Bab 60

19 6 0
                                    

Pupil mata Ji Sheng melebar, satu gelas whiskey yang hampir kosong memantulkan mata tercengangnya. Di dalam gelas transparan itu, cairan keemasan muda dangkal berayun lembut.

Cairan keemasan itu berhenti bergerak, dan akhirnya Ji Sheng bereaksi.

Ia mendorong kuat Xie Xuanming dengan bahunya dan melepaskan lehernya.

"Apakah ini bagian dari skenarionya?" Mengabaikan fakta bahwa adegan itu masih diambil gambarnya, Ji Sheng bertanya tiba-tiba.

Xie Xuanming tidak mengatakan apa-apa. Ia mengangkat kepalanya, memandangi Ji Sheng sejenak, kemudian mendadak mencondong mendekat dengan cepat.

Ji Sheng tidak menyangka Xie Xuanming berani melakukan kejahatan lainnya. Ia memalingkan kepalanya untuk menghindari serangan frontal itu, tetapi sudut bibirnya masih terkena sentuhan lembut mint dan alkohol.

Setelah diserang yang kedua kalinya, Ji Sheng benar-benar murka. Ia mendorong si pelaku pelecehan dengan garang, berdiri tiba-tiba dan meraung: "Xie Xuanming!"

Bangku itu bergesekan dengan lantai, menimbulkan bunyi yang membuat gigi ngilu, dan gelas di atas meja juga berdenting dan terguncang. Para aktor lainnya berhenti syuting dan mengintip ke sana dengan penasaran.

Ji Sheng mengusap bibirnya tetapi dengan cepat menyadari bahwa tindakan ini membuatnya tampak seperti wanita yang lemah.

Menurunkan tangannya dengan kesal, Ji Sheng menatap Xie Xuanming, yang merosot dan masih belum duduk tegak, dan bertanya, "Apa maksudmu?"

Xie Xuanming agak mabuk, dan gerak-geriknya jelas kikuk. Ia pelan-pelan duduk tegak, sembari memegang pinggiran meja, masih dengan mata terkulai dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Ji Sheng semakin marah melihat ini. Ia mengingat mata buram Xie Xuanming sebelum pria itu bertindak padanya, dan tersadar, melangkah maju, menarik kerahnya, sembari berteriak dengan marah, "Buka matamu dan lihat dengan jelas, aku bukanlah cinta pertamamu yang malang itu!"

Ji Sheng begitu dekat hingga Xie Xuanming harus menyipit untuk melihatnya dengan jelas.

Ia menatapnya sejenak dan tersenyum, menertawakan dirinya sendiri, "Sebenarnya, tidak ada bedanya."

"Kau!" Ji Sheng semakin geram, bau alkohol membuat benaknya serasa demam dan ia tidak bisa tenang lagi. Ia melemparkan Xie Xuanming kuat-kuat dan berkata dengan suara dingin, "Apakah ini yang kau pikirkan saat kau membawaku ke lokasi?"

"Tidak juga." Xie Xuanming berkata pelan.

Setelah dua detik hening, ia menambahkan, "Semacam itulah."

Ji Sheng diam.

Setelah hening lama, Xie Xuanming mendengarnya berbisik, "Xie Xuanming, aku benar-benar menganggapmu sebagai seorang teman."

"Terima kasih." Xie Xuanming memejamkan matanya dan berkata lembut dan sangat jelas, "Sayangnya, aku tidak."

Ia memejamkan matanya, mendengar langkah kaki menjauh, dan ketika ia membuka matanya lagi, Ji Sheng sudah pergi.

Ji Sheng begitu marah hingga ia berlari pulang ke asramanya, melupakan semua peringatan Sheng Kongzhi.

Sewaktu Ji Sheng masuk, ia mendengar suara klik rana dari tak begitu jauh. Ia tidak peduli dan membanting pintunya.

Ada begitu banyak berita negatif, tidak masalah kalau ada satu lagi.

Dibandingkan ini, sikap Xie Xuanming membuat Ji Sheng merasa semakin dingin.

Ia menganggap Xie Xuanming sebagai seorang adik lelaki dan seorang teman, ia memperlakukannyaa dengan tulus. Tetapi Xie Xuanming anggap apa dirinya?

Ji Sheng berbaring di ranjang, marah dan sedih, hingga ia pun sampai pada satu kesimpulan.

[BL] Reborn as A SubtituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang