untuk mempertahankan iklan dan memotong yang jeleknya, penurunan sumber dayanya tak bisa dielakkan. Manajemen tidak mau reputasi artis "akting jelek" merusak citranya. Sheng Kongzhi tidak menerima skenario yang bagus semenjak saat itu dan jarak status antara dirinya dan Xie Xuanming dalam industri hiburan kian melebar.

Setelah membuat beberapa perbandingan, orang hanya bisa meratap bahwa bermain pintar bisa memperoleh keuntungan jangka pendek tetapi tidak akan menyokongmu seumur hidup. Hanya dengan mengandalkan kekuatan aslimu barulah kau bisa duduk mantap di puncak piramida.

Setelah naiknya Xie Xuanming ke kejayaannya, ia menjadi semakin jauh dari Ji Sheng. Untuk waktu yang lama setelahnya, mereka putus kontak. Sampai Ji Sheng meminta sesuatu ... barulah mereka berhubungan lagi.

Namun, dengan hubungan yang lebih terpisah daripada orang asing.

Setelah mengingat-ingat masa lalu, Ji Sheng menampar punggungnya dan duduk tegak. Pemukulan ringan itu tidak begitu mengurangi rassa pegal-pegal di punggungnya, tetapi perutnya sudah "keroncongan" protes beberapa kali.

Ia tidak cukup makan saat makan siang, melewati makan malam, dan berakhir diseret melakukan olahraga yang melelahkan.

Bahkan tanah terbaik pun tidak sanggup dibajak seperti ini.

Ji Sheng mengeluh dalam hatinya dan mendongakkan kepalanya untuk mengucapkan beberapa kata pada Xie Xuanming, hanya untuk menyadari bahwa ialah satu-satunya yang berada di dalam kamar.

"Xie Xuanming?" Ji Sheng memanggil dengan agak kaget, "Apa ada orang di sana?"

Apa yang meresponsnya adalah angin dingin dari AC.

"Kemana kau pergi begini larut ...." Ji Sheng menundukkan kepalanya dan menggumam, memutuskan untuk menyelesaikan kebutuhan makannya sendiri dulu.

Ponselnya diletakkan di kepala ranjang. Ji Sheng meraba-raba dan hendak membuka kuncinya dan memesan layanan antar, tetapi ketika ia menyalakan layarnya, ia dibombardir dengan pesan dari nomor tak dikenal.

[Ini Su Jing, tolong kirimi aku pesan saat kau melihatnya]

Ji Sheng terdiam, jari-jarinya dengan ragu melayang-layang di atas layar.

[BL] Reborn as A SubtituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang